Belum Laku Terjual, Twitter Tutup Vine

Jum'at, 28 Oktober 2016 - 13:50 WIB
Belum Laku Terjual, Twitter Tutup Vine
Belum Laku Terjual, Twitter Tutup Vine
A A A
NEW YORK - Gagal mencari pembeli yang sesuai, hingga batas waktu tanggal 27 Oktober 2016 kemarin, Twitter mengumumkan rencana mereka untuk menutup layanan video singkat Vine dalam beberapa bulan ke depan.

Meski begitu, akses melalui website Vine, dikatakan Twitter, masih akan bisa dilakukan untuk melihat dan mengunduh video yang telah diunggah.

Langkah Twitter menutup Vine ini dinilai sebagai cara mereka untuk memfokuskan diri pada layanan utama mereka, serta mengurangi pengeluaran. Dalam kesempatan yang sama, Twitter pun mengumumkan pemecatan terhadap sekitar 350 karyawan, alias 9 persen dari total karyawan yang mereka miliki saat ini.

Vine sendiri merupakan layanan video berdurasi enam detik yang dibeli oleh Twitter pada tahun 2012, bahkan sebelum layanan tersebut diluncurkan di tahun 2013.

Vine mencapai puncak popularitas pada bulan Agustus 2014 saat pengguna aktif bulanan mereka mencapai 3,64 persen dari seluruh pengguna Android di Amerika Serikat. Sayangnya, setelah itu pengguna Vine justru beralih ke layanan lain seperti Instagram dan Snapchat.

"Tidak akan ada yang terjadi pada aplikasi, website atau Vine milik Anda hari ini. Kami menilai Anda, Vine (video) milik Anda, akan melakukan cara yang tepat ini. Anda akan bisa mengakses dan mengunduh Vine Anda," ungkap Twitter, seperti dilansir Daily Jumat, (28/10/2016).

Seperti diketahui, Kabar hendak dijualnya Twitter telah mengerek saham mereka. Lantas siapakah calon pembeli Twitter? Ragam media massa mengerucut kepada dua nama: Google dan Salesforce.com. Bahkan Twitter dikabarkan sedang mengadakan pembicaraan serius dengan Google.

Saham twitter per lembarnya sekarang naik menjadi 21 hingga USD 23 dari harga sebelumnya yang stabil pada angka USD20. Harga jual akuisisi yang ditawarkan tak tanggung-tanggung untuk dapat memiliki media sosial yang diluncurkan tahun 2006 silam. Meskipun belum mendapatkan angka jelas yang pasti Twitter menawarkan harga tinggi. Dari pengamatan untuk dapat mengakuisi Twitter setidaknya mencapai angka USD30 miliar atau sekitar Rp390 triliu
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1083 seconds (0.1#10.140)
pixels