Blokir LinkedIn, AS Yakin Langkah Rusia Bisa Menular

Kamis, 24 November 2016 - 08:09 WIB
Blokir LinkedIn, AS...
Blokir LinkedIn, AS Yakin Langkah Rusia Bisa Menular
A A A
NEW YORK - Rusia telah memblokir jejaring sosial LinkedIn karena ditakutkan bisa membocorkan data-data rahasia di Rusia. Menanggapi hal itu Pemerintah Amerika Serikat (AS) menilai Rusia menciptakan preseden yang dapat digunakan untuk membenarkan pemblokiran situs website lain.

LinkedIn yang bermarkas di AS, menjadi jejaring sosial besar pertama yang diblokir di Rusia lantaran dianggap tidak taat peraturan. Hukum baru Rusia mewajibkan perusahaan-perusahaan yang memegang data warganya, menyimpannya di server yang ada di negara tersebut.

Menurut para analis layanan internet, perusahaan teknologi lain termasuk Facebook dan Twitter, bisa diblokir juga kecuali mereka memindahkan datanya ke server di Rusia,

Juru bicara Duta Besar AS untuk Rusia, Maria Olson, mengatakan bahwa Pemerintah AS mendesak otoritas Rusia untuk membuka kembali akses ke LinkedIn secepatnya. Ia menilai pemblokiran itu merugikan kompetisi dan orang-orang yang ada di Rusia.

“AS sangat prihatin dengan keputusan Rusia memblokir akses ke LinkedIn. Keputusan ini menciptakan preseden yang bisa digunakan untuk membenarkan memblokir situs web apa pun yang memiliki data pengguna Rusia,” tutur Olson seperti dilansir dari Reuters.

Sementara itu, Menteri Komunikasi Rusia, Nikolai Nikiforov, mengatakan bahwa keputusan memblokir LinkedIn dibuat oleh dua pengadilan. Tapi ia menyiratkan bahwa masalah tersebut masih bisa diselesaikan.

“Kami berharap dialog konstruktif bisa memperbaiki keadaan. Semua perusahaan asing mesti sejalan dengan hukum dan ada lebih dari satu yang bukan keberatan dengan aturan yang ada,” jelasnya.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6693 seconds (0.1#10.140)