Microsoft Luncurkan Pusat Transparansi dan Keamanan Siber

Rabu, 05 Oktober 2016 - 11:21 WIB
Microsoft Luncurkan...
Microsoft Luncurkan Pusat Transparansi dan Keamanan Siber
A A A
JAKARTA - Microsoft meresmikan fasilitas gabungan Pusat Transparansi dan Keamanan Siber pertama di Singapura guna melayani kebutuhan negara-negara Asia Pasifik. Fasilitas gabungan akan menyatukan kemampuan Microsoft di satu lokasi di Asia Pasifik agar dapat menghasilkan pendekatan menyeluruh yang mampu melayani kebutuhan keamanan dari berbagai sektor.

Pada dasarnya, pusat transparansi Microsoft merupakan fondasi awal dari Government Security Program (GSP) Microsoft yang sudah lama berjalan. Program ini menawarkan baik swasta maupun pemerintah kesempatan untuk dapat meninjau sumber kode produk Microsoft, mengakses informasi mengenai ancaman dan keamanan siber, dan pandangan dari para profesional Microsoft yang memiliki keahilan di bidang keamanan.

Hampir 40 negara dan organisasi internasional dari seluruh dunia berpartisipasi dalam program GSP Microsoft ini, dengan sepuluh di antaranya berasal dari Asia.

"Kerjasama antara sektor publik dan swasta merupakan kunci utama untuk memperkuat tingkat keamanan siber nasional. Pembukaan Pusat Transparansi regional Microsoft di Singapura bertujuan untuk melayani wilayah Asia Pasifik yang lebih luas, serta meningkatkan komitmen global Microsoft guna mendorong transparansi, keamanan, dan kepercayaan di dunia teknologi digital berbasis mobile-first, cloud-first," ujar Corporate Vice President, Worldwide Public Sector, Microsoft Corporation, Toni Townes-Whitley, melalui keterangan tertulisnya, Rabu (5/10/2016).

Lebih lanjut Toni mengungkapkan, GSP Microsoft memungkinkan pemerintah untuk melindungi layanan publik nasional dari ancaman kejahatan siber. Program ini juga membantu pemerintah untuk memenuhi persyaratan keamanan siber yang ketat dengan membangun fasilitas yang dapat melindungi, mendeteksi, dan merespon serangan siber.

Pusat Transparansi Singapura merupakan lokasi yang nyaman bagi pemerintah-pemerintah di Asia Pasifik dan akan menjadi bagian dari jaringan global yang mencakup empat wilayah. Fasilitas ini akan bergabung dengan fasilitas lain yang telah ada di Redmond, Washington untuk Amerika Utara, serta Brussels, Belgia untuk Eropa.
(dol)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0628 seconds (0.1#10.140)