Terendah Sejak 2013, Pasar Smartphone China Anjlok
A
A
A
BEIJING - Pengiriman ponsel cerdas global turun 2,9% pada kuartal pertama 2018. Hal ini dipicu penurunan pengiriman ponsel pintar dari China, sebagai pasar utama industri mobile.
Sekadar infomasi, pengiriman di China menurun menjadi kurang dari 100 juta unit untuk pertama kalinya sejak kuartal ketiga (Q3) 2013. Laman Digitimes, Minggu (6/5/2018) melaporkan, buruknya pertumbuhan industri smartphone dipicu pelemahan di negara tersebut.
Menurut laporan terbaru yang diterbitkan Jumat (4/5/2018), jumlah smartphone yang dikirim di China selama kuartal pertama tahun 2018 kurang dari 90 juta unit.
Penurunan bisa jadi diakibatkan pada Tahun Baru Imlek China. Masa liburan memotong produksi smartphone sehingga secara berurutan, pengiriman anjlok 34% dari kuartal keempat tahun lalu.
Sejak kuartal keempat termasuk musim belanja liburan, penurunan itu mungkin tidak berbahaya karena penurunan 13,4% dari tahun ke tahun. Pengiriman China sebagai persentase dari jumlah total pengiriman ponsel cerdas global kuartal pertama (Q1) turun di bawah 30%.
Karena itu, masuk akal jika pabrikan China banyak yang mulai ekspansi ke pasar negara lain, khususnya India. Bisa jadi pasar Indonesia menjadi sasaran berikutnya.
Xiaomi Lampaui Huawei
Lima produsen ponsel pintar teratas di China dari Januari hingga Maret secara berurutan adalah Xiaomi, Huawei, Oppo, Vivo, dan Apple. Xiaomi didukung oleh peluncuran Redmi 5 Plus murah yang dihargai hanya USD157.
Sementara Huawei yang sebelumnya nomor satu mengalami penurunan 40% dalam pengiriman. Baik Oppo dan Vivo, bersama dengan Huawei, harus mendorong model lama karena ketiganya tidak memiliki handset baru untuk dijual di China.
Oppo dan Vivo sama-sama mengalami penurunan pengiriman 30% secara berurutan. Pengiriman Apple di China juga turun 25,6% dari Q4 2017. Pengiriman Apple di Cina diperkirakan juga bakal menyusut 30% lagi secara berurutan di kuartal kedua.
Sekadar infomasi, pengiriman di China menurun menjadi kurang dari 100 juta unit untuk pertama kalinya sejak kuartal ketiga (Q3) 2013. Laman Digitimes, Minggu (6/5/2018) melaporkan, buruknya pertumbuhan industri smartphone dipicu pelemahan di negara tersebut.
Menurut laporan terbaru yang diterbitkan Jumat (4/5/2018), jumlah smartphone yang dikirim di China selama kuartal pertama tahun 2018 kurang dari 90 juta unit.
Penurunan bisa jadi diakibatkan pada Tahun Baru Imlek China. Masa liburan memotong produksi smartphone sehingga secara berurutan, pengiriman anjlok 34% dari kuartal keempat tahun lalu.
Sejak kuartal keempat termasuk musim belanja liburan, penurunan itu mungkin tidak berbahaya karena penurunan 13,4% dari tahun ke tahun. Pengiriman China sebagai persentase dari jumlah total pengiriman ponsel cerdas global kuartal pertama (Q1) turun di bawah 30%.
Karena itu, masuk akal jika pabrikan China banyak yang mulai ekspansi ke pasar negara lain, khususnya India. Bisa jadi pasar Indonesia menjadi sasaran berikutnya.
Xiaomi Lampaui Huawei
Lima produsen ponsel pintar teratas di China dari Januari hingga Maret secara berurutan adalah Xiaomi, Huawei, Oppo, Vivo, dan Apple. Xiaomi didukung oleh peluncuran Redmi 5 Plus murah yang dihargai hanya USD157.
Sementara Huawei yang sebelumnya nomor satu mengalami penurunan 40% dalam pengiriman. Baik Oppo dan Vivo, bersama dengan Huawei, harus mendorong model lama karena ketiganya tidak memiliki handset baru untuk dijual di China.
Oppo dan Vivo sama-sama mengalami penurunan pengiriman 30% secara berurutan. Pengiriman Apple di China juga turun 25,6% dari Q4 2017. Pengiriman Apple di Cina diperkirakan juga bakal menyusut 30% lagi secara berurutan di kuartal kedua.
(mim)