Pakar Ingatkan Kedaulatan Infrastruktur Cyber

Minggu, 13 Desember 2015 - 22:50 WIB
Pakar Ingatkan Kedaulatan Infrastruktur Cyber
Pakar Ingatkan Kedaulatan Infrastruktur Cyber
A A A
JAKARTA - Pakar keamanan cyber Pratama Persadha mengingatkan pemerintah aspek terpenting dalam keamanan internet adalah infrastruktur yang aman dari sadapan asing. Untuk itu, pemerintah perlu mendorong produk anak bangsa dalam menjaga kedaulatan cyber nasional.

Hal tersebut dia sampaikan menanggapi isu kemandirian infrastruktur internet yang berhembus kencang pasca-penandatanganan kerja sama antara provider internet Indonesia dengan Google untuk Project Loon, program yang bertujuan memberikan akses internet ke pelosok daerah.

“Sebenarnya aspek kemandirian infrastruktur juga berkorelasi besar pada aspek keamanan cyber yang berujung pada kedaulatan informasi. Karena tanpa kedaulatan informasi, praktis Indonesia akan mudah didikte asing,” tegasnya, dalam siaran pers kepada Sindonews, Minggu (13/12/2015).

Dia menyebutkan pemerintah yang getol kampanye revolusi mental harus membuktikan slogan tersebut dengan membangun infrastruktur cyber berwawasan kebangsaan. Artinya, segala infrastruktur cyber yang masih bisa dibangun oleh industri dalam negeri harus dikedepankan.

“Jangan sampai infrastruktur cyber dari hulu sampai hilir semuanya dikuasai asing. Efeknya serius, setiap komunikasi rahasia para pimpinan negara bisa diketahui asing. Kerugian materi sangat besar, apalagi kerugian immaterinya, jauh lebih besar,” ujar Pratama, yang juga chairman lembaga riset keamanan cyber CISSReC (Communication and Information System Security Research Center).

Pratama mengapresiasi open BTS yang digagas Onno W Purbo, pakar internet di Indonesia. Menurutnya, pemerintah perlu memberi kesempatan karya anak bangsa untuk unjuk gigi di tanah sendiri.

“Dalam era digital saat ini juga sangat penting mahasiswa maupun masyarakat pada umumnya untuk melakukan riset dan bahkan membuat aplikasi lokal yang fungsinya dibutuhkan masyarakat Indonesia. Agar ketergantungan pada aplikasi asing bisa dikurangi secara berahap,” tandas mantan petinggi Lembaga Sandi Negara tersebut.

Seperti diketahui, sejumlah pakar internet, termasuk Onno W Purbo, menyuarakan penolakan keras terhadap proyek Loon. Menurutnya, pemerintah harus mengedepankan model open BTS untuk internet murah di daerah. Hal inilah yang mendasari mahasiswa Sistem Komputer Fakultas Teknik UNDIP menggelar seminar nasional dengan tema "Menyongsong Cyber Indonesia yang Berdikari".
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5904 seconds (0.1#10.140)