Manajemen Puncak LG Buka-bukaan Soal Pengembangan AI
A
A
A
BERLIN - Dalam perhelatan IFA 2018 di Berlin, Jerman, LG Electronics mengungkap rencana strategis perusahaan ke depan. Tak tanggung-tanggung, perusahaan mengirim dua manajemen puncaknya untuk berbicara panjang lebar tentang arah strategis perusahaan dalam membuka era baru pengembangan dan pemanfaatan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence).
Mereka yang bicara adalah Chief Executive Officer (CEO) LG, Jo Seong-jin dan Chief Technology Officer (CTO) LG, IP Park. Keduanya secara bersama didapuk menjadi pembicara utama saat pembukaan perhelatan global tahunan tersebut berlangsung.
Pesan yang disampaikan keduanya menjadi cerminan tonggak penting perusahaan dalam menunjukkan komitmennya berada di garis depan pengembangan AI dalam industri elektronik konsumer. Pidato berjudul “Think Wise. Be Free: Libing Freer with AI” itu disampaikan kepada lebih dari 1.000 hadirin yang menduduki posisi penting dalam industri, pemerhati dan wartawan.
Tampilnya kedua manajemen puncak ini, sekaligus menandai untuk pertama kalinya eksekutif puncak LG tampil sebagai pembicara utama dalam salah satu perhelatan utama global.
Dalam pengembangan AI, ungkap Jo Seong-jin, sejak peluncuran labeel LG ThinQ AI di awal tahun ini untuk merujuk pada jajaran produknya yang telah mengadopsi kecerdasan buatan di dalamnya, LG menyatakan telah menetapkan fokus untuk mendemonstrasikan dampak pemanfaatan solusi AI bagi kehidupan berbasis filosofi perusahaan open platform, open partnership dan open connectivity.
Jo Seong-jin, CEO LG yang telah bergabung di perusahaan selama 42 tahun membuka pidatonya dengan memberi penekanan pada upaya LG menyediakan kehidupan lebih baik pada konsumen yang didefinisikannya sebagai lebih banyak ketersediaan pada pilihan yang lebih bebas dan lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari.
Dia menyatakan keyakinannya bahwa kemajuan dalam AI merupakan kunci untuk menghadirkan kemungkinan baru bagi kehidupan lebih baik. “Kombinasi antara komputasi terkini dengan big data yang memanfaatkan kemampuan konektivitas 5G, AI akan membawa tiap aspek kehidupan menjadi pengalaman yang terhubung tanpa batas. Rumah anda akan tahu, kondisi emosional apa yang anda hadapi di kantor dan menyiapkan sambutan dengan suasana yang tepat ketika Anda memasuki rumah,” kata Jo.
Berbicara berikutnya, Dr Park yang merupakan CTO LG. Dia menyebut tiga pilar utama dalam pengembangan kecerdasan buatan yaitu Berkembang (Evolve), Terhubung (Connect) dan Terbuka (Open). Membawa pesan bahwa pengembangan AI bukan sekadar demi inovasi, tapi merupakan makna dari inovasi untuk kehidupan lebih baik, dia memberi gambaran bagaimana ketiga pilar AI ini meningkatkan kehidupan.
Lebih lanjut Park mengatakan, evolusi AI haruslah didasarkan pada peningkatan yang berkelanjutan terkait komunikasi dengan penggunanya. LG memiliki metodologi dalam pengembangan inti teknologi AI.
Pertama, kata dia, perusahaan berfokus pada pengenalan suara, gambar, biometrik dan deep learning mengenai algoritma. Kedua, manfaat konektivitas dari ragam produk yang luas yang mengeliminasi hambatan ruang dan waktu yang selama ini dialami konsumen dengan produk elektroniknya. Ketiga, potensi tak terbatas yang ditawarkan melalui peningkatan konektivitas.
Para ahli AI terkenal pun turut ambil bagian berbicara pada pembukaan IFA 2018. Di antaranya, Andrew Ng dan Mathew Perry yang merupakan Chairman dari Open Connectivity Foundation, Peter Kurpick yang merupakan CTO perusahaan teknologi HERE dan Kong Kyoung-chul sebagai CEO perusahaan perintis wearable robotic SG Robotics. Seluruh pembicara tamu ini mengutarakan dukungannya pada visi LG bagi masa depan AI.
“Kami sangat senang ketika LG membuka perhelatan ini dengan visinya tentang AI, sebagai teknologi yang jadi pembicaraan terpanas di industri elektronik konsumer,” ujar Jens Heithecker, Wakil Presiden Eksekutif Messe Berlin Group yang juga Direktur Eksekutif IFA. “Saya percaya seluruh peserta hari ini dapat berbagi antusiasmenya dengan LG pada teknologi yang dibangun dari filosofi yang berpusat pada penggunanya,” ujarnya lagi.
Mereka yang bicara adalah Chief Executive Officer (CEO) LG, Jo Seong-jin dan Chief Technology Officer (CTO) LG, IP Park. Keduanya secara bersama didapuk menjadi pembicara utama saat pembukaan perhelatan global tahunan tersebut berlangsung.
Pesan yang disampaikan keduanya menjadi cerminan tonggak penting perusahaan dalam menunjukkan komitmennya berada di garis depan pengembangan AI dalam industri elektronik konsumer. Pidato berjudul “Think Wise. Be Free: Libing Freer with AI” itu disampaikan kepada lebih dari 1.000 hadirin yang menduduki posisi penting dalam industri, pemerhati dan wartawan.
Tampilnya kedua manajemen puncak ini, sekaligus menandai untuk pertama kalinya eksekutif puncak LG tampil sebagai pembicara utama dalam salah satu perhelatan utama global.
Dalam pengembangan AI, ungkap Jo Seong-jin, sejak peluncuran labeel LG ThinQ AI di awal tahun ini untuk merujuk pada jajaran produknya yang telah mengadopsi kecerdasan buatan di dalamnya, LG menyatakan telah menetapkan fokus untuk mendemonstrasikan dampak pemanfaatan solusi AI bagi kehidupan berbasis filosofi perusahaan open platform, open partnership dan open connectivity.
Jo Seong-jin, CEO LG yang telah bergabung di perusahaan selama 42 tahun membuka pidatonya dengan memberi penekanan pada upaya LG menyediakan kehidupan lebih baik pada konsumen yang didefinisikannya sebagai lebih banyak ketersediaan pada pilihan yang lebih bebas dan lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari.
Dia menyatakan keyakinannya bahwa kemajuan dalam AI merupakan kunci untuk menghadirkan kemungkinan baru bagi kehidupan lebih baik. “Kombinasi antara komputasi terkini dengan big data yang memanfaatkan kemampuan konektivitas 5G, AI akan membawa tiap aspek kehidupan menjadi pengalaman yang terhubung tanpa batas. Rumah anda akan tahu, kondisi emosional apa yang anda hadapi di kantor dan menyiapkan sambutan dengan suasana yang tepat ketika Anda memasuki rumah,” kata Jo.
Berbicara berikutnya, Dr Park yang merupakan CTO LG. Dia menyebut tiga pilar utama dalam pengembangan kecerdasan buatan yaitu Berkembang (Evolve), Terhubung (Connect) dan Terbuka (Open). Membawa pesan bahwa pengembangan AI bukan sekadar demi inovasi, tapi merupakan makna dari inovasi untuk kehidupan lebih baik, dia memberi gambaran bagaimana ketiga pilar AI ini meningkatkan kehidupan.
Lebih lanjut Park mengatakan, evolusi AI haruslah didasarkan pada peningkatan yang berkelanjutan terkait komunikasi dengan penggunanya. LG memiliki metodologi dalam pengembangan inti teknologi AI.
Pertama, kata dia, perusahaan berfokus pada pengenalan suara, gambar, biometrik dan deep learning mengenai algoritma. Kedua, manfaat konektivitas dari ragam produk yang luas yang mengeliminasi hambatan ruang dan waktu yang selama ini dialami konsumen dengan produk elektroniknya. Ketiga, potensi tak terbatas yang ditawarkan melalui peningkatan konektivitas.
Para ahli AI terkenal pun turut ambil bagian berbicara pada pembukaan IFA 2018. Di antaranya, Andrew Ng dan Mathew Perry yang merupakan Chairman dari Open Connectivity Foundation, Peter Kurpick yang merupakan CTO perusahaan teknologi HERE dan Kong Kyoung-chul sebagai CEO perusahaan perintis wearable robotic SG Robotics. Seluruh pembicara tamu ini mengutarakan dukungannya pada visi LG bagi masa depan AI.
“Kami sangat senang ketika LG membuka perhelatan ini dengan visinya tentang AI, sebagai teknologi yang jadi pembicaraan terpanas di industri elektronik konsumer,” ujar Jens Heithecker, Wakil Presiden Eksekutif Messe Berlin Group yang juga Direktur Eksekutif IFA. “Saya percaya seluruh peserta hari ini dapat berbagi antusiasmenya dengan LG pada teknologi yang dibangun dari filosofi yang berpusat pada penggunanya,” ujarnya lagi.
(mim)