Industri Strategis Diminta Waspadai Serangan Cyber

Jum'at, 29 Juli 2016 - 19:03 WIB
Industri Strategis Diminta...
Industri Strategis Diminta Waspadai Serangan Cyber
A A A
BALI - Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pastinya memberikan kemudahan bagi kehidupan manusia. Akan tetapi, TIK juga membawa potensi ancaman yang berdampak besar pada kehidupan sosial manusia.

TIK seharysnya menjadi infrastruktur penunjang utama dalam industri maupun sektor strategis lainnya seperti sektor keuangan, transportasi, pertahanan, kesehatan, ketahanan pangan, pemerintahan, energi, migas dan sebagainya, harus mendapat perhatian besar.

“Sebagian besar kehidupan dan aktivitas kita semua ada di dunia cyber seperti transaksi keuangan, pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya, sehingga kita harus menjaga jangan sampai digunakan oleh orang-orang jahat maupun pihak lain untuk melakukan kejahatan,” ujar Henri Subiakto, Staf Ahli Mentri Kominfo Bidang Komunikasi dan Media Massa, usai pembukaan Simposium Perlindungan Infrastruktur Informasi Kritikal di Indonesia, kepada wartawan di Bali Kamis (28/7/2016).

Sementara itu CEO PT Xynesis International, Eva Noor. Menurutnya, sektor industri strategis harus memiliki peringkat teratas dalam pengamanannya.

“Jika Anda benar-benar ingin melumpuhkan apa saja, dari suatu industri, perusahaan atau wilayah sebuah negara, maka infrastruktur vital adalah kekuatan yang kemungkinan awal dilumpuhkan sebagai tujuan utamanya,” imbuhnya.

Sekadar diketahui, pemerintah sebagai regulator dan fasilitator, dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Infomatika bekerjasama dengan mitra akademis dan bisnis/swasta saat ini tengah menyusun sebuah kerangka kerja perlindungan informasi infrastruktur bagi sektor strategis nasional atau Critical Information Infratructure Protection (CIIP).

Simposium diselenggarakan untuk mendapatkan informasi dan masukan mengenai kesiapan dan layanan yang secara aktif dalam mendukung penerapan CIIP.

Kegiatan berlangsung 2 hari dengan dihadiri Kepala Lembaga Sandi Negara, Deputi TIEM BPPT, Direktorat Keamanan Infromasi Kominfo, Cybercrime Polri, IDSIRTII, APJII, OJK, Telkomsel, Akademisi yang berasal dari Universitas Indonesia, Universitas Gunadarma dan Swiss German University, serta Industri yang bergerak di bidang Cybersecurity.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0616 seconds (0.1#10.140)