Tips Hadapi Serangan Siber pada iPhone, iPad dan MacOS
A
A
A
BEBERAPA hari terakhir pengguna Apple di seluruh dunia dihebohkan dengan serangan siber terhadap pengguna iPhone, iPad dan MacOS. Hal ini perlu diantisipasi guna terhindar serangan tersebut.
Technical Consultant PT Prosperita – ESET Indonesia, Yudhi Kukuh mengatakan fenomena serangan terhadap pengguna Apple yang diduga sebagai serangan ransomware tidak benar. Karena data yang berada di dalam perangkat tidak dienkripsi.
Sementara fitur lock yang digunakan oleh pelaku berasal dari fitur Apple sendiri, yang merupakan fitur keamanan jika barang hilang atau dicuri.
"Hal ini dapat terjadi akibat password iCloud telah dibajak, pelaku kemudian mengaktivasi Lost Mode pada perangkat korban yang terhubung ke akun iCloud. Ketika komputer masuk ke Lost Mode, kunci firmware ikut ditambahkan,” ujarnya, dalam keterangan tertulis kepada SINDOnews.
Yudhi juga memberikan beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menghadapi situasi pembajakan seperti ini. Berikut langkah-langkah pencegahannya:
Pertama, jika menerima email terkait Apple id, harus berhati-hati dengan phising yang dapat berakibat pencurian kredensial. Gunakan Mail Security untuk terhindar jebakan phishing.
Kedua, periksa security email yang dipakai untuk registrasi, periksa berganda dan aktifkan fitur security. Gmail/Yahoo punya fitur pengamanan berlapis.
Ketiga, Apple id jangan di-sharing. Untuk perangkat yang digunakan antar keluarga, bisa manfaatkan fitur family sharing.
Keempat, login ke iCloud, cek nama dan lain sebagainya, pastikan benar. Tambahkan alamat email lain sebagai backup. Kelima, Aktifkan fitur two factor authentication atau dua faktor otentikasi yang ada di apple.
Keenam, tambahkan nomer telepon sebagai bagian dari informasi keamanan. Ketujuh, Jika sudah terlanjur terinfeksi, coba pulihkan password. Jika gagal harus visit apple store untuk unlock.
Technical Consultant PT Prosperita – ESET Indonesia, Yudhi Kukuh mengatakan fenomena serangan terhadap pengguna Apple yang diduga sebagai serangan ransomware tidak benar. Karena data yang berada di dalam perangkat tidak dienkripsi.
Sementara fitur lock yang digunakan oleh pelaku berasal dari fitur Apple sendiri, yang merupakan fitur keamanan jika barang hilang atau dicuri.
"Hal ini dapat terjadi akibat password iCloud telah dibajak, pelaku kemudian mengaktivasi Lost Mode pada perangkat korban yang terhubung ke akun iCloud. Ketika komputer masuk ke Lost Mode, kunci firmware ikut ditambahkan,” ujarnya, dalam keterangan tertulis kepada SINDOnews.
Yudhi juga memberikan beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menghadapi situasi pembajakan seperti ini. Berikut langkah-langkah pencegahannya:
Pertama, jika menerima email terkait Apple id, harus berhati-hati dengan phising yang dapat berakibat pencurian kredensial. Gunakan Mail Security untuk terhindar jebakan phishing.
Kedua, periksa security email yang dipakai untuk registrasi, periksa berganda dan aktifkan fitur security. Gmail/Yahoo punya fitur pengamanan berlapis.
Ketiga, Apple id jangan di-sharing. Untuk perangkat yang digunakan antar keluarga, bisa manfaatkan fitur family sharing.
Keempat, login ke iCloud, cek nama dan lain sebagainya, pastikan benar. Tambahkan alamat email lain sebagai backup. Kelima, Aktifkan fitur two factor authentication atau dua faktor otentikasi yang ada di apple.
Keenam, tambahkan nomer telepon sebagai bagian dari informasi keamanan. Ketujuh, Jika sudah terlanjur terinfeksi, coba pulihkan password. Jika gagal harus visit apple store untuk unlock.
(dmd)