Pemerintah Ingin Jadikan Indonesia Sebagai Broadband Country.
A
A
A
JAKARTA - Menkominfo, Rudiantara mengucapkan selamat untuk peserta Indonesia dan dari negara lainnya di kompetisi game CSOWC 2015 yang berlangsung hari ini, Sabtu (7/11/2015). Terkait dengan hal ini, pemerintah Indonesia gencar ingin menjadikan Indonesia sebagai Broadband Country.
Rudi mengatakan hal ini membuat beragam pihak dalam negeri yang bergelut di bidang teknologi dan digital merasa memiliki kesempatan untuk unjuk gigi. Salah satu industri yang paling berbangga dengan momemtum ini adalah industri game dalam negeri.
“Dalam memujudkan broadband country diperlukan sebuah ekosistem yang mendukung yang didalamnya terdiri dari DNA (Device, Network, Application). Nah, game tidak bisa sekadar dianggap sebagai permainan saja namun game adalah salah satu contoh dari application,” ungkap Rudiantara,saat ditemui usai acara Counter Strike Online World Championship 2015 yang digelar di Kota Kasablanka, Jakarta.
Bersamaan dalam acara tersebut hadir pula Hary Tanoesoedibjo (HT), CEO MNC Group yang juga baru saja diangkat sebagai Dewan Pembina AGI (Asosiasi Game Indonesia) menuturkan bahwa prospek dari industri game Indonesia masih sangat luas dan menjanjikan.
“Game itu tidak pernah bisa lepas dari kehidupan sehari-hari, dari yang muda hingga tua. Karena game sebetulnya adalah salah satu bentuk konten hiburan. Nah, jelas bahwa industri game akan senantiasa memiliki prospek bagus tinggal bagaimana kita mengeksplornya. Jangan Cuma jadi pemainnya saja tapi juga kreatornya,” ujar pria yang akrab disapa HT ini.
HT menilai bahwa industri game tidak memliki batasan negara karena sifatnya yang digital jadi sebuah game yang diciptakan bisa dipasarkan dan dimainkan dimana saja. Apabila kita melihat perkembangan aplikasi berbasis mobile saat ini Anda dapat menemukan beberapa marketplace untuk beragam jenis aplikasi, misalnya, Google Play Store, Apple App Store, MoboMarket milik Baidu, dan masih ada beberapa lagi.
Rudi mengatakan hal ini membuat beragam pihak dalam negeri yang bergelut di bidang teknologi dan digital merasa memiliki kesempatan untuk unjuk gigi. Salah satu industri yang paling berbangga dengan momemtum ini adalah industri game dalam negeri.
“Dalam memujudkan broadband country diperlukan sebuah ekosistem yang mendukung yang didalamnya terdiri dari DNA (Device, Network, Application). Nah, game tidak bisa sekadar dianggap sebagai permainan saja namun game adalah salah satu contoh dari application,” ungkap Rudiantara,saat ditemui usai acara Counter Strike Online World Championship 2015 yang digelar di Kota Kasablanka, Jakarta.
Bersamaan dalam acara tersebut hadir pula Hary Tanoesoedibjo (HT), CEO MNC Group yang juga baru saja diangkat sebagai Dewan Pembina AGI (Asosiasi Game Indonesia) menuturkan bahwa prospek dari industri game Indonesia masih sangat luas dan menjanjikan.
“Game itu tidak pernah bisa lepas dari kehidupan sehari-hari, dari yang muda hingga tua. Karena game sebetulnya adalah salah satu bentuk konten hiburan. Nah, jelas bahwa industri game akan senantiasa memiliki prospek bagus tinggal bagaimana kita mengeksplornya. Jangan Cuma jadi pemainnya saja tapi juga kreatornya,” ujar pria yang akrab disapa HT ini.
HT menilai bahwa industri game tidak memliki batasan negara karena sifatnya yang digital jadi sebuah game yang diciptakan bisa dipasarkan dan dimainkan dimana saja. Apabila kita melihat perkembangan aplikasi berbasis mobile saat ini Anda dapat menemukan beberapa marketplace untuk beragam jenis aplikasi, misalnya, Google Play Store, Apple App Store, MoboMarket milik Baidu, dan masih ada beberapa lagi.
(dol)