Layanan Telekomunikasi Paling Tinggi Dikeluhkan Konsumen
A
A
A
JAKARTA - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) membeberkan selama 5 tahun terakhir jasa telekomunikasi masuk dalam layanan yang paling tinggi dikeluhkan konsumen. Hal tersebut disampaikan Ketua Harian YLKI Tulus Abadi dalam diskusi Indonesia Technology Forum (ITF), bertema Refleksi Akhir Tahun Problematika Industri Telekomunikasi.
"Tahun 2015 jasa telekomunikasi itu menduduki posisi ketiga dengan pengaduan konsumen sebanyak 8%. Tahun 2016 agak turun jadi nomor 4," ujar Tulus, di Jakarta, Rabu (21/12/2016).
Dia mengungkapkan aduan konsumen terkait telekomunikasi, di antaranya tarif yang tidak jelas dan buruknya kualitas jaringan. Konsumen menilai kualitas yang disajikan operator tidak sesuai dengan yang dijanjikan.
"Apa yang dikeluhkan konsumen itu berlaku untuk semua operator. Jadi tidak terkecuali itu operator besar atau kecil," bebernya.
Tulus mencontohkan, ketika ada kerumunan masa yang sangat besar, semua mengalami gangguan sinyal. Namun, tidak di-backup dengan baik oleh operator ketika ada perkumpulan di sana. Mereka tidak menyiapkan infrastruktur sebagaimana mestinya.
Terakhir, masalah iklan dianggap sangat mengganggu konsumen. Pasalnya, banyak iklan yang tidak jelas ketika konsumen melakukan browsing. "Banyak iklan yang menyesatkan. Ini jelas sangat mengganggu," tegasnya.
"Tahun 2015 jasa telekomunikasi itu menduduki posisi ketiga dengan pengaduan konsumen sebanyak 8%. Tahun 2016 agak turun jadi nomor 4," ujar Tulus, di Jakarta, Rabu (21/12/2016).
Dia mengungkapkan aduan konsumen terkait telekomunikasi, di antaranya tarif yang tidak jelas dan buruknya kualitas jaringan. Konsumen menilai kualitas yang disajikan operator tidak sesuai dengan yang dijanjikan.
"Apa yang dikeluhkan konsumen itu berlaku untuk semua operator. Jadi tidak terkecuali itu operator besar atau kecil," bebernya.
Tulus mencontohkan, ketika ada kerumunan masa yang sangat besar, semua mengalami gangguan sinyal. Namun, tidak di-backup dengan baik oleh operator ketika ada perkumpulan di sana. Mereka tidak menyiapkan infrastruktur sebagaimana mestinya.
Terakhir, masalah iklan dianggap sangat mengganggu konsumen. Pasalnya, banyak iklan yang tidak jelas ketika konsumen melakukan browsing. "Banyak iklan yang menyesatkan. Ini jelas sangat mengganggu," tegasnya.
(dmd)