Buktikan Performa Honda CBR250RR di Pulau Bali

SINDOnews akhirnya mendapat kesempatan untuk melakukan test ride All New Honda CBR250RR bersama rekan-rekan wartawan, bloger, konsumen dan bebapa jajaran di lingkungan PT Astra Honda Motor (AHM). Kurang lebih ada 47 kendaraan All New Honda CBR250RR tipe ABS yang digunakan untuk kegiatan ini .

Produk global AHM hasil pabrikan Karawang yang bermain di kelas motorsport 250cc itu untuk kali pertama menyapa jalan raya dan merupakan world premiere test ride di Bali, Sabtu (12/11). Trek yang dilalui bermacam-macam mulai jalanan kota, pegunungan dengan kondisi menanjak dan menurun di cuaca kering dan hujan. Ini semua untuk mengetes performa serta ketangguhan All New Honda CBR250RR.


Tak tanggung-tanggung, test ride dilakukan seharian penuh berangkat sejak pagi sampai jelang matahari terbenam. Menurut catatan di odometer All New Honda CBR250RR versi ABS yang digunakan SINDOnews setelah tiba di garis finish, jarak ditempuh sejauh 253 km. Start dari Kuta menuju Kitamani, Singaraja, Bedugul, Tanah Lot dan kembali ke Kuta.

Awal start yang melintasi jalanan kota Denpasar yang padat SINDOnews masih menahan diri untuk melaju kencang. Namun, setelah sampai di jalan Bypass Ngurah Rai dan Bypass I Gede Bagus (cukup sepi), SINDOnews mencoba tenaga motor sport dua silinder ini. Menikmati sensasi raungan knalpot yang dikeluarkan dari mesin generasi terbaru 250cc liquid-cooled 4-stroke DOHC 8-valve.



Limpahan torsi atas 23,3 Nm dan tenaga maksimal 38,1 hp begitu terasa. All New Honda CBR250RR berhasil dipacu hingga mencatat angka 146 Kpj, dan rasanya masih sangat stabil. Namun meskipun dengan kecepatan yang belum maksimal sudah memberikan kepuasan.

Jalur berliku Gianyar, Besakih, Kintamani, Tanah Lot hingga kembali lagi ke kawasan Kuta sudah mewakili untuk pengujian All New Honda CBR250RR. Ini pengujian diluar ekspektasi SINDOnews, karena untuk sekelas motor sport rute yang dilalui (touring) lebih pas digunakan untuk varian lain dari Honda. Khususnya untuk varian motor adventure. Ini artinya kemampaun All New Honda CBR250RR dalam melibas rute yang ekstrim mampu diatasi.



Hal yang paling menarik SINDOnews dalam touring ini yakni mencoba teknologi terkini yang diterapkan Honda pada All New CBR250RR adalah throttle by wire (TBW), ini yang pertama di kelasnya. Dengan adanya teknologi itu, motor ini bisa menggunakan berbagai macam fitur riding mode yaitu mode Comfort, Sports, serta Sports+.

Ketiga mode ini masing-masing menawarkan sensasi yang berbeda-beda. Mode Comfort sangat pas untuk jalan perkotaan yang banyak kemacetan. Saat mencoba mode Comfort, respons mesinnya tampak lambat alias kurang responsif. Bagi pemula, mode ini bisa digunakan lebih dahulu sebelum menjajal mode diatasnya. Tapi dalam touring seperti ini, SINDOnews meninggalkan mode ini tapi hanya hanya sekadar mencoba. Pasalnya trek yang dilalui tak memungkinkan menggunakan mode ini.

Mode selanjutnya yakni Sports. Mode ini nampak seirama antara gas dan respons mesin. Sepanjang perjalanan, SINDOnews lebih sering menggunakan mode ini karena lebih bersahabat dengan situasi. SEdangkan mode tertinggi yakni Sports+, motor akan semakin responsif. Saat mencobanya, tiap tarikan gas terasa berbeda dengan mode-mode sebelumnya menjadi sangat liar tenaganya.


Karena bukan dalam ajang uji coba di sirkuit, SINDOnews hanya dapat angka kecepatan tertinggi 140 kilometer per jam. Itupun dilakukan di kawasan by pas yang cukup lengang lalulintasnya. Sebenarnya, tenaga masih sangat banyak untuk diperas, hal itu tak mungkin dilakukan dalam ajang ini karena melihat keselamatan sekelilingnya.


Kesimpulan

Jika digambarkan, CBR250RR memang sangat responsif di kelasnya. Diferensiasi lainnya yang ditawarkan adalah bobotnya yang ringan, hanya 168 kilogram untuk versi ABS Sindonews coba. Menghasilkan power weight ratio (PWR) motor itu hadir maksimal.

Nilai plus lainnya lawan dari Kawasaki Ninja 250 dan Yamaha R25, suspensi up side down yang sudah dibekali pada CBR250RR meskipun bergenre motor sport sangat nyaman. SINDOnews sarankan bila ingin menggunakan touring lebih 100 km sebaiknya siapkan stamina, karena berbicara posisi riding dan medan.