Sharp Optimistis Penjualan Tumbuh 115% di 2016
A
A
A
JAKARTA - PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) melihat tahun 2015 sebagai tahun yang penuh tantangan. Tapi perusahaan tetap melihat pertumbuhan akan terjadi pada 2016. Tidak tanggung-tanggung, perusahaan berbasis di Jepang ini menargetkan penjualan bisa tumbuh hingga 115%.
Hal ini disampaikan General Manager National Sales SEID, Andry Adi Utomo. "Menurut forecast, 2016 ekonomi sudah membaik dan industri elektronik secara keseluruhan akan tumbuh 110%. Dan Sharp optimistis bisa tumbuh lebih besar dari industri, yakni 115%," ucapnya di Jakarta, Sabtu (12/12/2015).
Dia menuturkan, untuk mencapai target itu, perusahaan memiliki beberapa strategi baru, yakni melunucrkan produk baru melalui channel-channel baru. "Kita akan lebih fokus ke bisnis online, karena bisnis yang masih growth di 2015 adalah bisnis online," jelas Andry.
Keoptimisan ini pun ditunjang dengan pembangunan infrastruktur yang dilakukan secara gencar oleh pemerintah. "Pemerintah sudah banyak mengucurkan dana di sektor infrastruktur. Ini yang bikin kami optimis," katanya.
Sementara itu, melihat kondisi 2015 dinilai sebagai tahun yang cukup pelik bagi industri elektronik. "Kalau boleh jujur, tahun 2015 merupakan pasar yang jelek. Industri turun 10 sampai 20%. Hingga bulan ini berdasarkan perbandingan YoY perusahaan mencatatkan pertumbuhan 102%," ujar Andry.
Tapi, dia langsung menambahkan, jumlah itu sebetulnya mengalami penurunan. Pasalnya, perusahaan terpaksa melakukan aksi peningkatan harga sebesar 25%.
"Tapi biar bagaimana pun, kami tetap optimis melihat 2016, karena kebijakan dari pemerintah pun sudah bagus," pungkas Andry.
Hal ini disampaikan General Manager National Sales SEID, Andry Adi Utomo. "Menurut forecast, 2016 ekonomi sudah membaik dan industri elektronik secara keseluruhan akan tumbuh 110%. Dan Sharp optimistis bisa tumbuh lebih besar dari industri, yakni 115%," ucapnya di Jakarta, Sabtu (12/12/2015).
Dia menuturkan, untuk mencapai target itu, perusahaan memiliki beberapa strategi baru, yakni melunucrkan produk baru melalui channel-channel baru. "Kita akan lebih fokus ke bisnis online, karena bisnis yang masih growth di 2015 adalah bisnis online," jelas Andry.
Keoptimisan ini pun ditunjang dengan pembangunan infrastruktur yang dilakukan secara gencar oleh pemerintah. "Pemerintah sudah banyak mengucurkan dana di sektor infrastruktur. Ini yang bikin kami optimis," katanya.
Sementara itu, melihat kondisi 2015 dinilai sebagai tahun yang cukup pelik bagi industri elektronik. "Kalau boleh jujur, tahun 2015 merupakan pasar yang jelek. Industri turun 10 sampai 20%. Hingga bulan ini berdasarkan perbandingan YoY perusahaan mencatatkan pertumbuhan 102%," ujar Andry.
Tapi, dia langsung menambahkan, jumlah itu sebetulnya mengalami penurunan. Pasalnya, perusahaan terpaksa melakukan aksi peningkatan harga sebesar 25%.
"Tapi biar bagaimana pun, kami tetap optimis melihat 2016, karena kebijakan dari pemerintah pun sudah bagus," pungkas Andry.
(dyt)