Nomer Handphone Kini Jadi Target Kelompok Kejahatan Cyber
A
A
A
JAKARTA - Kejahatan cyber saat ini merupakan salah satu kejahatan yang cukup membuat resah para pengguna internet aktif. Bagaimana tidak, meskipun bukan jenis kejahatan yang dilakukan secara fisik namun kejahatan ini mampu mencuri data-data penting yang Anda miliki.
Beberapa dari kita mungkin pernah menerima sebuah pesan singkat (SMS) dari nomor yang tidak kita kenal atau biasa disebut dengan pesan spammer. Setelah menerima pesan, kebanyakan dari kita menduga bahwa nomer telepon pribadi kita telah disebarkan oleh perusahaan yang menyimpan data kita ataupun toko-toko penjual pulsa isi ulang.
Tanpa disangka ternyata hal tersebut merupakan salah satu bentuk baru dari jenis kejahatan cyber. Ruslan Stoyanov selaku Head of Investigation Unit, Kaspersky Lab dalam keterangan resminya kepada Sindonews memberikan salah satu contoh kegiatan terbaru dari tim investigasi kejahatan cyber di Kaspersky Lab.
Aksi kejahatan Cyber run-of-the-mill, beberapa waktu sebuah kelompok cyber telah melakukan aksi kejahatan mereka dengan cara yang cukup sederhana yakni menggunakan database nomor ponsel yang mereka miliki untuk mengirimkan SMS yang berisi link ke Trojan perbankan.
Jika infeksi berhasil, perangkat mobile akan menjadi bagian dari botnet, dan Trojan mulai mencari informasi tentang layanan perbankan apapun yang digunakan oleh korban, mengumpulkan data yang diperlukan untuk mengaksesnya. Tujuan selanjutnya relatif sederhana yaitu mentransfer uang korban ke rekening mereka sendiri.
Namun, ada juga penawaran di hacking forum dengan menggunakan sebuah alat yang dirancang untuk mengumpulkan data dari jejaring sosial lainnya, termasuk Facebook dan Instagram.
Terbukannya ketersedian informasi membuat para penjahat dapat semakin bebas melakukannya. Mereka beraksi dengan mengumpulkan data yang didapat untuk mengirimkan spam (termasuk iklan dan spam berbahaya), mencuri uang melalui layanan SMS premium ataupun menciptakan kartu SIM palsu.
Untuk menghindari hal ini alangkah baiknya Anda tidak perlu menaruh data pribadi Anda seperti nomor telepon di jejaring sosial. Lalu jika Anda menggunakan layanan mobile banking, Anda harus menerapkan langkah-langkah keamanan dasar berikut:
1. Blok instalasi aplikasi dari pihak ketiga pada perangkat Android yang Anda gunakan untuk melakukan mobile banking.
2. Menetapkan batas penarikan untuk rekening bank Anda.
3. Membatasi atau menonaktifkan pengiriman pesan teks ke nomor premium-rate.
4. Menggunakan solusi keamanan yang handal yang mampu melindungi perangkat Anda dari infeksi.
Beberapa dari kita mungkin pernah menerima sebuah pesan singkat (SMS) dari nomor yang tidak kita kenal atau biasa disebut dengan pesan spammer. Setelah menerima pesan, kebanyakan dari kita menduga bahwa nomer telepon pribadi kita telah disebarkan oleh perusahaan yang menyimpan data kita ataupun toko-toko penjual pulsa isi ulang.
Tanpa disangka ternyata hal tersebut merupakan salah satu bentuk baru dari jenis kejahatan cyber. Ruslan Stoyanov selaku Head of Investigation Unit, Kaspersky Lab dalam keterangan resminya kepada Sindonews memberikan salah satu contoh kegiatan terbaru dari tim investigasi kejahatan cyber di Kaspersky Lab.
Aksi kejahatan Cyber run-of-the-mill, beberapa waktu sebuah kelompok cyber telah melakukan aksi kejahatan mereka dengan cara yang cukup sederhana yakni menggunakan database nomor ponsel yang mereka miliki untuk mengirimkan SMS yang berisi link ke Trojan perbankan.
Jika infeksi berhasil, perangkat mobile akan menjadi bagian dari botnet, dan Trojan mulai mencari informasi tentang layanan perbankan apapun yang digunakan oleh korban, mengumpulkan data yang diperlukan untuk mengaksesnya. Tujuan selanjutnya relatif sederhana yaitu mentransfer uang korban ke rekening mereka sendiri.
Namun, ada juga penawaran di hacking forum dengan menggunakan sebuah alat yang dirancang untuk mengumpulkan data dari jejaring sosial lainnya, termasuk Facebook dan Instagram.
Terbukannya ketersedian informasi membuat para penjahat dapat semakin bebas melakukannya. Mereka beraksi dengan mengumpulkan data yang didapat untuk mengirimkan spam (termasuk iklan dan spam berbahaya), mencuri uang melalui layanan SMS premium ataupun menciptakan kartu SIM palsu.
Untuk menghindari hal ini alangkah baiknya Anda tidak perlu menaruh data pribadi Anda seperti nomor telepon di jejaring sosial. Lalu jika Anda menggunakan layanan mobile banking, Anda harus menerapkan langkah-langkah keamanan dasar berikut:
1. Blok instalasi aplikasi dari pihak ketiga pada perangkat Android yang Anda gunakan untuk melakukan mobile banking.
2. Menetapkan batas penarikan untuk rekening bank Anda.
3. Membatasi atau menonaktifkan pengiriman pesan teks ke nomor premium-rate.
4. Menggunakan solusi keamanan yang handal yang mampu melindungi perangkat Anda dari infeksi.
(dol)