LinkedIn Tak Terkait Bobolnya Media Sosial Mark Zuckerberg
A
A
A
JAKARTA - Diberitakan sebelumnya bahwa dikatakan kalau akun media sosial Mark Zuckerberg disusupi oleh hacker. Media sosial yang menjadi sasaran hacker tersebut adalah Twitter dan Pinterest.
Sempat dikatakan kalau bobolnya dimulai dari bocornya kunci rahasia atau password melalui database LinkedIn yang sempat dibobol oleh hacker beberapa bulan lalu. Pelakunya adalah sekumpulan hacker yang menyebut dirinya dengan nama OurMine Team.
Terkait hal ini pihak LinkedIn memberikan klarifikasi dimana tak ada aksi baru pembobolan data pada Mei 2016 lalu. Kejadian sebenarnya adalah perilisan nama dan password oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, yang didapatkan dari insiden di 2012.
Dalam hal ini, LinkedIn sudah mengambil aksi untuk memperingatkan para anggotanya. Waktu itu, LinkedIn telah menonaktifkan semua password anggota yang belum diperbaharui sejak kejadian 2012.
LinkedIn juga telah memberitahukan pada setiap anggota yang memiliki akun sejak 6 Juni 2012 atas apa yang telah terjadi, serta mengingatkan mereka untuk juga melakukan reset password di akun situs lainnya.
"Kami menyarankan semua anggota menjaga dan mengubah password di semua akun situs lainnya, mencegah pemakaian ulang, memaksimalkan fitur keamanan dan memperbaru password secara rutin," ujar pihak LinkedIn dalam keterangan resminya pada Sindonews, Rabu (8/6/2016).
Sempat dikatakan kalau bobolnya dimulai dari bocornya kunci rahasia atau password melalui database LinkedIn yang sempat dibobol oleh hacker beberapa bulan lalu. Pelakunya adalah sekumpulan hacker yang menyebut dirinya dengan nama OurMine Team.
Terkait hal ini pihak LinkedIn memberikan klarifikasi dimana tak ada aksi baru pembobolan data pada Mei 2016 lalu. Kejadian sebenarnya adalah perilisan nama dan password oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, yang didapatkan dari insiden di 2012.
Dalam hal ini, LinkedIn sudah mengambil aksi untuk memperingatkan para anggotanya. Waktu itu, LinkedIn telah menonaktifkan semua password anggota yang belum diperbaharui sejak kejadian 2012.
LinkedIn juga telah memberitahukan pada setiap anggota yang memiliki akun sejak 6 Juni 2012 atas apa yang telah terjadi, serta mengingatkan mereka untuk juga melakukan reset password di akun situs lainnya.
"Kami menyarankan semua anggota menjaga dan mengubah password di semua akun situs lainnya, mencegah pemakaian ulang, memaksimalkan fitur keamanan dan memperbaru password secara rutin," ujar pihak LinkedIn dalam keterangan resminya pada Sindonews, Rabu (8/6/2016).
(dol)