Indosat Dukung Badan Usaha UGM Kenalkan Aplikasi Taksi Online
A
A
A
YOGYAKARTA - Gama Techno didukung oleh Indosat Ooredoo memperkenalkan aplikasi layanan taksi, Naxi kepada publik Yogyakarta. Sebuah layanan pemesanan taksi hasil inovasi pengembang lokal tersebut telah digunakan tiga operator taksi masing-masing Pataga, Asa dan yang terbaru adalah Rajawali Taksi miliki Primkop AU.
Direktur PT Gama Techno, M Aditya Arif Huda mengatakan, inovasi tangan kreatif anak Yogyakarta ini memang berbeda dengan aplikasi transportasi yang sudah ada. Jika aplikasi buatan perusahaan lain bisa memungkinkan kendaraan pribadi menjadi angkutan umum seperti Go-jek ataupun Uber, namun aplikasi Naksi mereka kemas khusus untuk membantu armada angkutan umum yang sudah eksis.
"Jadi bukan angkutan pribadi yang dirubah jadi angkutan umum. Tapi ini benar-benar angkutan umum,"tutur Aditya saat melakukan Softlaunching Aplikasi Naksi di Poll Taksi Rajawali Bandara Adisutjipto, Yogyakarta, Jum'at (30/12).
Menurutnya, tehnologi sudah tidak bisa ditinggalkan lagi untuk mempermudah kehidupan masyarakat. Termasuk angkutan umum juga harus mulai menerapkan tehnologi untuk meningkatkan layanan mereka. Jika tidak maka armada yang dimiliki akan ditinggalkan oleh masyarakat umum.
Oleh karena itu, pihaknya membuat aplikasi layanan taksi, dan sudah sejak akhir bulan Oktober lalu digunakan oleh dua operator Taksi, Pataga dan Asa. Dan di akhir bulan Desember 2016 ini satu lagi operator taksi Rajawali juga mulai menerapkan aplikasi pada armada mereka. Harapannya, dengan penerapan aplikasi ini dapat meningkatkan revenue atau pendapatan mereka.
Aplikasi taksi, Naksi ini hampir mirip dengan aplikasi yang sudah ada. Hanya saja pihaknya mengembangkan lagi fitur-fitur yang belum ada. Salah satunya adalah aplikasi ini memungkinkan masyarakat yang belum memiliki smartphone untuk mendapatkan layanan taksi melalui aplikasi Naksi. Untuk layanan ini, pihaknya memang tengah menjaring kerjasama membuat taksi point.
"Kami bekerjasama dengan hotel, mall ataupun obyek wisata menjadi taksi poin,"tuturnya.
Dari taksi poin ini nantinya pemesanan akan diteruskan oleh admin operator taksi kepada semua armada taksi yang ada di dekatnya. Penyebaran informasi tersebut tidak melalui radio panggil lagi, tetapi sudah melalui fitur broadcast. Sehingga konsumen yang melakukan pemesanan dengan cepat langsung mendapatkan taksi yang mereka inginkan.
Di samping itu, layanan Naksi ini juga sudah terintegrasi untuk pembayarannya. Karena melalui layanan ini, konsumen bisa membayarnya dengan uang elektronik seperti yang dianjurkan oleh Bank Indonesia (BI). Bahkan pembayaran biaya taksi konsumen di Yogyakarta bisa dilakukan jarak jauh, seperti dari Jakarta. Sehingga semakin memudahkan konsumen melakukan pembayaran.
"Sementara baru bisa digunakan di Android. Tetapi sekarang baru kami kembangkan untuk di IOS,"paparnya.
Senior Account Manager divisi Account Indosat Ooredoo Central Java, Wendry Angga Anggerwicaksana mengatakan, pihaknya mendukung sepenuhnya pengembang aplikasi lokal untuk berkembang. Bahkan untuk aplikasi taksi ini, Indosat Ooredoo sudah mempersiapkan produk bundlingnya. Pihaknya menyediangkan smartphone yang digunakan oleh para sopir taksi nantinya.
"Produk bundling tersebut full proteksi, sehingga perusahaan atau sopir tidak perlu khawatir dengan kerusakan akibat jatuh atau sebab lain,"tuturnya.
Produk bundling aplikasi taksi ini sudah digunakan di tiga kota masing-masing Yogyakarta, Semarang dan Malang. Lima operator taksi di tiga kota tercatat sudah bekerjasama dengan mereka. Harapannya akan semakin banyak armada taksi yang menggunakan layanan aplikasi tersebut dan bekerjasama dengan Indosat Oooredoo ini.
Ketua Primkopau (operator Rajawali Taksi) Kapten Sus Husein mengaku tertarik menggunakan aplikasi online ini karena perusahaan taksi lainnya telah menggunakan aplikasi tersebut. Dengan layanan aplikasi ini harapannya akan semakin memudahkan konsumen untuk mendapatkan taksi yang mereka inginkan. Dan tujuan akhirnya tentu mampu meningkatkan omset mereka. (erfanto linangkung)
Direktur PT Gama Techno, M Aditya Arif Huda mengatakan, inovasi tangan kreatif anak Yogyakarta ini memang berbeda dengan aplikasi transportasi yang sudah ada. Jika aplikasi buatan perusahaan lain bisa memungkinkan kendaraan pribadi menjadi angkutan umum seperti Go-jek ataupun Uber, namun aplikasi Naksi mereka kemas khusus untuk membantu armada angkutan umum yang sudah eksis.
"Jadi bukan angkutan pribadi yang dirubah jadi angkutan umum. Tapi ini benar-benar angkutan umum,"tutur Aditya saat melakukan Softlaunching Aplikasi Naksi di Poll Taksi Rajawali Bandara Adisutjipto, Yogyakarta, Jum'at (30/12).
Menurutnya, tehnologi sudah tidak bisa ditinggalkan lagi untuk mempermudah kehidupan masyarakat. Termasuk angkutan umum juga harus mulai menerapkan tehnologi untuk meningkatkan layanan mereka. Jika tidak maka armada yang dimiliki akan ditinggalkan oleh masyarakat umum.
Oleh karena itu, pihaknya membuat aplikasi layanan taksi, dan sudah sejak akhir bulan Oktober lalu digunakan oleh dua operator Taksi, Pataga dan Asa. Dan di akhir bulan Desember 2016 ini satu lagi operator taksi Rajawali juga mulai menerapkan aplikasi pada armada mereka. Harapannya, dengan penerapan aplikasi ini dapat meningkatkan revenue atau pendapatan mereka.
Aplikasi taksi, Naksi ini hampir mirip dengan aplikasi yang sudah ada. Hanya saja pihaknya mengembangkan lagi fitur-fitur yang belum ada. Salah satunya adalah aplikasi ini memungkinkan masyarakat yang belum memiliki smartphone untuk mendapatkan layanan taksi melalui aplikasi Naksi. Untuk layanan ini, pihaknya memang tengah menjaring kerjasama membuat taksi point.
"Kami bekerjasama dengan hotel, mall ataupun obyek wisata menjadi taksi poin,"tuturnya.
Dari taksi poin ini nantinya pemesanan akan diteruskan oleh admin operator taksi kepada semua armada taksi yang ada di dekatnya. Penyebaran informasi tersebut tidak melalui radio panggil lagi, tetapi sudah melalui fitur broadcast. Sehingga konsumen yang melakukan pemesanan dengan cepat langsung mendapatkan taksi yang mereka inginkan.
Di samping itu, layanan Naksi ini juga sudah terintegrasi untuk pembayarannya. Karena melalui layanan ini, konsumen bisa membayarnya dengan uang elektronik seperti yang dianjurkan oleh Bank Indonesia (BI). Bahkan pembayaran biaya taksi konsumen di Yogyakarta bisa dilakukan jarak jauh, seperti dari Jakarta. Sehingga semakin memudahkan konsumen melakukan pembayaran.
"Sementara baru bisa digunakan di Android. Tetapi sekarang baru kami kembangkan untuk di IOS,"paparnya.
Senior Account Manager divisi Account Indosat Ooredoo Central Java, Wendry Angga Anggerwicaksana mengatakan, pihaknya mendukung sepenuhnya pengembang aplikasi lokal untuk berkembang. Bahkan untuk aplikasi taksi ini, Indosat Ooredoo sudah mempersiapkan produk bundlingnya. Pihaknya menyediangkan smartphone yang digunakan oleh para sopir taksi nantinya.
"Produk bundling tersebut full proteksi, sehingga perusahaan atau sopir tidak perlu khawatir dengan kerusakan akibat jatuh atau sebab lain,"tuturnya.
Produk bundling aplikasi taksi ini sudah digunakan di tiga kota masing-masing Yogyakarta, Semarang dan Malang. Lima operator taksi di tiga kota tercatat sudah bekerjasama dengan mereka. Harapannya akan semakin banyak armada taksi yang menggunakan layanan aplikasi tersebut dan bekerjasama dengan Indosat Oooredoo ini.
Ketua Primkopau (operator Rajawali Taksi) Kapten Sus Husein mengaku tertarik menggunakan aplikasi online ini karena perusahaan taksi lainnya telah menggunakan aplikasi tersebut. Dengan layanan aplikasi ini harapannya akan semakin memudahkan konsumen untuk mendapatkan taksi yang mereka inginkan. Dan tujuan akhirnya tentu mampu meningkatkan omset mereka. (erfanto linangkung)
(wbs)