Hackers Asal China Serang Instansi Penting di Asia Tenggara & AS

Kamis, 21 Juni 2018 - 13:02 WIB
Hackers Asal China Serang Instansi Penting di Asia Tenggara & AS
Hackers Asal China Serang Instansi Penting di Asia Tenggara & AS
A A A
BEIJING - Peretas China meluncurkan kampanye spionase cyber besar-besaran terhadap operator satelit, perusahaan komunikasi, dan lembaga pertahanan di Amerika Serikat (AS) dan Asia Tenggara.

Perusahaan keamanan Cyber, Symantec, menginformasikan bahwa mereka mengetahui kampanye pada bulan Januari meskipun memantau kelompok peretasan yang dikenal sebagai Thrip sejak 2013.

Tahun ini, Symantec telah mendeteksi 'malware bertenaga tinggi' di Asia dan percaya peretas akan meluncurkan operasi mata-mata dan penyerangan.

Situasi muncul ketika ketegangan terjadi antara China dan AS pada masalah keamanan dunia maya.

Pada hari Senin, Senator AS memutuskan untuk membatalkan perjanjian perdagangan di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump yang ingin menyelamatkan perusahaan telekomunikasi raksasa ZTE China.

Langkah itu karena kekhawatiran anggota parlemen pada klaim bahwa Beijing dapat menggunakan perusahaan teknologi untuk meluncurkan operasi mata-mata di AS, portal South China Morning Post melaporkan.

Sementara itu, Symantec mengklaim bahwa tindakan Thrip mencurahkan serangan ke operator komunikasi satelit menunjukkan bahwa mereka tidak hanya tertarik untuk mencuri data tetapi lebih dari itu.

"Kelompok ini terlihat lebih diarahkan untuk menyerang operasi perusahaan ketika berfokus pada perangkat lunak komputer yang bertugas memantau dan mengendalikan satelit," kata perusahaan melalui blog.

Symantec Report lagi, serangan canggih yang bergantung pada malware atau perangkat lunak khusus dan apa yang biasa digunakan oleh peretas komputer berasal dari China.

Chief Executive Officer (CEO), Greg Clark, mengatakan peretas beroperasi diam-diam, memasuki jaringan dan hanya bisa dilacak menggunakan kecerdasan buatan (AI) yang dapat mengidentifikasi dan menandai gerakan mereka.

"Kami siap bekerja dengan pihak berwenang untuk mengatasi ancaman serius ini," katanya.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1312 seconds (0.1#10.140)