Program Sharp Solar Panel Project Diapresiasi Penghargaan CSR
A
A
A
JAKARTA - Kepedulian PT Sharp Electronics Indonesia terhadap lingkungan yang diwujudkan ke dalam program Corporate Social Responsibility (CSR) diapresiasi baik oleh publik. Sharp pun turut mendorong karyawan dari berbagai departemen agar ikut berpartisipasi di dalam program CSR lingkungan.
Hasilnya, program CSR lingkungan sukses berjalan secara berkelanjutan. Strategi inilah yang berhasil memboyong perusahaan elektronik asal Jepang itu kembali meraih penghargaan Indonesia’s Best Corporate Social Initiatives (IBCSI) 2018 dari salah satu majalah marketing nasional.
Pada kemenangan di tahun ketiga ini, Sharp Indonesia mengamankan posisi juara pada kategori Employee Volunteering atas program Solar Panel Project. Penghargaan IBCSI 2018 secara resmi diterima pada Rabu kemarin.
“Terima kasih telah mengapresiasi inisiasi program CSR kami, Sharp Solar Panel Project. Penghargaan ini pastinya akan menjadi penyemangat bagi kami untuk terus memberikan yang terbaik untuk masyarakat dan lingkungan,” ucap Agus Soewadjie, Assistant General Manager Marketing Communication PT Sharp Electronics Indonesia dalam keterangan tertulisnya, Kamis (30/8/2018).
Sesuai namanya, program Solar Panel Project diinisiasi untuk mengupayakan penggantian pemakaian energi listrik dengan pemasangan panel surya. Panel surya bekerja dengan memanfaatkan energi langsung dari matahari yang secara otomatis akan terkonversi menjadi energi listrik dengan prinsip efek photovaltic. Prinsip ini memungkinkan panel surya yang terbuat dari bahan semikonduktor untuk menyerap energi matahari kemudian mengubahnya menjadi energi listrik.
Penggunaan panel surya sendiri telah diterapkan secara langsung pada salah satu atap gedung kantor Sharp Indonesia HQ untuk meminimalisir energi listrik yang dikeluarkan. Besarnya manfaat yang dihasilkan dari panel surya ini kemudian mulai dikembangkan Sharp Indonesia untuk daerah lain yang membutuhkan.
"Dua daerah yang berhasil terbantukan oleh panel surya ini adalah Pulau Sangiang, Banten dan Samboja Lestari, Kalimantan Timur. Sulitnya arus listrik di kedua daerah tersebut sukses diatasi dengan pemasangan panel surya," ujar Agus.
Dalam praktiknya, Sharp Indonesia bekerja sama dengan organisasi nirlaba Yayasan Terangi (Terumbu Karang Indonesia) untuk menjangkau tempat pelestarian habitat penyu di Pulau Sangiang. Lalu dengan BOSF (Borneo Orangutan Survival Foundation) pada pusat rehabilitasi dan reintroduksi orangutan. Pemasangan panel surya digunakan untuk memudahkan kegiatan operasional konservasi penyu dan orangutan di dua tempat berbeda tersebut.
Pemasangan dilakukan secara mandiri oleh karyawan relawan Sharp Indonesia serta organisasi nirlaba terkait. Selain mencari tahu langsung kondisi kedua tempat konservasi ini, karyawan yang berpartisipasi juga mendapat keuntungan belajar mengenai kedua hewan langka hingga cara kerja panel surya. Sejak dipasangnya panel surya di daerah ini, pihaknya secara langsung juga menyelamatkan keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia.
“Kami sadar bahwa kegiatan CSR tidak bisa dilakukan sendiri oleh satu tim atau pihak saja, dibutuhkan juga partisipasi aktif dari karyawan di departemen lainnya. Tujuannya pun sederhana, agar karyawan lain juga dapat melihat seberapa pentingnya lingkungan bagi keberlangsungan hidup manusia dan lebih jauh lagi mereka dapat menjadi inspirasi bagi sekitarnya,” pungkas Agus.
Hasilnya, program CSR lingkungan sukses berjalan secara berkelanjutan. Strategi inilah yang berhasil memboyong perusahaan elektronik asal Jepang itu kembali meraih penghargaan Indonesia’s Best Corporate Social Initiatives (IBCSI) 2018 dari salah satu majalah marketing nasional.
Pada kemenangan di tahun ketiga ini, Sharp Indonesia mengamankan posisi juara pada kategori Employee Volunteering atas program Solar Panel Project. Penghargaan IBCSI 2018 secara resmi diterima pada Rabu kemarin.
“Terima kasih telah mengapresiasi inisiasi program CSR kami, Sharp Solar Panel Project. Penghargaan ini pastinya akan menjadi penyemangat bagi kami untuk terus memberikan yang terbaik untuk masyarakat dan lingkungan,” ucap Agus Soewadjie, Assistant General Manager Marketing Communication PT Sharp Electronics Indonesia dalam keterangan tertulisnya, Kamis (30/8/2018).
Sesuai namanya, program Solar Panel Project diinisiasi untuk mengupayakan penggantian pemakaian energi listrik dengan pemasangan panel surya. Panel surya bekerja dengan memanfaatkan energi langsung dari matahari yang secara otomatis akan terkonversi menjadi energi listrik dengan prinsip efek photovaltic. Prinsip ini memungkinkan panel surya yang terbuat dari bahan semikonduktor untuk menyerap energi matahari kemudian mengubahnya menjadi energi listrik.
Penggunaan panel surya sendiri telah diterapkan secara langsung pada salah satu atap gedung kantor Sharp Indonesia HQ untuk meminimalisir energi listrik yang dikeluarkan. Besarnya manfaat yang dihasilkan dari panel surya ini kemudian mulai dikembangkan Sharp Indonesia untuk daerah lain yang membutuhkan.
"Dua daerah yang berhasil terbantukan oleh panel surya ini adalah Pulau Sangiang, Banten dan Samboja Lestari, Kalimantan Timur. Sulitnya arus listrik di kedua daerah tersebut sukses diatasi dengan pemasangan panel surya," ujar Agus.
Dalam praktiknya, Sharp Indonesia bekerja sama dengan organisasi nirlaba Yayasan Terangi (Terumbu Karang Indonesia) untuk menjangkau tempat pelestarian habitat penyu di Pulau Sangiang. Lalu dengan BOSF (Borneo Orangutan Survival Foundation) pada pusat rehabilitasi dan reintroduksi orangutan. Pemasangan panel surya digunakan untuk memudahkan kegiatan operasional konservasi penyu dan orangutan di dua tempat berbeda tersebut.
Pemasangan dilakukan secara mandiri oleh karyawan relawan Sharp Indonesia serta organisasi nirlaba terkait. Selain mencari tahu langsung kondisi kedua tempat konservasi ini, karyawan yang berpartisipasi juga mendapat keuntungan belajar mengenai kedua hewan langka hingga cara kerja panel surya. Sejak dipasangnya panel surya di daerah ini, pihaknya secara langsung juga menyelamatkan keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia.
“Kami sadar bahwa kegiatan CSR tidak bisa dilakukan sendiri oleh satu tim atau pihak saja, dibutuhkan juga partisipasi aktif dari karyawan di departemen lainnya. Tujuannya pun sederhana, agar karyawan lain juga dapat melihat seberapa pentingnya lingkungan bagi keberlangsungan hidup manusia dan lebih jauh lagi mereka dapat menjadi inspirasi bagi sekitarnya,” pungkas Agus.
(mim)