Siap Digunakan, AS Gelar Lelang Spektrum 5G Tahun Depan
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) memperlihatkan kesiapan mereka dalam menggelar teknologi 5G. Salah satu indikasinya adalah tahun depan AS menjadualkan untuk melelang spektrum 5G.
Ketua Federal Communications Commission (FCC) Ajit Pai telah mengumumkan rencana lelang spektrum 5G tersebut. Pai mengatakan, FCC ingin mengadakan lelang pada paruh kedua 2019 guna menjual spektrum gelombang di band 37, 39, dan 47 GHz.Selain itu, Pai juga berencana mengusulkan pembersihan untuk pita 39 GHz agar lebih menarik bagi penawar. Lisensi incumbent (pemilik frekuensi) akan dikonsolidasikan menjadi "blok yang dapat digunakan".
"Memimpin agenda Agustus kami akan menjadi 5G, generasi berikutnya dari konektivitas nirkabel. Kami akan menyelesaikan aturan untuk lelang gelombang udara di band 28 GHz dan lelang band 24 GHz, yang segera menyusul sesudahnya. Salah satu pengubah permainan untuk 5G adalah teknologi baru yang memungkinkan untuk menggunakan spektrum gelombang milimeter untuk broadband seluler. Dengan begitu banyak yang menginginkan begitu banyak spektrum untuk 5G, kami bergerak secepat mungkin untuk membuat band-band ini tersedia untuk penggunaan komersial. Mengadopsi aturan-aturan yang ada akan membuka jalan untuk melelang gelombang udara 5G dan memungkinkan kami untuk memulai penawaran pada 14 November," papar Ajit Pai seperti dikutip dari laman FCC, Sabtu (14/7/2018).
Selain AS, Pemerintah Korea Selatan, Jepang, dan China juga siap memanfaatkan teknologi terdepan dalam industri telekomunikasi ini. Negara-negara tersebut memanfaatkan kemampuan dari perusahaan raksasa teknologinya, seperti LG dan Samsung (Korea) serta Huawei bersama ZTE (China) untuk membangun teknologi 5G.
Ketua Federal Communications Commission (FCC) Ajit Pai telah mengumumkan rencana lelang spektrum 5G tersebut. Pai mengatakan, FCC ingin mengadakan lelang pada paruh kedua 2019 guna menjual spektrum gelombang di band 37, 39, dan 47 GHz.Selain itu, Pai juga berencana mengusulkan pembersihan untuk pita 39 GHz agar lebih menarik bagi penawar. Lisensi incumbent (pemilik frekuensi) akan dikonsolidasikan menjadi "blok yang dapat digunakan".
"Memimpin agenda Agustus kami akan menjadi 5G, generasi berikutnya dari konektivitas nirkabel. Kami akan menyelesaikan aturan untuk lelang gelombang udara di band 28 GHz dan lelang band 24 GHz, yang segera menyusul sesudahnya. Salah satu pengubah permainan untuk 5G adalah teknologi baru yang memungkinkan untuk menggunakan spektrum gelombang milimeter untuk broadband seluler. Dengan begitu banyak yang menginginkan begitu banyak spektrum untuk 5G, kami bergerak secepat mungkin untuk membuat band-band ini tersedia untuk penggunaan komersial. Mengadopsi aturan-aturan yang ada akan membuka jalan untuk melelang gelombang udara 5G dan memungkinkan kami untuk memulai penawaran pada 14 November," papar Ajit Pai seperti dikutip dari laman FCC, Sabtu (14/7/2018).
Selain AS, Pemerintah Korea Selatan, Jepang, dan China juga siap memanfaatkan teknologi terdepan dalam industri telekomunikasi ini. Negara-negara tersebut memanfaatkan kemampuan dari perusahaan raksasa teknologinya, seperti LG dan Samsung (Korea) serta Huawei bersama ZTE (China) untuk membangun teknologi 5G.
(mim)