Terancam Bangkrut, GoPro Pecat dan Cekik Gaji Karyawan
A
A
A
NEW YORK - GoPro akui tengah berada di ambang kebangkrutan oleh karenanya GoPro melakukan penghematan besar-besaran dengan memecat ratusan karyawan dan menurunkan gaji.
Bahkan CEO & pendiri GoPro Nick Woodman dipangkas habis-habiskan yang seharusnya mengantongi USD 800 ribu atau Rp10,7 miliar & bonus USD 300 ribu atau Rp 4,01 miliar. Kini Nick Woodman hanya digaji USD 1 atau Rp 13.384 selama satu thn ini.
Pemangkasan ini disebabkan kondisi keuangan pt yang memburuk. Pendapatan kuartal keempat GoPro dari pada kuartal IV 2017 sebesar USD 330 juta atau Rp 4,56 triliun. Angkanya merosot dari pendapatan kuartal III 2017 yang sebesar USD 474 juta atau Rp 6,34 triliun.
GoPro juga berencana merumahkan banyak karyawannya dan memecat 250 karyawan. Nick mengatakan, hal ini dilakukan demi menurunkan model biaya operasi dan mendorong pertumbuhan perusahaan.
Woodman mengatakan bila perusahaan saat ini sedang berada dalam masa sulit.
"Kami akan terus menyusun strategi agar perusahaan ini tetap bisa berjalan secara mandiri. Karena yang dapat menentukan nasib kita adalah kita sendiri," ujar Woodman, seperti dilansir dari TechCrunch.
Pasca keputusan tersebut, saat ini GoPro akan lebih fokus pada bisnis kamera outdoor yang masih diyakini bisa menjadikan perusahaan dapat bertahan lebih lama.
Meski dalam kondisi kritis, Woodman enggan berkomentar ketika ditanya mengenai rencana menjual perusahaan saat berada di event CES 2018 di Las Vegas, AS. Dia hanya menyatakan bahwa pihaknya membuka diri jika ada perusahaan lain yang ingin menyuntik modal ke GoPro.
Bahkan CEO & pendiri GoPro Nick Woodman dipangkas habis-habiskan yang seharusnya mengantongi USD 800 ribu atau Rp10,7 miliar & bonus USD 300 ribu atau Rp 4,01 miliar. Kini Nick Woodman hanya digaji USD 1 atau Rp 13.384 selama satu thn ini.
Pemangkasan ini disebabkan kondisi keuangan pt yang memburuk. Pendapatan kuartal keempat GoPro dari pada kuartal IV 2017 sebesar USD 330 juta atau Rp 4,56 triliun. Angkanya merosot dari pendapatan kuartal III 2017 yang sebesar USD 474 juta atau Rp 6,34 triliun.
GoPro juga berencana merumahkan banyak karyawannya dan memecat 250 karyawan. Nick mengatakan, hal ini dilakukan demi menurunkan model biaya operasi dan mendorong pertumbuhan perusahaan.
Woodman mengatakan bila perusahaan saat ini sedang berada dalam masa sulit.
"Kami akan terus menyusun strategi agar perusahaan ini tetap bisa berjalan secara mandiri. Karena yang dapat menentukan nasib kita adalah kita sendiri," ujar Woodman, seperti dilansir dari TechCrunch.
Pasca keputusan tersebut, saat ini GoPro akan lebih fokus pada bisnis kamera outdoor yang masih diyakini bisa menjadikan perusahaan dapat bertahan lebih lama.
Meski dalam kondisi kritis, Woodman enggan berkomentar ketika ditanya mengenai rencana menjual perusahaan saat berada di event CES 2018 di Las Vegas, AS. Dia hanya menyatakan bahwa pihaknya membuka diri jika ada perusahaan lain yang ingin menyuntik modal ke GoPro.
(wbs)