Fujifilm Makin Serius Garap Pasar Video Lewat Kamera X-H1
A
A
A
PADANG - Fujifilm bersiap menjadi pesaing serius dalam pasar video melalui produk anyar mereka kamera mirrorless X-H1 yang siap menyapa Indonesia, mulai pekan depan. Ditopang beberapa fitur terbaru seperti sistem in-body image stablization (IBIS) untuk membuat pengambilan video lebih stabil, X-H1 diklaim tidak hanya mampu menghasilkan gambar bagus, tetapi juga video dengan kualitas terbaik.
Perkembangan pasar video menarik perhatian Fujifilm yang sebelumnya lebih fokus pada still image. Meski menyasar para videographer profesional, tidak menutup kemungkinan dengan spesifikasi yang ditawarkan mampu memikat generasi millenial atau yang biasa dikenal dengan sebutan generasi 'Zaman Now'.
Maraknya kehadiran blogger, youtuber hingga mereka yang kerap membuat video lewat Instagram Stories menjadi pertimbangan tersendiri bagi produsen kamera asal Jepang tersebut. Fujifilm sepertinya tidak hanya ingin menjadi penonton di tengah lini bisnis video yang menjanjikan. Kebutuhan para kaum millenial ini tidak bisa dianggap sebelah mata.
Peluang ini yang coba juga ditangkap oleh Fujifilm, selain juga menyasar para profesional. Marketing Manager Electronics Imaging Fujifilm Indonesia Anggiawan Pratama menekankan, apabila selama ini Fujifilm kurang dipertimbangkan dalam pasar video. Maka lewat peluncuran kamera X-H1, Ia kembali menegaskan Fujifilm mulai serius menggarap segmen video.
"Dulu Fujifilm fokus pada still image. Tapi belakangan video tidak bisa dikesampingkan. Di konsumen rupanya ada demand-nya. Jadi kami tidak bisa kalau terus menerus hanya fokus di still image. Step by step Fujifilm juga bergerak di video," ujar pria yang disapa Anggi ini, di sela-sela acara X-Plore X-H1 di Padang, Sumatera Barat.
Selain dilengkapi dengan teknologi IBIS, kamera X-H1 juga mampu menghasilkan video 4K serta terdapat 20 fungsi tambahan lainnya termasuk 1080p/120fps mode video kecepatan tinggi untuk merekam slow motion. Satu fitur video lain yang juga menandai kehadiran perdananya di X-H1 yakni mode flickr reduction.
Melengkapi fitur video-sentris X-H1, Fujifilm turut menyematkan simulasi film baru bernama Eterna, mengacu pada jenis film besutan Fujifilm yang sering digunakan untuk produksi film. Efek simulasi ini diterangkan Anggi kerap digunakan dalam produksi film kelas dunia seperti di antaranya King Speech dan Slumdog Millionaire.
Selanjutnya untuk menyempurnakan kamera X-H1, Fujifilm juga menawarkan aksesoris vertical power boost grip. Tidak hanya sebagai pelengkap, menurut Anggi vertical grip tersebut mampu meningkatkan performa kamera Fuji X-H1. Seperti diketahui daya tahan baterai kerap menjadi kelemahan kamera jenis Mirrorless.
Vertical power boost grip VPB-XH1 dapat menampung dua baterai, dengan baterai 3 dipasang di kamera bisa memperpanjang jumlah jepretan dalam mode normal hingga 900 gambar. Di mode boost, baterai ganda dapat mengoptimalkan performa dalam mode burst, mengurangi jeda di antara foto, maupun shutter time lag dan waktu blackout.
Menggunakan VPV XH1 juga dapat memperpanjang waktu perekaman di mode 4K selama 30 menit. The VPB-XH1 dilengkapi dengan jack headphone atau audio out Grip juga dilengkapi kemampuan untuk recharge, AC adapter yang terdapat dalam box dapat digunakan untuk mengisi baterai secara simultan kurang lebih dalam 2 jam.
Perkembangan pasar video menarik perhatian Fujifilm yang sebelumnya lebih fokus pada still image. Meski menyasar para videographer profesional, tidak menutup kemungkinan dengan spesifikasi yang ditawarkan mampu memikat generasi millenial atau yang biasa dikenal dengan sebutan generasi 'Zaman Now'.
Maraknya kehadiran blogger, youtuber hingga mereka yang kerap membuat video lewat Instagram Stories menjadi pertimbangan tersendiri bagi produsen kamera asal Jepang tersebut. Fujifilm sepertinya tidak hanya ingin menjadi penonton di tengah lini bisnis video yang menjanjikan. Kebutuhan para kaum millenial ini tidak bisa dianggap sebelah mata.
Peluang ini yang coba juga ditangkap oleh Fujifilm, selain juga menyasar para profesional. Marketing Manager Electronics Imaging Fujifilm Indonesia Anggiawan Pratama menekankan, apabila selama ini Fujifilm kurang dipertimbangkan dalam pasar video. Maka lewat peluncuran kamera X-H1, Ia kembali menegaskan Fujifilm mulai serius menggarap segmen video.
"Dulu Fujifilm fokus pada still image. Tapi belakangan video tidak bisa dikesampingkan. Di konsumen rupanya ada demand-nya. Jadi kami tidak bisa kalau terus menerus hanya fokus di still image. Step by step Fujifilm juga bergerak di video," ujar pria yang disapa Anggi ini, di sela-sela acara X-Plore X-H1 di Padang, Sumatera Barat.
Selain dilengkapi dengan teknologi IBIS, kamera X-H1 juga mampu menghasilkan video 4K serta terdapat 20 fungsi tambahan lainnya termasuk 1080p/120fps mode video kecepatan tinggi untuk merekam slow motion. Satu fitur video lain yang juga menandai kehadiran perdananya di X-H1 yakni mode flickr reduction.
Melengkapi fitur video-sentris X-H1, Fujifilm turut menyematkan simulasi film baru bernama Eterna, mengacu pada jenis film besutan Fujifilm yang sering digunakan untuk produksi film. Efek simulasi ini diterangkan Anggi kerap digunakan dalam produksi film kelas dunia seperti di antaranya King Speech dan Slumdog Millionaire.
Selanjutnya untuk menyempurnakan kamera X-H1, Fujifilm juga menawarkan aksesoris vertical power boost grip. Tidak hanya sebagai pelengkap, menurut Anggi vertical grip tersebut mampu meningkatkan performa kamera Fuji X-H1. Seperti diketahui daya tahan baterai kerap menjadi kelemahan kamera jenis Mirrorless.
Vertical power boost grip VPB-XH1 dapat menampung dua baterai, dengan baterai 3 dipasang di kamera bisa memperpanjang jumlah jepretan dalam mode normal hingga 900 gambar. Di mode boost, baterai ganda dapat mengoptimalkan performa dalam mode burst, mengurangi jeda di antara foto, maupun shutter time lag dan waktu blackout.
Menggunakan VPV XH1 juga dapat memperpanjang waktu perekaman di mode 4K selama 30 menit. The VPB-XH1 dilengkapi dengan jack headphone atau audio out Grip juga dilengkapi kemampuan untuk recharge, AC adapter yang terdapat dalam box dapat digunakan untuk mengisi baterai secara simultan kurang lebih dalam 2 jam.
(wbs)