Kalah Inovasi, Snapchat Mulai Ditinggalkan Pengguna
A
A
A
LOS ANGELES - Snapchat pernah menjadi salah satu media sosial yang digemari di berbagai negara termasuk Indonesia. Hal ini tidak lepas dari fitur-fitur menarik yang ditawarkan.
Namun lambat laun aplikasi ini sepertinya sudah mulai ditinggalkan pengguna. Hal tersebut mungkin saja karena fitur-fitur andalan yang ada pada Snapchat sudah diadopsi media sosial lain atau kalah inovasi dari pesaingnya.
Apptopia, layanan pengukuran pihak ketiga melaporkan bahwa pengguna aktif harian aplikasi Snapchat turun 6% dari tahun ke tahun. Meski demikian, Snapchat mengalami kenaikan pengguna aktif. Di mana pengguna hariannya naik 36% dari tahun ke tahun untuk kuartal pertama, meskipun berjalan sangat lambat.
"Mungkin juga Snapchat tidak menambahkan cukup banyak ‘sesuatu’ untuk membuat pengguna tetap tertarik," ujar CEO Apptopia, Eliran Sapir, dikutip dari Variety, Jumat (16/6/2017),
Berdasarkan data Apptopia, pertumbuhan Snapchat beragam. Jumlah pengguna harian tumbuh 95,7% di Vietnam dari Januari hingga Mei. Namun, menurun 43% di Norwegia pada periode waktu yang sama. Penurunan juga terjadi di negara lain, seperti Thailand, Singapura, Selandia Baru, dan Spanyol.
Namun lambat laun aplikasi ini sepertinya sudah mulai ditinggalkan pengguna. Hal tersebut mungkin saja karena fitur-fitur andalan yang ada pada Snapchat sudah diadopsi media sosial lain atau kalah inovasi dari pesaingnya.
Apptopia, layanan pengukuran pihak ketiga melaporkan bahwa pengguna aktif harian aplikasi Snapchat turun 6% dari tahun ke tahun. Meski demikian, Snapchat mengalami kenaikan pengguna aktif. Di mana pengguna hariannya naik 36% dari tahun ke tahun untuk kuartal pertama, meskipun berjalan sangat lambat.
"Mungkin juga Snapchat tidak menambahkan cukup banyak ‘sesuatu’ untuk membuat pengguna tetap tertarik," ujar CEO Apptopia, Eliran Sapir, dikutip dari Variety, Jumat (16/6/2017),
Berdasarkan data Apptopia, pertumbuhan Snapchat beragam. Jumlah pengguna harian tumbuh 95,7% di Vietnam dari Januari hingga Mei. Namun, menurun 43% di Norwegia pada periode waktu yang sama. Penurunan juga terjadi di negara lain, seperti Thailand, Singapura, Selandia Baru, dan Spanyol.
(dmd)