Performa Bisnis Seluler Tetap Kuat, IndiHome Mulai Menggeliat
A
A
A
SEMARANG - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) berencana merilis laporan keuangan tahun buku 2015 pada akhir Februari 2016. Direktur keuangan Telkom Heri Sunaryadi mengatakan, kinerja Telkom hingga saat ini masih ditopang anak perusahaan yang bergerak di bidang seluler yaitu PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel).
Sepanjang tahun 2015, Telkomsel mampu tumbuh di atas rata-rata industri dengan penggerak pertumbuhan utamanya adalah bisnis atau layanan digital dimana trafik tumbuh di atas 100%.
“Pertumbuhan bisnis Digital yang sangat pesat, merupakan buah dari capex policy yang efektif dalam mendukung bisnis Digital tersebut,” kata Heri. Dia mengatakan, sepanjang tahun 2015 Telkomsel membelanjakan capex sekitar 17% dari total pendapatan.
Hal ini, kata dia, dilakukan Telkomsel untuk terus membangun infrastruktur dan kualitas jaringan sehingga dapat memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat Indonesia. Sementara pada bisnis jaringan tetap, Telkom mulai awal tahun 2015 fokus membangun bisnis fixed broadband berbasis fiber optik dengan meluncurkan IndiHome.
Pada akhir tahun 2015 Telkom berhasil mencapai lebih dari 1 juta pelanggan IndiHome, produk Triple Play yang memberikan layanan telepon, high-speed internet, dan layanan IPTV. Pada tahun 2016, baik Telkom maupun Telkomsel berharap dapat terus meningkatkan penampilannya, sehingga dapat tumbuh sejalan atau di atas rata-rata industri.
Direktur Network IT & Soloution, Abdus Somad Arif menambahkan, Modernisasi jaringan sudah dilakukan sejak 2011, dan diperkirakan selesai pada 2021 nanti. Pada 2021, seluruh jaringan Telkom untuk entreprise dan busines sudah menggunakan teknologi Fibre to The High End Market dengan optimalisasi Multi Dwelling Unit (MDU/Pusat Terminasi Layanan Broadband), sehingga dapat memberikan New Customer Experience melalui Layanan Triple Play.
”Jika Telkom tidak melakukan modernisasi jaringan akses kecepatan yang didapat pelanggan hanya maksimal 4 Mbps. Sementara serat optik mampu menyalurkan bandwith hingga 100 Mbps. Modernisasi jaringan tentunya sejalan dengan upaya meningkatkan layanan triple play dan keragamanan konten dengan kualitas broadband,” katanya.
Selain meningkatkan customer experience, modernisasi jaringan ini juga merupakan dukungan nyata Telkom kepada Pemerintah untuk menyediakan akses pita lebar ke seluruh pelosok tanah air dan meningkatkan aktivitas ekonomi berbasis digital yang diharapkan dapat mendukung peningkatan ekonomi masyarakat.
Sepanjang tahun 2015, Telkomsel mampu tumbuh di atas rata-rata industri dengan penggerak pertumbuhan utamanya adalah bisnis atau layanan digital dimana trafik tumbuh di atas 100%.
“Pertumbuhan bisnis Digital yang sangat pesat, merupakan buah dari capex policy yang efektif dalam mendukung bisnis Digital tersebut,” kata Heri. Dia mengatakan, sepanjang tahun 2015 Telkomsel membelanjakan capex sekitar 17% dari total pendapatan.
Hal ini, kata dia, dilakukan Telkomsel untuk terus membangun infrastruktur dan kualitas jaringan sehingga dapat memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat Indonesia. Sementara pada bisnis jaringan tetap, Telkom mulai awal tahun 2015 fokus membangun bisnis fixed broadband berbasis fiber optik dengan meluncurkan IndiHome.
Pada akhir tahun 2015 Telkom berhasil mencapai lebih dari 1 juta pelanggan IndiHome, produk Triple Play yang memberikan layanan telepon, high-speed internet, dan layanan IPTV. Pada tahun 2016, baik Telkom maupun Telkomsel berharap dapat terus meningkatkan penampilannya, sehingga dapat tumbuh sejalan atau di atas rata-rata industri.
Direktur Network IT & Soloution, Abdus Somad Arif menambahkan, Modernisasi jaringan sudah dilakukan sejak 2011, dan diperkirakan selesai pada 2021 nanti. Pada 2021, seluruh jaringan Telkom untuk entreprise dan busines sudah menggunakan teknologi Fibre to The High End Market dengan optimalisasi Multi Dwelling Unit (MDU/Pusat Terminasi Layanan Broadband), sehingga dapat memberikan New Customer Experience melalui Layanan Triple Play.
”Jika Telkom tidak melakukan modernisasi jaringan akses kecepatan yang didapat pelanggan hanya maksimal 4 Mbps. Sementara serat optik mampu menyalurkan bandwith hingga 100 Mbps. Modernisasi jaringan tentunya sejalan dengan upaya meningkatkan layanan triple play dan keragamanan konten dengan kualitas broadband,” katanya.
Selain meningkatkan customer experience, modernisasi jaringan ini juga merupakan dukungan nyata Telkom kepada Pemerintah untuk menyediakan akses pita lebar ke seluruh pelosok tanah air dan meningkatkan aktivitas ekonomi berbasis digital yang diharapkan dapat mendukung peningkatan ekonomi masyarakat.
(dyt)