Radiasi Telepon Seluler Berdampak pada Memori Otak Remaja

Minggu, 29 Juli 2018 - 13:22 WIB
Radiasi Telepon Seluler...
Radiasi Telepon Seluler Berdampak pada Memori Otak Remaja
A A A
Medan elektromagnetik frekuensi radio (RF-EMF) berpotensi memiliki efek buruk pada perkembangan otak. Penggunaan telepon seluler (ponsel) menyebabkan penurunan kinerja memori pada otak tertentu yang tidak terekspos. Fakta penurunan kinerja otak akibat RF-EMF dilakukan oleh para ilmuwan Swiss Tropical and Public Health Institute (Swiss TPH).

Penelitiannya melibatkan 700 remaja di Swiss selama satu tahun. Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi (TIK) yang cepat, sejalan dengan peningkatan RF-EMF. Semakin canggih elektronik yang digunakan, maka radiasi yang ditimbulkan pun semakin besar.

Sumber paparan yang paling relevan berakibat ke otak adalah penggunaan ponsel dekat kepala. Beberapa penelitian telah dilakukan, wa lau pun hasil yang diperoleh belum dapat meyakinkan. Efek potensial dari radiasi telepon adalah menurunnya kesehatan.

Otak yang dipengaruhi radiasi telepon akan dapat berimbas pada menurunnya kesehatan badan karena otak merupakan unsur penting bagi tubuh manusia. Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di Swiss TPH melihat hubungan antara paparan RF-EMF dari perangkat komunikasi nirkabel dan kinerja memori pada remaja.

Studi ini menindaklanjuti laporan yang telah diterbitkan sebelumnya dalam jurnal ilmiah Environment International pada 2015. Studi tersebut menggunakan dua kali ukuran sampel dan informasi terbaru ten tang penyerapan RF-EMF di otak re maja. Studi epidemiologi ini merupakan yang pertama di dunia untuk memperkirakan kumulatif dosis otak RF-EMF pada remaja.

Berbagai jenis penggunaan perangkat komunikasi nirkabel digunakan sebagai sampel. Hasil studi menemukan bahwa paparan radiasi RF-EMF kepada otak berdampak negatif. Penggunaan ponsel selama lebih dari satu tahun, berpotensi menghambat kinerja memori figural pada remaja.

Penelitian tersebut merupakan perpanjangan dari hasil penelitian yang diterbitkan pada 2015. Di mana memori figural terletak di belahan otak bagian kanan. “Hal ini mungkin menunjukkan bahwa RF-EMF yang diserap oleh otak bertanggung jawab untuk asosiasi yang diamati,” kata Martin Roosli, Kepala Eksposur dan Kesehatan Lingkungan di Swiss TPH, dikutip dari sciencedaily.

Ponsel yang hanya digunakan sebagai pengirim pesan, bermain game, atau browsing internet, hanya berdampak kecil pada bagian otak lain, tetapi tidak memperlambat perkembangan otak. Lain halnya dengan radiasi yang ditimbulkan akibat proses telepon secara langsung, yang meng ha rus kan telepon menempel dengan telinga.

“Fitur unik dari penelitian ini adalah penggunaan data pengguna ponsel yang dikumpulkan secara objektif dari operator ponsel,” tambah Roosli. Dia menekankan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menyingkirkan pengaruh faktor-faktor lain.

“Misalnya, hasil studi bisa dipengaruhi oleh pubertas, yang memengaruhi penggunaan ponsel dan keadaan kognitif serta perilaku partisipan,” lanjutnya. Data yang dikumpulkan dari the Health Effects Related to Mobile phone usE in adolescentS (HERMES) melihat hubungan antara radiasi RFEMF dan pengembangan kinerja memori.

Para remaja yang digunakan sampel berusia antara 12 hingga 17 tahun. Sebagian besar duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA). Wilayah yang diambil pun tersebar, mulai perkotaan hingga pedesaan di Swiss, Jerman, untuk mendapatkan hasil yang akurat.

Roosli mengatakan, penelitian efek radiasi dari RF-EMF dapat dikatakan sebagai bidang penyelidikan ilmiah yang relatif baru. “Belum jelas bagaimana RF-EMF berpotensi memengaruhi proses otak atau seberapa relevan temuan kami dalam jangka panjang,” kata Roosli.

Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk meminimalkan pengaruh radiasi. Penggunaan yang tidak langsung bersentuhan atau berdekatan dengan kepala, sebagai contohnya.

“Potensi risiko keotak dapat di minimalkan dengan menggunakan head phone atau pengeras suara saat me nelepon, khususnya ketika kualitas jaringan rendah dan ponsel ber fung si pada daya maksimum,” lanjutnya.

Studi ini hasil kerja saman Swiss TPH dengan the European Union project GERoNiMO yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang pengaruh RF-EMF pada kesehatan.

Pekerjaan pada perhitungan dosis dilakukan bekerja sama dengan para ilmuwan Belgia. Proyek ini didanai oleh The European Community’s Seventh Framework Programme and the Swiss National Science Foundation (SNSF).
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6677 seconds (0.1#10.140)