Jabra Evolve 65 MS Stereo Tawarkan Mobilitas di Kantor
A
A
A
DESAIN ruang kantor yang cenderung terbuka menjadi tren di gedung perkantoran masa kini. Namun, dampak negatifnya adalah karyawan kesulitan berkonsentrasi dalam bekerja karena banyaknya gangguan suara yang menyebabkan produktivitas menurun. Di sini, Jabra Evolve 65 MS Stereo hadir memberikan solusi.
Headset asal Denmark yang diperkenalkan di Indonesia pada awal 2015 ini menawarkan Evolve 65 dengan penawaran mobilitas dan kenyamanan di kantor.
Bagaimana dengan performa output, fitur, dan konektivitas Evolve 65 MS? Sindonews mencoba mengulasnya.
Evolve 65 memiliki konektivitas menggunakan teknologi nirkabel bluetooth versi 3.0 dan USB yang juga dapat berfungsi untuk mengisi daya baterai.
Headset Evolve 65 dapat melakukan kontrol panggilan jarak jauh melalui teknologi generasi terbaru UC dan IP softphones. Pengguna headset nirkabel dapat menjawab dan mengakhiri panggilan jauh dari meja dan softphone.
Integrasi antara headset dan softphone memungkinkan pengguna mendapatkan keuntungan meningkatkan mobilitas dan kemampuan untuk multitask saat panggilan berlangsung. Kebebasan ini meningkatkan efisiensi kerja dan ergonomi sepanjang hari.
Speaker menggunakan frequency response Wideband/HiFi, dengan rentang frekuensi speaker dalam Hertz, dan teknologi anti bising PeakStop.
Digital Signal Processing (DSP) tersemat dalam headset ini dengan kemampuan optimalisasi suara dan musik. Headset ini juga memiliki tipe mikrofon yang dapat menyaring kebisingan di sekeliling ruangan saat berbicara atau mendengarkan musik, dengan sensitivitas mikrofon Standard (E-STD), sebanding dengan perangkat telepon.
Daya jangkau atau sinyal bluetooth saat digunakan bisa lebih dari 10 meter dari PC atau handset. Bahkan, saat Sindonews mencoba menggunakannya ke toilet dengan jarak sekitar 12 meter dari meja kerja, daya sinyal suara masih tertangkap. Namun, yang memengaruhi kuatnya sinyal adalah sekat di ruangan atau pintu yang menutupi. Hal ini sangat memengaruhi daya jangkau sinyal, terlebih bila pintu ditutup rapat.
Baterai Jabra Evolve 65 mampu melakukan waktu bicara atau mendengarkan musik hingga 10 jam. Yang membuat nyaman, kepala headset ini dapat diputar dan memiliki lapisan bantalan yang terbuat dari kulit sehingga lebih fleksibel serta tidak membuat kuping cepat panas.
Hal yang sedikit mengganjal adalah bodi plastik. Evolve 65 berwarna hitam dengan aksen metalik dan garis jingga, bila diketuk gagang headset terdengar kopong dan terkesan rapuh. Kemudian penempatan tombol dan konektivitas terpusat di sisi kanan (R) menyebabkan timpang. Selain itu, magnet tempat mic yang disematkan di sebelah kanan kurang kuat, sehingga bila ada goncangan kuat rentan terlepas.
Untuk kualitas suara, Sindonews mencobanya menggunakan test song dolby digital melalui YouTube. Suara tiga dimensi pada Evolve 65 terdengar jernih dan penuh. Namun, saat dicoba pada kemampuaan bass, kurang berisi. Untuk jenis musik song quality (sq), dengan test digital akustik, meski ada item-item yang tidak tertangkap, namun detail suara cukup terdengar. Untuk aktivitas di kantor, secara keseluruhan headset ini cukup mumpuni.
Bagaimana dengan harga yang ditawarkan. Ya, dengan harga sekitar USD200 atau senilai Rp2,7 juta cukup kompetitif. Segala kelebihan dan kekurangan pada headset ini dapat menjadi pertimbangan Anda.
Headset asal Denmark yang diperkenalkan di Indonesia pada awal 2015 ini menawarkan Evolve 65 dengan penawaran mobilitas dan kenyamanan di kantor.
Bagaimana dengan performa output, fitur, dan konektivitas Evolve 65 MS? Sindonews mencoba mengulasnya.
Evolve 65 memiliki konektivitas menggunakan teknologi nirkabel bluetooth versi 3.0 dan USB yang juga dapat berfungsi untuk mengisi daya baterai.
Headset Evolve 65 dapat melakukan kontrol panggilan jarak jauh melalui teknologi generasi terbaru UC dan IP softphones. Pengguna headset nirkabel dapat menjawab dan mengakhiri panggilan jauh dari meja dan softphone.
Integrasi antara headset dan softphone memungkinkan pengguna mendapatkan keuntungan meningkatkan mobilitas dan kemampuan untuk multitask saat panggilan berlangsung. Kebebasan ini meningkatkan efisiensi kerja dan ergonomi sepanjang hari.
Speaker menggunakan frequency response Wideband/HiFi, dengan rentang frekuensi speaker dalam Hertz, dan teknologi anti bising PeakStop.
Digital Signal Processing (DSP) tersemat dalam headset ini dengan kemampuan optimalisasi suara dan musik. Headset ini juga memiliki tipe mikrofon yang dapat menyaring kebisingan di sekeliling ruangan saat berbicara atau mendengarkan musik, dengan sensitivitas mikrofon Standard (E-STD), sebanding dengan perangkat telepon.
Daya jangkau atau sinyal bluetooth saat digunakan bisa lebih dari 10 meter dari PC atau handset. Bahkan, saat Sindonews mencoba menggunakannya ke toilet dengan jarak sekitar 12 meter dari meja kerja, daya sinyal suara masih tertangkap. Namun, yang memengaruhi kuatnya sinyal adalah sekat di ruangan atau pintu yang menutupi. Hal ini sangat memengaruhi daya jangkau sinyal, terlebih bila pintu ditutup rapat.
Baterai Jabra Evolve 65 mampu melakukan waktu bicara atau mendengarkan musik hingga 10 jam. Yang membuat nyaman, kepala headset ini dapat diputar dan memiliki lapisan bantalan yang terbuat dari kulit sehingga lebih fleksibel serta tidak membuat kuping cepat panas.
Hal yang sedikit mengganjal adalah bodi plastik. Evolve 65 berwarna hitam dengan aksen metalik dan garis jingga, bila diketuk gagang headset terdengar kopong dan terkesan rapuh. Kemudian penempatan tombol dan konektivitas terpusat di sisi kanan (R) menyebabkan timpang. Selain itu, magnet tempat mic yang disematkan di sebelah kanan kurang kuat, sehingga bila ada goncangan kuat rentan terlepas.
Untuk kualitas suara, Sindonews mencobanya menggunakan test song dolby digital melalui YouTube. Suara tiga dimensi pada Evolve 65 terdengar jernih dan penuh. Namun, saat dicoba pada kemampuaan bass, kurang berisi. Untuk jenis musik song quality (sq), dengan test digital akustik, meski ada item-item yang tidak tertangkap, namun detail suara cukup terdengar. Untuk aktivitas di kantor, secara keseluruhan headset ini cukup mumpuni.
Bagaimana dengan harga yang ditawarkan. Ya, dengan harga sekitar USD200 atau senilai Rp2,7 juta cukup kompetitif. Segala kelebihan dan kekurangan pada headset ini dapat menjadi pertimbangan Anda.
(dmd)