Canon Terus Berinovasi dalam Menghadapi Persaingan Usaha
A
A
A
TOKYO - Sebagai perusahaan besar di bidang digital imaging, Canon Inc terus melakukan inovasi produk dan strategi bisnis dalam menghadapi persaingan usaha. Tak heran, bila perusahaan yang dikenal dengan brand kameranya itu mampu bertahan sejak mulai dari era teknologi manual hingga digital.
Senior Managing Director, Chief Executive Image Communications Products Operations Canon Inc, Masaya Maeda mengemukakan, perusahaannya memiliki strategi bisnis yang terintegrasi, mulai dari produksi hingga produk yang dipasarkan sampai ke tangan konsumen. Semua dilakukan agar produk dapat diserap sesuai dengan perkembangan teknologi terkini.
"Seperti kita ketahui kondisi ekonomi dunia sedang kurang baik, di Eropa, Timur Tengah, Amerika hingga China. Meski demikian, kami tetap menjadi nomor satu di tengah sejumlah produk lain mengalami penurunan," ujarnya, dalam pemaparan di hadapan jurnalis dari lima negara, yakni Indonesia, Vietnam, Kamboja, Myanmar dan Srilanka di markas Canon Inc, Tokyo, Jepang, Jumat (26/2/2016).
Dia mengungkapkan sejumlah alasan kenapa Canon mampu bersaing dan terus tumbuh di tengah perubahan tren teknologi. Salah satunya adalah kekuatan teknologi optik Canon yang sudah mengakar. Teknologi tersebut menjadi tulang punggung dalam dunia imaging yang ditransfer dalam bentuk lensa, kamera hingga teknologi kedokteran dan kebutuhan fotografi di luar angkasa (ISS). "Penguasaan teknologi optik Canon merupakan jalan terbaik dalam industri ini," jelas Masaya.
Selain lensa, Canon mempunyai pakem lain saat melakukan inovasi berbasis kamera. Yakni peningkatan sensor dan prosesor yang dibuat sendiri oleh para insinyur Canon. Hasilnya sangat signifikan sejak Canon mengeluarkan kamera digital pertama pada 2003 hingga merilis seri terbaru 1DX MarkII, 80D dan G7X Mark II.
Masaya menuturkan, Canon memperkuat lini usaha hingga output image device, seperti televisi, printer, konektivitas ke dunia maya, proyektor berkualitas tinggi. Penguatan basis pasca produksi imaging ini membuat pengguna Canon sulit untuk beralih.
Atas tradisi tersebut, Canon terlihat percaya diri menghadapi kompetitornya, seperti Sony dan Fujifilm. "Kami menghormati kompetitor," tandasnya.
Senior Managing Director, Chief Executive Image Communications Products Operations Canon Inc, Masaya Maeda mengemukakan, perusahaannya memiliki strategi bisnis yang terintegrasi, mulai dari produksi hingga produk yang dipasarkan sampai ke tangan konsumen. Semua dilakukan agar produk dapat diserap sesuai dengan perkembangan teknologi terkini.
"Seperti kita ketahui kondisi ekonomi dunia sedang kurang baik, di Eropa, Timur Tengah, Amerika hingga China. Meski demikian, kami tetap menjadi nomor satu di tengah sejumlah produk lain mengalami penurunan," ujarnya, dalam pemaparan di hadapan jurnalis dari lima negara, yakni Indonesia, Vietnam, Kamboja, Myanmar dan Srilanka di markas Canon Inc, Tokyo, Jepang, Jumat (26/2/2016).
Dia mengungkapkan sejumlah alasan kenapa Canon mampu bersaing dan terus tumbuh di tengah perubahan tren teknologi. Salah satunya adalah kekuatan teknologi optik Canon yang sudah mengakar. Teknologi tersebut menjadi tulang punggung dalam dunia imaging yang ditransfer dalam bentuk lensa, kamera hingga teknologi kedokteran dan kebutuhan fotografi di luar angkasa (ISS). "Penguasaan teknologi optik Canon merupakan jalan terbaik dalam industri ini," jelas Masaya.
Selain lensa, Canon mempunyai pakem lain saat melakukan inovasi berbasis kamera. Yakni peningkatan sensor dan prosesor yang dibuat sendiri oleh para insinyur Canon. Hasilnya sangat signifikan sejak Canon mengeluarkan kamera digital pertama pada 2003 hingga merilis seri terbaru 1DX MarkII, 80D dan G7X Mark II.
Masaya menuturkan, Canon memperkuat lini usaha hingga output image device, seperti televisi, printer, konektivitas ke dunia maya, proyektor berkualitas tinggi. Penguatan basis pasca produksi imaging ini membuat pengguna Canon sulit untuk beralih.
Atas tradisi tersebut, Canon terlihat percaya diri menghadapi kompetitornya, seperti Sony dan Fujifilm. "Kami menghormati kompetitor," tandasnya.
(dmd)