Kominfo Soft Launching Penyampaian Sistem Informasi Bencana
A
A
A
JAKARTA - Sebagai bentuk tanggung jawab sosial kepada masyarakat dalam bentuk ketersedian informasi dan jaringan komunikasi di daerah rawan bencana, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) coba melaksanakan salah satu tugas pokoknya. Salah satunya, melakukan kebijakan melaksanakan kegiatan menyebarkan informasi bencana melalui Program Penyampaian Informasi Kebencanaan, dengan jaringan bergerak seluler.
Untuk menindak lanjuti hal tersebut, Kominfo yang bekerja sama dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menuangkan kesepakatan dalam Nomor: 826/KOMINFO/DJPPI/HK.03.02/05/2015 serta Nomor: KS. 301/011/SU/V/2015, tentang Pemanfaatan Sistem Telekomunikasi Khusus dalan rangka Penyebaran Informasi Peringatan Dini Cuaca Ekstrem, Tsunami dan Informasi Gempa Bumi.
"Melalui penerapan ini, diharapkan dapat mengurangi kerugian materiil dan korban jiwa pada saat terjadi bencana alam," ujar Menteri Kominfo, Rudiantara, dalam acara Soft Launching Sistem Penyampaian Informasi Kebencanaan di Jakarta, Senin (21/12/2015).
Informasi kebencanaan akan diterima masyarakat melalui layanan Short Message Service (SMS), melalui teknologi berbasis lokasi paling lambat 4 menit. SMS akan diterima setelah operator seluler menerima informasi dari Pusat Penyampaian Informasi Bencana yang dibangun Kominfo.
"Saat ini, memang kita baru bisa menyampaikan imformasi paling lambat 4 menit. Tentu saja masih kalah dibanding negara lain, seperti Jepang yang bisa melakukannya dalam waktu 2 menit. Kedepannya pasti akan terus ditingkatkan guna mendapat informasi bencana sedini mungkin," tambah Rudiantara.
Uji coba ini diresmikan langsung oleh Menteri Menkominfo dengan melibatkan BMKG, PT Telkom selaku penyedia jaringan komunikasi dan aplikasi sistem serta 4 provider, yakni Telkomsel, Indosat, XL dan Tri. Uji coba juga dilakukan di 3 daerah yang telah ditetapkan, yaitu Jakarta, Yogyakarta dan Bandung.
Untuk menindak lanjuti hal tersebut, Kominfo yang bekerja sama dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menuangkan kesepakatan dalam Nomor: 826/KOMINFO/DJPPI/HK.03.02/05/2015 serta Nomor: KS. 301/011/SU/V/2015, tentang Pemanfaatan Sistem Telekomunikasi Khusus dalan rangka Penyebaran Informasi Peringatan Dini Cuaca Ekstrem, Tsunami dan Informasi Gempa Bumi.
"Melalui penerapan ini, diharapkan dapat mengurangi kerugian materiil dan korban jiwa pada saat terjadi bencana alam," ujar Menteri Kominfo, Rudiantara, dalam acara Soft Launching Sistem Penyampaian Informasi Kebencanaan di Jakarta, Senin (21/12/2015).
Informasi kebencanaan akan diterima masyarakat melalui layanan Short Message Service (SMS), melalui teknologi berbasis lokasi paling lambat 4 menit. SMS akan diterima setelah operator seluler menerima informasi dari Pusat Penyampaian Informasi Bencana yang dibangun Kominfo.
"Saat ini, memang kita baru bisa menyampaikan imformasi paling lambat 4 menit. Tentu saja masih kalah dibanding negara lain, seperti Jepang yang bisa melakukannya dalam waktu 2 menit. Kedepannya pasti akan terus ditingkatkan guna mendapat informasi bencana sedini mungkin," tambah Rudiantara.
Uji coba ini diresmikan langsung oleh Menteri Menkominfo dengan melibatkan BMKG, PT Telkom selaku penyedia jaringan komunikasi dan aplikasi sistem serta 4 provider, yakni Telkomsel, Indosat, XL dan Tri. Uji coba juga dilakukan di 3 daerah yang telah ditetapkan, yaitu Jakarta, Yogyakarta dan Bandung.
(dyt)