Aplikasi Gratis Google Play Store Terbukti Jadi Sarang Malware
A
A
A
NEW YORK - Firma keamanan Check Point mengungkapkan jutaan smartphone orang telah terinfeksi oleh bentuk malware baru yang secara diam-diam menguras isi rekening bank pengunggah. Malware baru ini menyerang dari aplikasi gratis di Google Play Store
Seperti dilansir dari The Sun, Selasa (19/9/2017), Check Point mendapati ada 50 aplikasi di Google Play Store yang di dalamnya menyembunyikan malware. Virus smartphone Android ini disebut ExpensiveWall yang dirancang untuk secara halus menyedot uang pengunggah.
Periset dari firma teknologi Check Point mengatakan ExpensiveWall adalah bagian dari "keluarga" virus yang lebih luas yang telah menginfeksi antara 5,9 juta dan 21,1 juta kali perangkat.
"Perangkat lunak jahat mendaftarkan korban ke layanan premium tanpa sepengetahuan mereka dan mengirimkan pesan SMS premium yang tidak benar, dengan menagih akun mereka untuk layanan palsu," kata Elena Root, Andrey Polkovnichenko dan Bohdan Melnykov dalam sebuah posting blog.
Diketahui, aplikasi tersebut ternyata sudah diunduh 1 juta hingga 4,2 juta kali oleh pengguna yang tak tahu soal malware.
Malware yang menyamarkan diri sebagai wallpaper gratis serta aplikasi edit foto dan video ini diam-diam mendaftarkan pengguna ke layanan berbayar, atau mengirim pesan teks palsu yang meminta korbannya membayarkan sejumah uang.
Adapun, malware bernama ExpensiveWall ini merupakan jenis malware baru yang sebelumnya ditemukan McAfee pada Januari 2017 di Google Play Store.
“Seluruh aplikasi berisikan malware ini sudah diunduh 5,9 juta dan 21,1 juta kali,” tulis Check Point di blog resminya.
Perusahaan keamanan tersebut langsung melaporkan temuannya ke Google. Untungnya, Google langsung mengambil tindakan dengan langsung menghapusnya dari Play Store.
Namun yang lebih mengerikan, aplikasi ini mampu mengelabui sistem Google Play Protect, yang seharusnya mendeteksi aplikasi ata software berbahaya setelah dipindai.
Meskipun sudah dihapus, pengguna yang sudah mengunduh aplikasi tersebut sebelumnya masih berpotensi terinfeksi malware ExpensiveWall ini.
Pakar teknologi baru-baru ini menyarankan semua orang untuk mematikan Bluetooth mereka setelah menemukan virus yang bisa menginfeksi perangkat yang menggunakan koneksi.
Mereka menyerang kaum muda dengan diperlihatkan iklan pornografi, setelah diunggah akan "membunuh ponsel Anda" dengan membebaninya dengan aplikasi cerdik yang mencegahnya berjalan dengan baik.
Seperti dilansir dari The Sun, Selasa (19/9/2017), Check Point mendapati ada 50 aplikasi di Google Play Store yang di dalamnya menyembunyikan malware. Virus smartphone Android ini disebut ExpensiveWall yang dirancang untuk secara halus menyedot uang pengunggah.
Periset dari firma teknologi Check Point mengatakan ExpensiveWall adalah bagian dari "keluarga" virus yang lebih luas yang telah menginfeksi antara 5,9 juta dan 21,1 juta kali perangkat.
"Perangkat lunak jahat mendaftarkan korban ke layanan premium tanpa sepengetahuan mereka dan mengirimkan pesan SMS premium yang tidak benar, dengan menagih akun mereka untuk layanan palsu," kata Elena Root, Andrey Polkovnichenko dan Bohdan Melnykov dalam sebuah posting blog.
Diketahui, aplikasi tersebut ternyata sudah diunduh 1 juta hingga 4,2 juta kali oleh pengguna yang tak tahu soal malware.
Malware yang menyamarkan diri sebagai wallpaper gratis serta aplikasi edit foto dan video ini diam-diam mendaftarkan pengguna ke layanan berbayar, atau mengirim pesan teks palsu yang meminta korbannya membayarkan sejumah uang.
Adapun, malware bernama ExpensiveWall ini merupakan jenis malware baru yang sebelumnya ditemukan McAfee pada Januari 2017 di Google Play Store.
“Seluruh aplikasi berisikan malware ini sudah diunduh 5,9 juta dan 21,1 juta kali,” tulis Check Point di blog resminya.
Perusahaan keamanan tersebut langsung melaporkan temuannya ke Google. Untungnya, Google langsung mengambil tindakan dengan langsung menghapusnya dari Play Store.
Namun yang lebih mengerikan, aplikasi ini mampu mengelabui sistem Google Play Protect, yang seharusnya mendeteksi aplikasi ata software berbahaya setelah dipindai.
Meskipun sudah dihapus, pengguna yang sudah mengunduh aplikasi tersebut sebelumnya masih berpotensi terinfeksi malware ExpensiveWall ini.
Pakar teknologi baru-baru ini menyarankan semua orang untuk mematikan Bluetooth mereka setelah menemukan virus yang bisa menginfeksi perangkat yang menggunakan koneksi.
Mereka menyerang kaum muda dengan diperlihatkan iklan pornografi, setelah diunggah akan "membunuh ponsel Anda" dengan membebaninya dengan aplikasi cerdik yang mencegahnya berjalan dengan baik.
(wbs)