Soal Galaxy Note7 Meledak, Respons Samsung Indonesia-Malaysia Berbeda
A
A
A
JAKARTA - Akibat Samsung Galaxy Note 7 meledak, selain recall Samsung Indonesia berbicara sebatas ganti rugi. Namun jika ditilik ke negara tetangga Malaysia yang langsung menghentikan penjualan Samsung Galaxy Note 7 karena dianggap berbahaya dan lebih mengutamakan keselamatan pelangganya respons kedua negara ini jelas beda.
Samsung Malaysia Electronics (Samsung) mengumumkan penghentian penjualan untuk model Galaxy Note 7 segera menindaklanjuti laporan 35 keluhan dari pengguna yang mengklaim perangkat mereka terbakar ketika sedang diisi akibat masalah baterai.
Samsung mengatakan, pihaknya berkomitmen dalam memproduksi produk-produk berkualitas dan memandang serius laporan yang diterima.
"Sampai 1 September sebanyak 35 kasus telah dilaporkan di seluruh dunia dan kami sedang melakukan penyelidikan menyeluruh bersama pemasok untuk mengidentifikasi penyebab masalah pada baterai tersebut,"
"Namun, keamanan pelanggan kami adalah prioritas di Samsung dan kami memutuskan untuk menghentikan penjualan Galaxy Note 7," katanya dalam pernyataan resminya.
Sementara di Indonesia, Ketika menanyakan langsung tersebut di situs resmi mereka, Customer Service (CS) Samsung memberikan pernyataan bahwa konsumen akan mendapatkan refund penuh atas biaya yang telah mereka keluarkan. “Nanti pelanggan bakal dihubungi langsung dengan pihak bank,” jelas Dimas, HHP Agent di situs resmi Samsung Indonesia.
Selanjutnya, Dimas menyebut bahwa konsumen juga akan mendapatkan kompensasi berupa voucher belanja senilai Rp1 juta. Lantas, kapan konsumen di Indonesia bisa kembali memesan ulang dan membeli Note7? Belum diketahui. Karena butuh waktu cukup lama untuk melakukan pengecekan dan pergantian komponen. Indonesia masih harus mengantre dengan negara-negara lain untuk mendapatkan Note7 baru yang telah disempurnakan.
Samsung Malaysia Electronics (Samsung) mengumumkan penghentian penjualan untuk model Galaxy Note 7 segera menindaklanjuti laporan 35 keluhan dari pengguna yang mengklaim perangkat mereka terbakar ketika sedang diisi akibat masalah baterai.
Samsung mengatakan, pihaknya berkomitmen dalam memproduksi produk-produk berkualitas dan memandang serius laporan yang diterima.
"Sampai 1 September sebanyak 35 kasus telah dilaporkan di seluruh dunia dan kami sedang melakukan penyelidikan menyeluruh bersama pemasok untuk mengidentifikasi penyebab masalah pada baterai tersebut,"
"Namun, keamanan pelanggan kami adalah prioritas di Samsung dan kami memutuskan untuk menghentikan penjualan Galaxy Note 7," katanya dalam pernyataan resminya.
Sementara di Indonesia, Ketika menanyakan langsung tersebut di situs resmi mereka, Customer Service (CS) Samsung memberikan pernyataan bahwa konsumen akan mendapatkan refund penuh atas biaya yang telah mereka keluarkan. “Nanti pelanggan bakal dihubungi langsung dengan pihak bank,” jelas Dimas, HHP Agent di situs resmi Samsung Indonesia.
Selanjutnya, Dimas menyebut bahwa konsumen juga akan mendapatkan kompensasi berupa voucher belanja senilai Rp1 juta. Lantas, kapan konsumen di Indonesia bisa kembali memesan ulang dan membeli Note7? Belum diketahui. Karena butuh waktu cukup lama untuk melakukan pengecekan dan pergantian komponen. Indonesia masih harus mengantre dengan negara-negara lain untuk mendapatkan Note7 baru yang telah disempurnakan.
(wbs)