Masato Yamamoto Resmi Jadi Nakhoda Baru Fujifilm Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Fujifilm Corporation resmi menunjuk Masato Yamamoto sebagai Presiden Direktur PT Fujifilm Indonesia sejak 1 Juli 2021.
Mengambil alih tongkat estafet dari Noriyuki Kawakubo, Yamamoto akan menjadi ujung tombak strategi bisnis dan operasi Fujifilm tanah air.
Yamamoto sendiri telah meniti karir di Fujifilm Group selama hampir 20 tahun dengan peran dan kontribusi besar dalam pengembangan pasar internasional dari bisnis pencitraan termasuk instax, merek kamera instan Fujifilm, di kantor pusat di Jepang dan beberapa anak perusahaan seperti Fujifilm France dan Fujifilm Asia Pacific.
Yamamoto menyebut bahwa ia ingin membuat perusahaan mencapai puncak prestasi yang lebih baru sekaligus juga berkontribusi untuk memecahkan masalah sosial di Indonesia.
”Selain mengembangkan bisnis kamera, PT Fujifilm Indonesia sudah mengembangkan delapan lini bisnis,” ujarnya.
“Mulai mesin pencetakan digital dan offset, data storage, perawatan kulit dan kecantikan Astalift, hingga berbagai produk perawatan kesehatan seperti ultrasound, radiografi maupun medical IT,” Yamamoto menambahkan.
PT Fujifilm Indonesia merupakan anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Fujifilm Corporation di Jepang, dan akan merayakan 10 tahun hari jadinya pada September nanti.
Setelah industri kamera roll film menurun drastis akibat berkembang pesatnya era digitalisasi, Fujifilm mengubah diri menjadi dari sebuah perusahaan film fotografi menjadi sebuah organisasi dengan diversifikasi berbagai lini bisnis yang sukses.
Selama pandemi COvid-19, Fujifilm juga mendukung para tenaga kesehatan dan masyarakat untuk memerangi pandemi dengan berbagai inovasi terbaru seperti menyediakan antigen test kit untuk SARS-CoV-2 yang dikembangkan dengan menggunakan teknologi deteksi sangat sensitif, sistem ultrasonografi dan peralatan diagnostik sinar-X yang ringkas dan portabel.
Mengambil alih tongkat estafet dari Noriyuki Kawakubo, Yamamoto akan menjadi ujung tombak strategi bisnis dan operasi Fujifilm tanah air.
Yamamoto sendiri telah meniti karir di Fujifilm Group selama hampir 20 tahun dengan peran dan kontribusi besar dalam pengembangan pasar internasional dari bisnis pencitraan termasuk instax, merek kamera instan Fujifilm, di kantor pusat di Jepang dan beberapa anak perusahaan seperti Fujifilm France dan Fujifilm Asia Pacific.
Yamamoto menyebut bahwa ia ingin membuat perusahaan mencapai puncak prestasi yang lebih baru sekaligus juga berkontribusi untuk memecahkan masalah sosial di Indonesia.
”Selain mengembangkan bisnis kamera, PT Fujifilm Indonesia sudah mengembangkan delapan lini bisnis,” ujarnya.
“Mulai mesin pencetakan digital dan offset, data storage, perawatan kulit dan kecantikan Astalift, hingga berbagai produk perawatan kesehatan seperti ultrasound, radiografi maupun medical IT,” Yamamoto menambahkan.
PT Fujifilm Indonesia merupakan anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Fujifilm Corporation di Jepang, dan akan merayakan 10 tahun hari jadinya pada September nanti.
Setelah industri kamera roll film menurun drastis akibat berkembang pesatnya era digitalisasi, Fujifilm mengubah diri menjadi dari sebuah perusahaan film fotografi menjadi sebuah organisasi dengan diversifikasi berbagai lini bisnis yang sukses.
Selama pandemi COvid-19, Fujifilm juga mendukung para tenaga kesehatan dan masyarakat untuk memerangi pandemi dengan berbagai inovasi terbaru seperti menyediakan antigen test kit untuk SARS-CoV-2 yang dikembangkan dengan menggunakan teknologi deteksi sangat sensitif, sistem ultrasonografi dan peralatan diagnostik sinar-X yang ringkas dan portabel.
(dan)