Mitratel Rayakan Pencapaian 1.000 Smartpole
A
A
A
JAKARTA - PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) merayakan keberhasilannya sebagai perusahaan pertama yang memiliki 1.000 smartpole dan sudah dimanfaatkan oleh pelanggan operator seluler di Ballroom Hotel Holiday Inn Kemayoran, Jakarta. Perayaan raihan perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur telekomunikasi itu dihadiri tenant Mitratel, seperti Telkomsel, Indosat, XL, dan H3I.
Tren pengguna broadband internet di area perkotaan semakin meningkat. Hal ini menjadi daya tarik bagi operator seluler sehingga mereka berlomba-lomba meningkatkan kualitas layanan khususnya layanan pita lebar (broadband) dengan menambah densitas coverage yang sebelumnya menggunakan Menara BTS (macropole) sekarang beralih kepada smartpole yang didukung dengan jaringan serat optik.
Smartpole adalah infrastruktur menara dengan ketinggian kurang dari 20 meter sehingga dikenal dengan istilah micropole. Hal ini sangat sesuai dengan kondisi area perkotaan karena membutuhkan ruang yang efisien, mudah dibangun serta ramah lingkungan.
CEO Mitratel David Bangun mengatakan, Mitratel mulai terjun berinvestasi di layanan smartpole sejak 2012 dengan membangun smartpole di area Sentul, Kabupaten Bogor. Kemudian pada 2014, Mitratel ikut berpartisipasi menyukseskan KTT APEC di Bali dengan membangun smartpole untuk mendukung layanan 4G.
"Mitratel juga telah bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi. Untuk mendukung program smart city, Mitratel bekerja sama dengan pemda/pemkot di berbagai wilayah di Indonesia," ujarnya, dalam keterangan tertulis, Kamis (22/9/2016).
Selain itu, Mitratel juga membangun smartpole untuk mendukung smart industrial park di berbagai kawasan industri, sehingga pada Kamis, 15 September 2016, Mitratel berhasil memiliki 1.000 smartpole yang seluruhnya sudah dimanfaatkan oleh Operator Seluler (1.000 smartpole ber-tenant).
Saat ini, operator seluler yang menjadi tenant Mitratel adalah Telkomsel, Internux, XL, H3I dan Indosat, yang tersebar di 33 Ibu Kota provinsi serta 100 kota pendukung. Hal ini sebagai darma bakti Mitratel untuk menyukseskan program pemerintah “Smart City Nusantara”.
Tren pengguna broadband internet di area perkotaan semakin meningkat. Hal ini menjadi daya tarik bagi operator seluler sehingga mereka berlomba-lomba meningkatkan kualitas layanan khususnya layanan pita lebar (broadband) dengan menambah densitas coverage yang sebelumnya menggunakan Menara BTS (macropole) sekarang beralih kepada smartpole yang didukung dengan jaringan serat optik.
Smartpole adalah infrastruktur menara dengan ketinggian kurang dari 20 meter sehingga dikenal dengan istilah micropole. Hal ini sangat sesuai dengan kondisi area perkotaan karena membutuhkan ruang yang efisien, mudah dibangun serta ramah lingkungan.
CEO Mitratel David Bangun mengatakan, Mitratel mulai terjun berinvestasi di layanan smartpole sejak 2012 dengan membangun smartpole di area Sentul, Kabupaten Bogor. Kemudian pada 2014, Mitratel ikut berpartisipasi menyukseskan KTT APEC di Bali dengan membangun smartpole untuk mendukung layanan 4G.
"Mitratel juga telah bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi. Untuk mendukung program smart city, Mitratel bekerja sama dengan pemda/pemkot di berbagai wilayah di Indonesia," ujarnya, dalam keterangan tertulis, Kamis (22/9/2016).
Selain itu, Mitratel juga membangun smartpole untuk mendukung smart industrial park di berbagai kawasan industri, sehingga pada Kamis, 15 September 2016, Mitratel berhasil memiliki 1.000 smartpole yang seluruhnya sudah dimanfaatkan oleh Operator Seluler (1.000 smartpole ber-tenant).
Saat ini, operator seluler yang menjadi tenant Mitratel adalah Telkomsel, Internux, XL, H3I dan Indosat, yang tersebar di 33 Ibu Kota provinsi serta 100 kota pendukung. Hal ini sebagai darma bakti Mitratel untuk menyukseskan program pemerintah “Smart City Nusantara”.
(dmd)