Menkominfo: Kampus Modal Utama Ekonomi Digital Indonesia

Rabu, 10 Mei 2017 - 15:25 WIB
Menkominfo: Kampus Modal Utama Ekonomi Digital Indonesia
Menkominfo: Kampus Modal Utama Ekonomi Digital Indonesia
A A A
JAKARTA - Jika dibandingkan dengan Jepang atau negara-negara lain di Eropa, Indonesia sangat beruntung. Di saat negara-negara tersebut kekurangan tenaga-tenaga produktif untuk menggerakkan perekonomian, Indonesia justru dibanjiri anak-anak muda. Anak-anak muda ini rata-rata menempuh pendidikan tinggi alias jebolan universitas atau politeknik.

Bisa dibilang, para pemuda ini yang saat ini memegang kendali atau arah perekonomian nasional. Di tangan mereka, pikiran-pikiran kreatif dan inovatif lahir. Lihat saja dengan munculnya Indonesia sebagai salah satu pemain ekonomi digital yang cukup diperhitungkan di dunia melalui kehadiran e-commerce macam Tokopedia, Bukalapak, Kaskus, Gojek dan banyak lainnya.

Lulusan universitas sebagai ujung tombak perekonomian nasional dibenarkan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Menurut pria yang akrab dipanggil Chief ini, bangsa Indonesia mulai memasuki periode Bonus Demografis. Bonus usia-usia produktif ini, kata Chief, mesti dimanfaatkan secara optimal oleh pemerintah. Salah satu caranya dengan terus meningkatkan kualitas investasi yang bertumpu pada Sumber Daya Manusia.

“Saat ini penduduk usia produktif 15-64 menanggung 1 orang yang tidak produktif, yakni yang usianya belum mencapai 15 tahun atau lebih dari 64 tahun. Secara angka rasio ketergantungan atau dependensi ratio pada posisi puncak bonus demografi adalah 50% artinya setiap 100 penduduk usia produktif menangung 50 penduduk usia yang tidak produktif,” ujar Rudiantara, saat menghadiri wisuda ke-69 Universitas Tarumanagara (Untar) di Jakarta Convention Center, Minggu (7/5/2017).

Dalam acara itu, Menkominfo memberi orasi wisuda dengan judul “Digital Ekonomi” di depan para wisudawan Untar. Menurut Rudiantara, saat ini lulusan perguruan tinggi sering direferensikan sebagai generasi Y atau generasi milenial yang sangat dekat dengan dunia digital. “Bandul ekonomi dunia saat ini digerakkan oleh hal-hal yang berbau digital. Proses digitalisasi hampir mempengaruhi semua sektor ekonomi,”ujarnya.

Dalam konteks Indonesia, Rudiantara mengatakan pola digitalisasi Indonesia terdiri dari tiga bidang utama yakni, ekonomi berbagi (shared economy), digitalisasi angkatan kerja (workforce digitalisation), dan keuangan inklusif (financial inclusion). “Tentunya pola digitalisasi di Indonesia berbeda dengan yang lainnya, kita mesti menempatkan diri dengan konteks kearifan lokal yang ada di sini,” jelasnya.

Kepada wisudawan Untar yang menjadi bagian dari generasi milenial, Rudiantara berharap mereka dapat ikut membantu pemerintah dengan menyumbangkan gagasan atau pikiran-pikiran kreatifnya melalui penciptaan lapangan kerja dan pemberdayaan masyarakat. “Saya berharap adik-adik di sini bisa ikut berkecimpung dalam ekonomi digital yang saat ini sedang digalakkan pemerintah. Mudah-mudahan dari Untar bisa lahir entrepreneur-entrepreneur baru yang terus memunculkan startup-startup kaliber dunia,” harapnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1635 seconds (0.1#10.140)