Pengguna WeChat Mencapai 1 Miliar Akun
A
A
A
BEIJING - Tindakan Pemerintah China memblokir sejumlah media sosial dan aplikasi perpesanan global membuahkan hasil. Hal ini merangsang perusahaan lokal untuk memberikan aplikasi serupa bagi satu miliar lebih penduduk setempat.
Lihat saja jumlah pengguna aplikasi perpesanan WeChat. Perusahaan induknya, Tencent telah mengumumkan bahwa pengguna WeChat telah mencapai 1 miliar akun berkat lonjakan aktivitas media sosial dan perpesanan selama Tahun Baru Imlek ini.
Dilansir dari GSM Arena, Selasa (6/3/2018), WeChat merupakan aplikasi perpesanan China paling populer yang menawarkan beberapa fitur media sosial, kemampuan untuk memesan makanan, memanggil taksi, mengakses layanan bank, mengajukan laporan polisi, dan bahkan menawarkan tarif panggilan VoIP ke sambungan telepon rumah.
Aplikasi ini telah melihat pertumbuhan di Asia Tenggara, Uni Eropa, dan Amerika Serikat, terutama di kalangan imigran China yang menggunakan aplikasi itu guna berkomunikasi dengan keluarganya di rumah.
Angka tersebut memang menunjukkan jumlah akun aktif, tapi belum tentu jumlah pengguna aktif. Apapun masalahnya, valuasi induk perusahaan WeChat bisa bertambah banyak jika program percontohan Pemerintah Daerah Guangdong berhasil. Program percontohan ini akan memungkinkan warga membawa kartu identitas virtual dalam aplikasi WeChat yang memiliki validitas sebanyak kartu identitas yang dikeluarkan oleh negara.
Dominasi perusahaan China secara tidak langsung berkat beberapa aplikasi perpesanan lainnya yang disensor atau diblokir sama sekali di China. Aplikasi perpesanan WhatsApp, LINE, dan Facebook seperti diketahui disensor oleh Pemerintah China. Aplikasi yang diblokir atau disensor ini menggunakan enkripsi end-to-end dan kerahasiaan ini tidak disukai pemerintah setempat.
Lihat saja jumlah pengguna aplikasi perpesanan WeChat. Perusahaan induknya, Tencent telah mengumumkan bahwa pengguna WeChat telah mencapai 1 miliar akun berkat lonjakan aktivitas media sosial dan perpesanan selama Tahun Baru Imlek ini.
Dilansir dari GSM Arena, Selasa (6/3/2018), WeChat merupakan aplikasi perpesanan China paling populer yang menawarkan beberapa fitur media sosial, kemampuan untuk memesan makanan, memanggil taksi, mengakses layanan bank, mengajukan laporan polisi, dan bahkan menawarkan tarif panggilan VoIP ke sambungan telepon rumah.
Aplikasi ini telah melihat pertumbuhan di Asia Tenggara, Uni Eropa, dan Amerika Serikat, terutama di kalangan imigran China yang menggunakan aplikasi itu guna berkomunikasi dengan keluarganya di rumah.
Angka tersebut memang menunjukkan jumlah akun aktif, tapi belum tentu jumlah pengguna aktif. Apapun masalahnya, valuasi induk perusahaan WeChat bisa bertambah banyak jika program percontohan Pemerintah Daerah Guangdong berhasil. Program percontohan ini akan memungkinkan warga membawa kartu identitas virtual dalam aplikasi WeChat yang memiliki validitas sebanyak kartu identitas yang dikeluarkan oleh negara.
Dominasi perusahaan China secara tidak langsung berkat beberapa aplikasi perpesanan lainnya yang disensor atau diblokir sama sekali di China. Aplikasi perpesanan WhatsApp, LINE, dan Facebook seperti diketahui disensor oleh Pemerintah China. Aplikasi yang diblokir atau disensor ini menggunakan enkripsi end-to-end dan kerahasiaan ini tidak disukai pemerintah setempat.
(mim)