Industri Perangkat di Indonesia Harus Petik Keuntungan Teknologi 5G

Rabu, 16 Agustus 2017 - 08:16 WIB
Industri Perangkat di...
Industri Perangkat di Indonesia Harus Petik Keuntungan Teknologi 5G
A A A
JAKARTA - Teknologi 5G di Indonesia direspons positif oleh Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) dan Indonesia 5G Forum. Bagi mereka, teknologi 5G menjadi sebuah keniscayaan untuk memenuhi tuntutan terhadap komunikasi yang serbacepat, stabil, dan aman.

Sebagai salah satu usaha berkelanjutan dalam mempersiapkan Indonesia menyambut teknologi 5G, MASTEL dan Indonesia 5G Forum bersama Qualcomm Technologies, Inc., Ericsson, Nokia, ZTE, dan beberapa operator seluler di Indonesia mengadakan seminar dan diskusi yang berfokus pada aspek kebijakan, teknologi, dan regulasi.

Seminar ini menelusuri potensi peraturan dan perspektif industri terhadap implementasi teknologi 5G yang diperkirakan untuk diluncurkan secara komersial di tahun 2019. Saat ini, berbagai perusahaan teknologi di dunia tengah bekerja sama dalam pengembangan, standardisasi, dan uji coba teknologi 5G.

Teknologi 5G tidak hanya menawarkan tingkat latensi yang sangat rendah (kurang dari 1 milidetik) dan kecepatan akses data yang tinggi dan konsisten (kurang lebih 100+ Mbps) di berbagai cakupan areanya, tapi juga menciptakan peluang bagi bisnis model dan industri baru. Peluang baru di bidang realitas maya (virtual reality), Internet of Things (IoT), dan layanan untuk mission-critical diperkirakan akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi global.

Berdasarkan hasil studi “The 5G Economy” yang digagas oleh Qualcomm dan dilaksanakan oleh berbagai perusahaan riset, IHS Markit, Penn Schoen Berland (PSB), dan Berkeley Research Group (BRG), rantai nilai (value chain) 5G di seluruh dunia akan menghasilkan pendapatan hingga USD3,5 triliun dan membuka 22 juta lapangan pekerjaan di tahun 2035. Selain itu, 5G juga memungkinkan terciptanya distribusi barang dan jasa berskala global yang bernilai hingga USD12,3 triliun di tahun yang sama.

“Implementasi teknologi 5G adalah suatu keniscayaan yang tidak bisa dihindari. Penggunaan teknologi ini dapat mengubah gaya hidup tidak hanya konsumen, namun juga industri. Selain memberikan kecepatan transfer data dengan kapasitas yang lebih besar, 5G juga menawarkan latensi yang sangat rendah dan jangkauan yang lebih luas sehingga sangat cocok diterapkan untuk menyelesaikan tugas yang memerlukan ketepatan dan kestabilan koneksi tinggi,”papar Basuki Yusuf Iskandar, Kepala Riset dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia di Jakarta, Selasa (15/08/2017).

Melihat potensi yg besar yang dapat ditawarkan oleh implementasi 5G, baik bagi konsumen maupun ekonomi global, penting bagi Indonesia untuk sedini mungkin mempersiapkan diri menyambut era 5G ini. Indonesia seharusnya tidak hanya sekadar pasar dan pengguna teknologi ini, tetapi pemerintah bersama sama seluruh stakeholder terkait bersama sama melihat peluang peluang apa yang dapat diambil oleh Indonesia dalam era 5G ini. ''Industri perangkat dan talent yang ada di Indonesia juga harus memetik
keuntungan dari teknologi 5G ini,” kata Kristiono, Ketua Umum dari MASTEL.

Dia mengatakan bahwa operator telekomunikasi di Indonesia harus berperan dari awal, dan secara serius mengikuti perkembangan dan langsung terlibat di dalamnya. Pemimpin teknologi global baru-baru ini mempercepat rilis spesifikasi 5G New Radio (NR), standar global 5G, yang pertama dalam 3GPP – kumpulan dari organisasi perumus standar global termasuk teknologi 2G, 3G, 4G dan 5G. Qualcomm Technologies, Ericsson, Nokia, dan pemimpin industri komunikasi seluler lainnya berperan penting dalam mempercepat jadwal standarisasi 5G NR untuk uji coba berskala besar pada tahun 2019, lebih cepat dari perkiraan awal yang dijadwalkan pada tahun 2020.

''Sebagai pemimpin di bidang riset dan pengembangan teknologi nirkabel, inovasi-inovasi teknologi Qualcomm telah menjadi pondasi bagi standar 5G NR. Percepatan komersialisasi 5G NR secara global menjanjikan tingkat kapabilitas dan efisiensi baru yang mampu memberikan kecepatan layaknya jaringan fiber, latensi yang sangat rendah, pengalaman pengguna yang konsisten, dan juga biaya paket data yang lebih murah,” kata Julie G. Welch, Senior Director and Head of Government Affairs, SEA, Taiwan & Pacific, Qualcomm International, Inc.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0912 seconds (0.1#10.140)