Laris di Luar Negeri, di Dalam Negeri Disikat Produk China

Sabtu, 07 April 2018 - 04:04 WIB
Laris di Luar Negeri, di Dalam Negeri Disikat Produk China
Laris di Luar Negeri, di Dalam Negeri Disikat Produk China
A A A
BANTUL - Tak banyak yang tahu di Bantul ternyata ada produsen mesin cuci khusus usaha laundry. Produksinya bahkan diklaim sebagai satu-satunya produk lokal yang telah mengantongi SNI (Standar Nasional Indonesia).

Mengambil merek Kanaba atau Karya Anak Bantul, mesin cuci ini telah merambah pasar luar negeri. Sayang, derasnya impor produk China dengan harga miring membuat kemajuan usaha anak negeri terhambat.

Mengambil lokasi produksi di Dusun Padangan RT 02/RW 25, Sitimulyo,Piyungan, Bantul, DIY, dari luar tempatnya tak terlihat seperti pabrik mesin cuci. Sekilas hanya nampak seperti tempat pembuatan mebel yang banyak beroperasi di Bantul.

Tetapi begitu masuk ke dalam, baru terlihat bahwa di lokasi itu adalah tempat produksi mesin laundry berkapasitas besar. Tampak berderet mesin laundry mulai ukuran kecil hingga dua meter.

“Pada awalnya, bengkel hanya melayani produk las dan reparasi mesin cuci. Namun melihat hasil kerja yang sangat memuaskan, permintaan konsumen mulai beraneka ragam,” kata Ashari, pemilik sekaligus penemu mesin cuci Kanaba ini di bengkel miliknya, Jumat (6/4/2018).

Ashari merupakan warga asli Sitimulyo,Piyungan, Bantul. Dia juga bukan lulusan sarjana di universitas terkenal. Ashari hanya lulusan STM Jetis Yogyakarta.

Berbekal ijazah STM ini dirinya sempat bekerja di sejumlah perusahaan teknik. “Berbekal 17 tahun pengalaman dalam bidang rekayasa teknik, disertai dengan mimpi dan tekad yang kuat saya dibantu istri dan adik ipar berhasil mewujudkan usaha seperti saat ini,” paparnya.

Awalnya bengkel yang diberi nama Hari Mukti Teknik ini hanya melayani produk las dan reparasi mesin cuci. Lambat laun usahanya mulai mengembangkan sayap dengan memproduksi berbagai mesin industri seperti oven jamu, oven listrik, mesin pengering padi, mesin pengering pakaian, dan lain-lain. Meskipun banyak produk mulai dapat dibuat, fokus utamanya tetap pada produksi berbagai peralatan laundry.

“Pada awalnya, peralatan laundry yang diproduksi adalah pengering laundry kapasitas besar untuk industri dengan merek Kanaba yang merupakan singkatan dari Karya Anak Bantul,” sebutnya.

Seiring berjalannya waktu, bengkel terus berinovasi dan mulai memproduksi peralatan laundry jenis lain. Dan tepatnya sepuluh tahun terakhir, Ashari fokus pada produksi mesin laundry.

“Pada Mei 2015 untuk mengajukan SNI dan akhirnya berhasil memperoleh sertifikasi SNI-ISO. Kami juga dibimbing Badan Standarisasi Nasional dan diuji oleh Balai Besar Bahan dan Barang Teknik. Tepat pada 12 November 2016 kami memperoleh Sertifikasi SNI-ISO 9001:2015,” katanya bangga.

Bengkel Hari Mukti Teknik mempunyai mempunyai lima produk andalan dengan merek Kanaba, yaitu mesin pencuci dan pemeras, mesin pencuci tanpa pemeras, mesin pemeras tanpa pencuci, mesin pengering, mesin setrika roll dan meja setrika.

Meski demikian laundry equipment kreasi Ashari ini hanya melayani mesin untuk industri seperti hotel, rumah sakit, dan jasa laundry. Harga yang ditawarkan dari yang termurah Rp16 juta untuk pengering dan Rp20 juta untuk mesin cuci hingga Rp500 juta untuk ukuran paling besar.

Kanaba telah digunakan oleh banyak rumah sakit, hotel, perusahaan laundry di Yogyakarta, Jakarta, Kalimantan, Sumatera, Banten, dan Bali. “Banyak hotel-hotel yang menggunakan produk Kanaba kami. Di Yogya ada Hotel Cakra Kembang, Hotel Grand Quality, RSUD Wates dan lain sebaginya. Produk Kami juga digunakan oleh RSU Pusat Dili Timor Leste,” beber Marketing Senior, Amin Sukron.

Kanaba memiliki sejumlah keunggulan, selain kandungan lokal hingga 90%, produk ini juga dijamin pemeliharannya. Teknisi Kanaba siap maksimal setiap saat jika ada kerusakaan.
Produk asli Bantul ini juga mudah dalam perawatan. “Teknisi kami selalu siap. Onderdilnya juga mudah ada di setiap kota. Kami juga memberikan garansi dan tentu saja harganya sangat kompetitif,” tandasnya.

Sayangnya, serbuan mesin serupa dari luar negeri utamanya dari China sangat merepotkan. Produk-produk dari China memberikan tawaran harga yang sangat miring. “Kami tidak tahu kenapa mereka bisa sangat murah. Namun kami jamin kualitas kami lebih baik dari produk China. Kami juga punya kelebihan perawatan dan teknisi yang selalu standby setiap saat. Onderdil juga sangat mudah,” tambah Haka, staf Marketing lainnya.

Haka berharap pemerintah membuat regulasi yang ketat untuk bisa menjaga dan mengamankan produk lokal seperti Kanaba yang kandungan lokalnya sangat tinggi ini. Bengkel laundry Kanaba 100% juga mempekerjakan tenaga kerja lokal. “Produk kami bisa diterima hingga Timor Leste, tapi di dalam negeri kami dihantam terus oleh produk China. Kalau tidak ada regulasi ya kondisi ini sangat berat buat kami,” keluhnya.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1639 seconds (0.1#10.140)