Aplikasi Petani Berbasis Android Bidik 5,39 Juta Pengguna di Jateng
A
A
A
JAKARTA - Berbagai inovasi bidang teknologi digital di Tanah Air terus berkembang. Salah satunya dengan kehadiran aplikasi penyuluhan pertanian berbasis android, Petani Jateng.
Aplikasi ini dihadirkan untuk memudahkan petani di Jawa Tengah (Jateng) berkomunikasi dengan para pakar pertanian. Aplikasi Petani Jateng diharapkan dapat menjangkau 5,39 juta petani sehingga mereka bisa meningkatkan produktivitas dan mampu meningkatkan taraf hidup.
“Aplikasi ini mendorong para petani Jateng untuk saling bertukar informasi berdasarkan pengalaman masing-masing. Selain itu, para pakar secara rutin mengirimkan berbagai tulisan untuk membantu memperkaya wawasan para petani sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan hasil pertanian,” ujar Anita Hesti, direktur 8villages Indonesia, perusahaan penyedia layanan aplikasi Petani Jateng, dalam siaran persnya kepada SINDOnews, Senin (19/12/2016).
Sementara itu, Direktur Pengembangan Bisnis 8villages Indonesia, Jibenk Widjajanti menyebutkan petani juga bisa menjual produk mereka dan konsumen yang tertarik bisa langsung membelinya melalui fitur toko. Hasil pertanian pun terjual dengan harga yang lebih baik.
"Petani yang membutuhkan informasi pupuk bersubsidi bisa bertanya melalui aplikasi ini sehingga informasi pengecer pupuk bersubsidi dapat diakses beserta lokasinya," kata Jibenk.
Tidak hanya itu, para petani yang berhasil dengan panen bisa berbagi melalui aplikasi ini. Informasi ini harus jelas dan akurat agar memudahkan calon pembeli. Terkait permodalan, petani yang membutuhkan bantuan dana operasional bisa mengajukan kredit dan pemberi pinjaman akan melihat rekam jejak mereka dalam produksi agar dengan mudah memverifikasi pinjaman.
Diluncurkannya aplikasi Petani Jateng berbasis android yang sudah bisa diunduh di Play Store, maka Pemprov Jawa Tengah dapat terlibat secara aktif dalam memonitor sistem informasi terkait perilaku komoditas dan pengendalian harga. Hal ini agar diperoleh harga terbaik bagi petani dan konsumen.
Aplikasi ini dihadirkan untuk memudahkan petani di Jawa Tengah (Jateng) berkomunikasi dengan para pakar pertanian. Aplikasi Petani Jateng diharapkan dapat menjangkau 5,39 juta petani sehingga mereka bisa meningkatkan produktivitas dan mampu meningkatkan taraf hidup.
“Aplikasi ini mendorong para petani Jateng untuk saling bertukar informasi berdasarkan pengalaman masing-masing. Selain itu, para pakar secara rutin mengirimkan berbagai tulisan untuk membantu memperkaya wawasan para petani sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan hasil pertanian,” ujar Anita Hesti, direktur 8villages Indonesia, perusahaan penyedia layanan aplikasi Petani Jateng, dalam siaran persnya kepada SINDOnews, Senin (19/12/2016).
Sementara itu, Direktur Pengembangan Bisnis 8villages Indonesia, Jibenk Widjajanti menyebutkan petani juga bisa menjual produk mereka dan konsumen yang tertarik bisa langsung membelinya melalui fitur toko. Hasil pertanian pun terjual dengan harga yang lebih baik.
"Petani yang membutuhkan informasi pupuk bersubsidi bisa bertanya melalui aplikasi ini sehingga informasi pengecer pupuk bersubsidi dapat diakses beserta lokasinya," kata Jibenk.
Tidak hanya itu, para petani yang berhasil dengan panen bisa berbagi melalui aplikasi ini. Informasi ini harus jelas dan akurat agar memudahkan calon pembeli. Terkait permodalan, petani yang membutuhkan bantuan dana operasional bisa mengajukan kredit dan pemberi pinjaman akan melihat rekam jejak mereka dalam produksi agar dengan mudah memverifikasi pinjaman.
Diluncurkannya aplikasi Petani Jateng berbasis android yang sudah bisa diunduh di Play Store, maka Pemprov Jawa Tengah dapat terlibat secara aktif dalam memonitor sistem informasi terkait perilaku komoditas dan pengendalian harga. Hal ini agar diperoleh harga terbaik bagi petani dan konsumen.
(dmd)