Samsung Resmi Perkenalkan Teknologi Baterai Baru
A
A
A
SEOUL - Samsung mengklaim telah menemukan teknologi baru untuk meningkatkan kapasitas baterai lithium-ion. Lewat Samsung Advanced Institute of Technology (SAIT) telah mengembangkan material baterai baru, terbuat dari bola graphene yang berpotensi memberikan kecepatan pengisian lima kali lebih cepat.
Seperti dilansir dari Techdigital, bahan bola graphene ini hanya membutuhkan sekitar 12 menit untuk mencapai charge seratus persen. Tapi seharusnya tidak mengherankan kalau bahan terobosan ini berasal dari graphene. Bahan 2D telah lama dianggap sebagai bahan ajaib karena kombinasi sifat uniknya yang kuat, tahan lama, dan sangat konduktif.
Bahan baterai baru Samsung bisa jadi terobosan teknologi baterai yang sudah banyak ditunggu, karena selama beberapa dekade teknologi untuk baterai yang digunakan jarang sekali berubah.
Baterai juga memainkan peran penting dalam reimagining grid energi. Seiring dengan peningkatan kapasitas, waktu pengisian yang lebih cepat merupakan salah satu perbaikan yang dibutuhkan baterai saat ini.
Selain pengisian yang lebih cepat, baterai yang dibuat dari bola graphene ini dapat mempertahankan suhu dengan sangat stabil pada suhu 60 derajat celcius,
“Penelitian kami memungkinkan sintesis massal graphene material komposit multifungsi dengan harga terjangkau,” kata In-hyuk, dalam siaran persnya. “Pada saat yang sama, kami dapat meningkatkan kemampuan baterai lithium-ion di lingkungan di mana pasar untuk perangkat seluler dan kendaraan listrik berkembang dengan pesat. Komitmen kami adalah terus mengeksplorasi dan mengembangkan teknologi baterai sekunder seiring dengan tren ini. “
Setelah Samsung melontarkan klaim penemuannya itu, muncul spekulasi kuat bahwa Samsung akan menggunakan baterai berteknologi baru tersebut untuk perangkat flagship terbarunya yaitu Samsung Galaxy S9 dan Note 9.
Walau masih dalam tahap pengembangan, tentu Samsung berpeluang untuk mempercepat pengembangan tersebut. Apalagi saat ini, beberapa vendor smartphone telah m
Seperti dilansir dari Techdigital, bahan bola graphene ini hanya membutuhkan sekitar 12 menit untuk mencapai charge seratus persen. Tapi seharusnya tidak mengherankan kalau bahan terobosan ini berasal dari graphene. Bahan 2D telah lama dianggap sebagai bahan ajaib karena kombinasi sifat uniknya yang kuat, tahan lama, dan sangat konduktif.
Bahan baterai baru Samsung bisa jadi terobosan teknologi baterai yang sudah banyak ditunggu, karena selama beberapa dekade teknologi untuk baterai yang digunakan jarang sekali berubah.
Baterai juga memainkan peran penting dalam reimagining grid energi. Seiring dengan peningkatan kapasitas, waktu pengisian yang lebih cepat merupakan salah satu perbaikan yang dibutuhkan baterai saat ini.
Selain pengisian yang lebih cepat, baterai yang dibuat dari bola graphene ini dapat mempertahankan suhu dengan sangat stabil pada suhu 60 derajat celcius,
“Penelitian kami memungkinkan sintesis massal graphene material komposit multifungsi dengan harga terjangkau,” kata In-hyuk, dalam siaran persnya. “Pada saat yang sama, kami dapat meningkatkan kemampuan baterai lithium-ion di lingkungan di mana pasar untuk perangkat seluler dan kendaraan listrik berkembang dengan pesat. Komitmen kami adalah terus mengeksplorasi dan mengembangkan teknologi baterai sekunder seiring dengan tren ini. “
Setelah Samsung melontarkan klaim penemuannya itu, muncul spekulasi kuat bahwa Samsung akan menggunakan baterai berteknologi baru tersebut untuk perangkat flagship terbarunya yaitu Samsung Galaxy S9 dan Note 9.
Walau masih dalam tahap pengembangan, tentu Samsung berpeluang untuk mempercepat pengembangan tersebut. Apalagi saat ini, beberapa vendor smartphone telah m
(wbs)