Twitter Perkenalkan Ads Transparency Centre

JAKARTA - Twitter Incorporation telah meluncurkan 'Ads Transparency Centre' untuk memungkinkan para penggunanya melihat semua iklan yang ditempatkan di media sosial.

Seperti dilansir dari Twitter, Langkah itu dilakukan setelah Twitter menghadapi tuntutan hukum AS terkait dengan informasi yang tidak lengkap tentang belanja iklan di media sosial terutama pada kampanye politik di negara tersebut.

Keberadaan pusat iklan juga dilihat sebagai salah satu upaya untuk memungkinkan pengguna Twitter mengidentifikasi apakah iklan yang ditempatkan di media sosial adalah iklan kampanye politik dan siapa yang membayarnya untuk menyertakan iklan semacam itu.

Pusat iklan juga memungkinkan penggunanya untuk mengakses beberapa informasi termasuk data penargetan demografis dari pengiklan grup politik A.S. bersama dengan informasi pembayaran dan total biaya belanja iklan yang terlibat.

Melalui sebuah blog, Twitter menginformasikan bahwa pusat periklanan akan mendaftar semua pengiklan di seluruh dunia, tetapi sementara itu, itu hanya melibatkan iklan kampanye politik pemerintah AS.

Sementara itu, Facebook Incorporation juga mengambil langkah yang sama karena memungkinkan penggunanya untuk melihat daftar semua kampanye kampanye aktif baik yang terkait dengan politik atau sebaliknya.

Selain itu, pengguna Facebook juga dapat melihat catatan perubahan nama dari nama iklan yang dibuat di media sosial.

Fasilitas ini diharapkan dapat membantu pengguna mendeteksi penyalahgunaan di Facebook.