Italia Sebut Facebook Paling Banyak Muat Berita Hoax

Minggu, 12 Februari 2017 - 22:45 WIB
Italia Sebut Facebook...
Italia Sebut Facebook Paling Banyak Muat Berita Hoax
A A A
ROMA - Mantan wartawan yang kini menjabat Ketua Parlemen Italia, Laura Boldrini mengeluh terhadap Facebook. Ia menilai media sosial ini paling banyak memuat ujaran kebencian dan berita palsu alias hoax.

Melansir dari Reuters, Minggu (12/2/2017), Boldrini mengatakan Facebook harus melakukan upaya ekstra untuk memberantas ujaran kebencian dan hoax. Pada November lalu, Boldrini telah mengirim surat kepada Facebook untuk menangani masalah serius ini.

“Dua bulan lalu saya sudah memintanya, mereka telah berjanji (memberantas berita hoax). Namun mereka tidak melakukan apa-apa. Saya mengharapkan sikap yang baik dari mereka, setidakya jawaban,” kata Boldrini kepada Reuters.

Untuk itu, ia akan menulis sebuah surat terbuka kepada pendiri dan CEO Facebook Mark Zuckerberg untuk menangani maraknya ujaran kebencian dan hoax yang kini mewabah. “Perusahaan harus mengambil tanggung jawab soal itu,” tandasnya.

Dalam sebuah pernyataan, Facebook mengatakan akan berkomitmen memerangi ujaran kebencian dan berita dusta, bekerja sama dengan lembaga di Italia dalam menangani cyber bullying.

Facebook, Twitter, Google YouTube dan Microsoft sepakat pada Mei lalu untuk mematuhi kode etik Uni Eropa dalam mengatasi ujaran kebencian di dunia maya.

Namun, dalam laporan yang dirilis Komisi Eropa pada Desember 2016, mereka hanya bisa mengatasi 40% dari ujaran kebencian. Sementara di Italia, Facebook dan kawan-kawan hanya bisa menghapus 4% dari ujaran kebencian dalam satu hari.

Boldrini yang merupakan salah satu pejabat senior di Italia, mengatakan sering menjadi korban dari berita fitnah dan ujaran kebencian. Untuk itu, ia meminta Facebook untuk membuka kantor penuh di Italia dalam rangka menangani 28 juta pengguna Facebook di Negeri Pizza.

“Berita palsu dan ujaran kebencian pergi bersama-sama dan itu bukan lelucon. Mereka mendiskreditkan orang lain yang dianggap lawan. Ini adalah hubungan arus pendek demokrasi,” katanya.

Pada pekan lalu, Boldrini meluncurkan kampanye peningkatan kesadaran tentang bahaya informasi palsu. Menurut dia, kabar dusta alias hoax sudah seperti virus yang menyebar luas. “Berita palsu merugikan orang dan menyebarkan kebencian. Kebencian meracuni jiwa,” tandasnya.
(ven)
Berita Terkait
Viral Video Hoaks Covid-19,...
Viral Video Hoaks Covid-19, Facebook Akui Butuh Waktu Lebih Lama Hapus Konten
Hoax Berita Anang Hermansyah...
Hoax Berita Anang Hermansyah Meninggal
Jenis Berita yang Berpotensi...
Jenis Berita yang Berpotensi Diremove Facebook, Apa Saja?
Facebook Jadi Platform...
Facebook Jadi Platform Paling Banyak Pengajuan Hoaks Isu Covid-19
Facebook Pertama Kali...
Facebook Pertama Kali Ungkap Angka Konten Ujaran Kebencian
Facebook Cabut Larangan...
Facebook Cabut Larangan Halaman Berita di Australia
Berita Terkini
HUAWEI Mate XT | Ultimate...
HUAWEI Mate XT | Ultimate Design Diluncurkan dengan Layanan Premium: Maksimalkan Pengalaman Penggunaan Smartphone Lipat
3 jam yang lalu
Kualitas Udara Berbahaya...
Kualitas Udara Berbahaya 50.000 Warga Florida Diminta Tidak Keluar Rumah
10 jam yang lalu
Ajaib, Ilmuwan Temukan...
Ajaib, Ilmuwan Temukan Bakteri yang Bisa Menyalakan Lampu!
11 jam yang lalu
Daftar Kode Redeem Genshin...
Daftar Kode Redeem Genshin Impact 5.6 Mei 2025, Banjir Primogem dan Item Langka!
12 jam yang lalu
China Mulai Uji Coba...
China Mulai Uji Coba Fitur Face ID iPhone 18
1 hari yang lalu
Melatih Bicara dengan...
Melatih Bicara dengan Enterprise AI Learning Agent
1 hari yang lalu
Infografis
10 Negara yang Memiliki...
10 Negara yang Memiliki Wilayah Paling Luas di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved