OTT Asing Tak Bisa Dibendung, Startup Lokal Minta Regulasi
Selasa, 06 Februari 2018 - 13:01 WIB

OTT Asing Tak Bisa Dibendung, Startup Lokal Minta Regulasi
A
A
A
TANGERANG - Layanan over the top (OTT) asing di era digital seperti sekarang memang tak bisa dibendung. Namun pemerintah tetap diminta untuk membuat regulasi yang dapat menjamin keberlangsungan OTT nasional.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir mengakui layanan OTT asing yang tak terbendung di Tanah Air. Tetapi dia menilai kondisi ini seharusnya menjadi tantangan bagi para startup nasional untuk lebih memacu diri berinovasi lebih baik lagi.
"Kedatangan pemain asing ke pasar Indonesia sulit dicegah. Saya rasa tindakan membatasi di era teknologi informasi sangat terbuka seperti sekarang sangat sulit. Kita tidak bisa untuk membatasi hal itu," ujar Muhammad Nasir kepada SINDOnews di sela-sela National Startup Summit 2018 di ICE BSD City, Tangerang, Banten, Selasa (6/2/2018).
Lebih lanjut dikatakan, yang perlu dilakukan sebenarnya bukan membatasi. Tapi bagaimana pemain lokal bisa ada didalamnya untuk berkreasi dan berinovasi.
Muhammad Nasir mengatakan, negara pemenang bukan negara yang besar, tapi negara yang terus melakukan inovasi. Sehingga makin banyak inovasi yang dilahirkan, maka itu yang akan jadi pemenang.
"Jadi kita tidak perlu takut dengan asing, tapi pacu diri untuk terus berinovasi," ajaknya.
Pada kesempatan yang sama, Chairman National Startup Summit 2018, Handito Joewono pun mengakui banyaknya pemain luar negeri yang datang ke Indonesia sebenarnya tidak terhindarkan. Di mana era teknologi dan informasi membuat segala hal jadi semakin terbuka. "Tapi jangan itu membuat startup nasional kita mati," pinta Handito.
Dia berharap ada sebuah kolaborasi antara pemain asing dan nasional agar semua bisa sama-sama maju dan berkembang. Sebab biar bagaimanapun Indonesia tidak bisa menutup diri terhadap startup asing yang masuk.
"Tapi kami (tetap) harapkan ada regulasi dari pemerintah agar startup nasional bisa tetap hidup," pintanya lagi.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir mengakui layanan OTT asing yang tak terbendung di Tanah Air. Tetapi dia menilai kondisi ini seharusnya menjadi tantangan bagi para startup nasional untuk lebih memacu diri berinovasi lebih baik lagi.
"Kedatangan pemain asing ke pasar Indonesia sulit dicegah. Saya rasa tindakan membatasi di era teknologi informasi sangat terbuka seperti sekarang sangat sulit. Kita tidak bisa untuk membatasi hal itu," ujar Muhammad Nasir kepada SINDOnews di sela-sela National Startup Summit 2018 di ICE BSD City, Tangerang, Banten, Selasa (6/2/2018).
Lebih lanjut dikatakan, yang perlu dilakukan sebenarnya bukan membatasi. Tapi bagaimana pemain lokal bisa ada didalamnya untuk berkreasi dan berinovasi.
Muhammad Nasir mengatakan, negara pemenang bukan negara yang besar, tapi negara yang terus melakukan inovasi. Sehingga makin banyak inovasi yang dilahirkan, maka itu yang akan jadi pemenang.
"Jadi kita tidak perlu takut dengan asing, tapi pacu diri untuk terus berinovasi," ajaknya.
Pada kesempatan yang sama, Chairman National Startup Summit 2018, Handito Joewono pun mengakui banyaknya pemain luar negeri yang datang ke Indonesia sebenarnya tidak terhindarkan. Di mana era teknologi dan informasi membuat segala hal jadi semakin terbuka. "Tapi jangan itu membuat startup nasional kita mati," pinta Handito.
Dia berharap ada sebuah kolaborasi antara pemain asing dan nasional agar semua bisa sama-sama maju dan berkembang. Sebab biar bagaimanapun Indonesia tidak bisa menutup diri terhadap startup asing yang masuk.
"Tapi kami (tetap) harapkan ada regulasi dari pemerintah agar startup nasional bisa tetap hidup," pintanya lagi.
(mim)