Ada 18.000 Ponsel Android di 100 Negara Terserang Malware Berbahaya
A
A
A
PRAHA - Avast, sebuah badan keamanan terkenal, mengeluarkan peringatan bagi pemegang smartphone yang berjalan di platform Android. Khususnya sejumlah merek seperti ZTE, Archos, MyPhone dan pabrikan lainnya. Hanya sampai berita ini diturunkan belum ada konfirmasi dari manajemen ZTE atau pabrikan lainnya sehubungan serangan malware ini.
Laman Giz China, Jumat (25/5/2018) melaporkan, laboratorium keamanannya menemukan bahwa sejumlah ponsel dengan merek yang sudah disebutkan di atas telah menginstal malware berbahaya. Nama malware tersebut ialah Cosiloon.
Malware tersebut mengganggu kenyamanan pengguna ponsel. Sebab malware tampil sebagai iklan di bagian atas halaman ketika pengguna menjelajah internet menggunakan browser.
Avast mengklaim perangkat lunak berbahaya ini telah ada secara diam-diam selama setidaknya tiga tahun terakhir. Mereka terpasang di tingkat firmware smartphone. Sangat sulit bagi pengguna biasa untuk menghapus sepenuhnya.
Mereka menyebutkan, dalam beberapa bulan terakhir ditemukan sekitar 18.000 ponsel cerdas memiliki perangkat lunak perusak tersebut. Ponsel yang terinfeksi telah tersebar luas di lebih 100 negara. Beberapa negara yang terdaftar termasuk Rusia, Italia, Jerman, Inggris, dan Amerika Serikat.
Laman Giz China, Jumat (25/5/2018) melaporkan, laboratorium keamanannya menemukan bahwa sejumlah ponsel dengan merek yang sudah disebutkan di atas telah menginstal malware berbahaya. Nama malware tersebut ialah Cosiloon.
Malware tersebut mengganggu kenyamanan pengguna ponsel. Sebab malware tampil sebagai iklan di bagian atas halaman ketika pengguna menjelajah internet menggunakan browser.
Avast mengklaim perangkat lunak berbahaya ini telah ada secara diam-diam selama setidaknya tiga tahun terakhir. Mereka terpasang di tingkat firmware smartphone. Sangat sulit bagi pengguna biasa untuk menghapus sepenuhnya.
Mereka menyebutkan, dalam beberapa bulan terakhir ditemukan sekitar 18.000 ponsel cerdas memiliki perangkat lunak perusak tersebut. Ponsel yang terinfeksi telah tersebar luas di lebih 100 negara. Beberapa negara yang terdaftar termasuk Rusia, Italia, Jerman, Inggris, dan Amerika Serikat.
(mim)