Bisa Diretas, Jangan Sembarangan Isi Ulang Ponsel di Tempat Umum
A
A
A
JAKARTA - Terlalu banyak aktivitas foto dan sosial media membuat baterai ponsel cepat habis. Powerbank atau isi ulang baterai di tempat umum menjadi pilihan.
Banyak tempat-tempat wisata atau ruang publik, seperti kafe, bandara, stasiun, dan lain-lain menyediakan tempat isi ulang baterai (charger) dan banyak juga dari kita yang tidak tahu bahwa mengisi ulang baterai ponsel atau gadget ternyata tidak seramah dan seaman yang dikira.
Sekarang ada teknik baru Juice Jacking yang mampu meretas gadget melalui USB yang biasa digunakan untuk mengisi ulang.
ESET Indonesia mengungkapkan semua perangkat smartphone membutuhkan power supply yang menggunakan kabel sama dengan koneksi data. Di mana kabel yang digunakan untuk mengisi ulang baterai ponsel adalah kabel yang sama digunakan untuk mentransfer dan menyinkronkan data.
Data/power pada kabel yang sama, menjadi jalan bagi peretas untuk masuk dan mendapatkan akses ke ponsel selama proses pengisian, memanfaatkan USB kabel data/power untuk mengakses data telepon dan/atau menyuntikkan kode berbahaya ke perangkat. Teknik ini dikenal sebagai Juice Jacking. Pencurian data dengan metode ini telah menjadi ancaman terbesar bagi pengguna gadget di mana pun mereka berada setiap kali mengisi ulang baterai.
“Juice Jacking saat ini belum populer didengar, dan seringkali diabaikan, tapi tidak ada salahnya sejak jauh hari mempersiapkan diri dengan melakukan tindakan pencegahan untuk menghindari smartphone terpapar oleh aktivitas ilegal berbahaya dengan tujuan mengakses data-data berharga dalam ponsel. Selain itu, malware juga dapat masuk dengan mudah ke dalam perangkat yang sudah direntas,” ujar Director Marketing PT Prosperita – ESET Indonesia, Chrissie Maryanto dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/6/2017).
Menurut Chrissie yang paling aman adalah tidak melakukan pengisian ulang ponsel menggunakan sistem pihak ketiga, dan mempersenjatai perangkat dengan Antimalware dan Antimaling.
Pertahanan terbaik terhadap perangkat mobile agar terhindar dari peretasan atau dikompromikan adalah kesadaran keamanan. Selalu mengisi ulang baterai di tempat yang aman.
Aktifkan fitur keamanan yang disediakan oleh sistem operasi, dan menghindari memasukkan telepon ke stasiun pengisian tidak diketahui dan komputer dengan cara yang sama seperti bagaimana menghindari membuka lampiran dari pengirim yang tidak dikenal. Untuk membuat keamanan smartphone lebih komprehensif, gunakan antivirus yang super ringan sehingga tidak membebani kinerja smartphone.
Banyak tempat-tempat wisata atau ruang publik, seperti kafe, bandara, stasiun, dan lain-lain menyediakan tempat isi ulang baterai (charger) dan banyak juga dari kita yang tidak tahu bahwa mengisi ulang baterai ponsel atau gadget ternyata tidak seramah dan seaman yang dikira.
Sekarang ada teknik baru Juice Jacking yang mampu meretas gadget melalui USB yang biasa digunakan untuk mengisi ulang.
ESET Indonesia mengungkapkan semua perangkat smartphone membutuhkan power supply yang menggunakan kabel sama dengan koneksi data. Di mana kabel yang digunakan untuk mengisi ulang baterai ponsel adalah kabel yang sama digunakan untuk mentransfer dan menyinkronkan data.
Data/power pada kabel yang sama, menjadi jalan bagi peretas untuk masuk dan mendapatkan akses ke ponsel selama proses pengisian, memanfaatkan USB kabel data/power untuk mengakses data telepon dan/atau menyuntikkan kode berbahaya ke perangkat. Teknik ini dikenal sebagai Juice Jacking. Pencurian data dengan metode ini telah menjadi ancaman terbesar bagi pengguna gadget di mana pun mereka berada setiap kali mengisi ulang baterai.
“Juice Jacking saat ini belum populer didengar, dan seringkali diabaikan, tapi tidak ada salahnya sejak jauh hari mempersiapkan diri dengan melakukan tindakan pencegahan untuk menghindari smartphone terpapar oleh aktivitas ilegal berbahaya dengan tujuan mengakses data-data berharga dalam ponsel. Selain itu, malware juga dapat masuk dengan mudah ke dalam perangkat yang sudah direntas,” ujar Director Marketing PT Prosperita – ESET Indonesia, Chrissie Maryanto dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/6/2017).
Menurut Chrissie yang paling aman adalah tidak melakukan pengisian ulang ponsel menggunakan sistem pihak ketiga, dan mempersenjatai perangkat dengan Antimalware dan Antimaling.
Pertahanan terbaik terhadap perangkat mobile agar terhindar dari peretasan atau dikompromikan adalah kesadaran keamanan. Selalu mengisi ulang baterai di tempat yang aman.
Aktifkan fitur keamanan yang disediakan oleh sistem operasi, dan menghindari memasukkan telepon ke stasiun pengisian tidak diketahui dan komputer dengan cara yang sama seperti bagaimana menghindari membuka lampiran dari pengirim yang tidak dikenal. Untuk membuat keamanan smartphone lebih komprehensif, gunakan antivirus yang super ringan sehingga tidak membebani kinerja smartphone.
(dmd)