Lazarus, Hacker Korut Serang 31 Negara
A
A
A
SEOUL - Sebuah kelompok hacker Korea Utara dengan nama Lazarus terlibat dalam kegiatan hacking di 31 negara termasuk serangan terhadap Bank Bangladesh dan Sony Entertainment.
Firma keamanan cyber, Symantec Corp. (Symantec) dalam satu laporan mengungkapkan, mereka menemukan empat bukti digital yang menunjukkan Lazarus menggunakan perangkat lunak untuk menyebarkan virus dan kemudian membobol sistem komputer pihak yang ditargetkan.
"Kami pasti Lazarus bertanggung jawab dalam semua serangan itu," kata peneliti Symantec, Eric Chien seperti dilansir dari Reuter.
Symantec sebelumnya menyelidiki kasus hacking di bank-bank Polandia yang terinfeksi virus bulan lalu namun saat itu mereka tidak memiliki bukti untuk mendakwa Lazarus.
Menurut Symantec, virus itu telah diprogram untuk menyerang 104 organisasi tertentu di 31 negara.
Kasus hacking terbesar yang ditemukan oleh Symantec adalah di Polandia, diikuti Amerika Serikat (AS), Meksiko, Brazil dan Chili.
Selain itu Symantec mengatakan, Lazarus menggunakan pendekatan yang lebih canggih untuk menyerang target mereka dari sebelumnya.
"Itu adalah satu perkembangan yang merisaukan karena Lazarus menggunakan teknologi lebih canggih," kata Kepala Eksekutif Trail of Bits, Dan Guido.
Lazarus sebelumnya diduga terlibat dalam serangkaian hacking sejak 2009, termasuk melibatkan pencurian uang tunai sebesar US $ 81 juta (RM359 juta) dari Bank Bangladesh tahun lalu.
Namun, pemerintah Korea Utara membantah Lazarus terlibat dalam serangan hacking itu, seperti diklaim oleh pejabat di Washington, Seoul dan perusahaan keamanan lainnya.
Firma keamanan cyber, Symantec Corp. (Symantec) dalam satu laporan mengungkapkan, mereka menemukan empat bukti digital yang menunjukkan Lazarus menggunakan perangkat lunak untuk menyebarkan virus dan kemudian membobol sistem komputer pihak yang ditargetkan.
"Kami pasti Lazarus bertanggung jawab dalam semua serangan itu," kata peneliti Symantec, Eric Chien seperti dilansir dari Reuter.
Symantec sebelumnya menyelidiki kasus hacking di bank-bank Polandia yang terinfeksi virus bulan lalu namun saat itu mereka tidak memiliki bukti untuk mendakwa Lazarus.
Menurut Symantec, virus itu telah diprogram untuk menyerang 104 organisasi tertentu di 31 negara.
Kasus hacking terbesar yang ditemukan oleh Symantec adalah di Polandia, diikuti Amerika Serikat (AS), Meksiko, Brazil dan Chili.
Selain itu Symantec mengatakan, Lazarus menggunakan pendekatan yang lebih canggih untuk menyerang target mereka dari sebelumnya.
"Itu adalah satu perkembangan yang merisaukan karena Lazarus menggunakan teknologi lebih canggih," kata Kepala Eksekutif Trail of Bits, Dan Guido.
Lazarus sebelumnya diduga terlibat dalam serangkaian hacking sejak 2009, termasuk melibatkan pencurian uang tunai sebesar US $ 81 juta (RM359 juta) dari Bank Bangladesh tahun lalu.
Namun, pemerintah Korea Utara membantah Lazarus terlibat dalam serangan hacking itu, seperti diklaim oleh pejabat di Washington, Seoul dan perusahaan keamanan lainnya.
(wbs)