Fintech Tumbuh Pesat, Mobile Coin Asia Hadirkan PayAccess
A
A
A
JAKARTA - Semakin majunya transformasi digital di Indonesia, layanan keuangan berbasis teknologi atau fintech (financial technology) menjadi salah satu sektor yang mengalami pertumbuhan paling signifikan. Menurut Asosiasi Fintech Indonesia, bisnis fintech telah mengalami peningkatan pertumbuhan hingga 78%, menjadikan tahun 2015-2016 sebagai tahun pertumbuhan terbaik bagi industri fintech di Indonesia.
Hal tersebut membuat PT Mobile Coin Asia tertarik meramaikan industri fintech di Tanah Air dengan menghadirkan PayAccess.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dari 255 juta penduduk di Indonesia, hanya 36% penduduk dengan usia produktif yang memiliki akun di institusi keuangan formal seperti bank.
Di sektor UKM, 79% dari 56,5 juta UKM yang ada di Indonesia juga tidak memiliki akses layanan finansial dari bank. Namun, Indonesia telah menjadi pasar smartphone terbesar nomor tiga di Asia Pasifik, membuat PayAccess semakin yakin dengan potensi fintech yang besar ke depan.
”Potensi industri fintech sangat besar, namun masih banyak tantangan yang harus diselesaikan oleh pelaku fintech di Indonesia. Salah satu tantangan yang dihadapi pelaku fintech di Indonesia adalah edukasi tentang manfaat fintech ke masyarakat. Kami percaya fintech bisa digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat," ujar Chief Business Development Officer PayAccess, Rorian Pratyaksa dalam siaran persnya, Selasa (14/2/2017).
"Mengenai strategi edukasi, PayAccess melihat potensi yang sangat besar dengan adanya komunitas-komunitas di masyarakat. Dengan menggandeng beberapa komunitas yang mayoritas adalah komunitas bola, PayAccess mengajak komunitas tersebut menciptakan sebuah collaborative effort untuk mencoba pengalaman bertransaksi melalui fintech,” katanya.
Collaborative effort yang dilakukan berupa kerja sama dengan komunitas menciptakan sebuah aplikasi untuk mendukung kegiatan komunitas tersebut. Beberapa komunitas telah digandeng oleh PayAccess, seperti Arema FC, Persija, Sriwjiaya FC, Persela, Iwan Fals, dan GP Ansor. Hal ini terbukti efektif dengan total pengguna mencapai ratusan ribu kurang dari 8 bulan dan dengan tingkat penetrasi yang terus meningkat.
Hal ini juga didukung dengan kesiapan dari teknologi PayAccess ke depan, seperti pembayaran menggunakan kode QR yang dapat digunakan oleh pengguna aplikasi serta para UKM.
Dia menuturkan sebagai pilot project, PayAccess berkolaborasi dengan Arema yang memiliki basis suporter mencapai jutaan orang, menciptakan sebuah aplikasi bagi para fans tim sepakbola Arema FC yang diberi nama Arema Access. Adanya aplikasi tersebut, diharapkan PayAccess dan Arema FC dapat mengajak para Aremania untuk lebih mendukung timnya.
Tidak hanya komunitas suporter bola, PayAccess juga menggandeng pelaku UKM di Malang untuk diberikan edukasi mengenai fintech. Tujuan utama dari menggandeng UKM adalah untuk menciptakan modern society di kota-kota kabupaten, seperti Kota Malang.
Sebagai tahap pertama, pada pertengahan Februari ini PayAccess bersama manajemen tim sepakbola Arema FC akan mengadakan acara yang mengajak para pelaku UKM serta pengguna aplikasi Arema Access untuk merasakan langsung bagaimana nyaman, aman, dan cepatnya melakukan pembayaran menggunakan kode QR.
“Ini merupakan salah satu komitmen kami dalam menciptakan sebuah modern society, serta mengajarkan para UKM untuk lebih pintar dalam bertransaksi. Diharapkan ke depan PayAccess dapat menggandeng pelaku UKM yang berada di kota-kota kabupaten lainnya, seperti Lamongan dan Gresik dengan tetap mengadakan collaborative effort melalui komunitas yang ada di kota tersebut,” pungkas Rorian.
Hal tersebut membuat PT Mobile Coin Asia tertarik meramaikan industri fintech di Tanah Air dengan menghadirkan PayAccess.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dari 255 juta penduduk di Indonesia, hanya 36% penduduk dengan usia produktif yang memiliki akun di institusi keuangan formal seperti bank.
Di sektor UKM, 79% dari 56,5 juta UKM yang ada di Indonesia juga tidak memiliki akses layanan finansial dari bank. Namun, Indonesia telah menjadi pasar smartphone terbesar nomor tiga di Asia Pasifik, membuat PayAccess semakin yakin dengan potensi fintech yang besar ke depan.
”Potensi industri fintech sangat besar, namun masih banyak tantangan yang harus diselesaikan oleh pelaku fintech di Indonesia. Salah satu tantangan yang dihadapi pelaku fintech di Indonesia adalah edukasi tentang manfaat fintech ke masyarakat. Kami percaya fintech bisa digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat," ujar Chief Business Development Officer PayAccess, Rorian Pratyaksa dalam siaran persnya, Selasa (14/2/2017).
"Mengenai strategi edukasi, PayAccess melihat potensi yang sangat besar dengan adanya komunitas-komunitas di masyarakat. Dengan menggandeng beberapa komunitas yang mayoritas adalah komunitas bola, PayAccess mengajak komunitas tersebut menciptakan sebuah collaborative effort untuk mencoba pengalaman bertransaksi melalui fintech,” katanya.
Collaborative effort yang dilakukan berupa kerja sama dengan komunitas menciptakan sebuah aplikasi untuk mendukung kegiatan komunitas tersebut. Beberapa komunitas telah digandeng oleh PayAccess, seperti Arema FC, Persija, Sriwjiaya FC, Persela, Iwan Fals, dan GP Ansor. Hal ini terbukti efektif dengan total pengguna mencapai ratusan ribu kurang dari 8 bulan dan dengan tingkat penetrasi yang terus meningkat.
Hal ini juga didukung dengan kesiapan dari teknologi PayAccess ke depan, seperti pembayaran menggunakan kode QR yang dapat digunakan oleh pengguna aplikasi serta para UKM.
Dia menuturkan sebagai pilot project, PayAccess berkolaborasi dengan Arema yang memiliki basis suporter mencapai jutaan orang, menciptakan sebuah aplikasi bagi para fans tim sepakbola Arema FC yang diberi nama Arema Access. Adanya aplikasi tersebut, diharapkan PayAccess dan Arema FC dapat mengajak para Aremania untuk lebih mendukung timnya.
Tidak hanya komunitas suporter bola, PayAccess juga menggandeng pelaku UKM di Malang untuk diberikan edukasi mengenai fintech. Tujuan utama dari menggandeng UKM adalah untuk menciptakan modern society di kota-kota kabupaten, seperti Kota Malang.
Sebagai tahap pertama, pada pertengahan Februari ini PayAccess bersama manajemen tim sepakbola Arema FC akan mengadakan acara yang mengajak para pelaku UKM serta pengguna aplikasi Arema Access untuk merasakan langsung bagaimana nyaman, aman, dan cepatnya melakukan pembayaran menggunakan kode QR.
“Ini merupakan salah satu komitmen kami dalam menciptakan sebuah modern society, serta mengajarkan para UKM untuk lebih pintar dalam bertransaksi. Diharapkan ke depan PayAccess dapat menggandeng pelaku UKM yang berada di kota-kota kabupaten lainnya, seperti Lamongan dan Gresik dengan tetap mengadakan collaborative effort melalui komunitas yang ada di kota tersebut,” pungkas Rorian.
(dmd)