Huawei Rebut Pasar Indonesia Lewat Inovasi dan R&D
A
A
A
JAKARTA - Huawei memiliki komitmen, untuk terus meningkatkan inovasi melalui investasi jangka panjang dalam program penelitian dan pengembangan.
Saat ini Huawei mengoperasikan 16 lembaga penelitian dan telah mendirikan 31 pusat inovasi bersama. Tidak hanya itu, Huawei mendedikasikan setengah dari jumlah karyawannya di seluruh dunia yang berjumlah 170.000 karyawan, untuk fokus pada R&D. Pernyataan ini dikutip dari Sheng Kai, CEO PT Huawei Tech Investment.
Huawei memanfaatkan sumber daya dan talenta global, agar tercipta ekosistem yang mendorong berkembangnya inovasi. Dia mengatakan, inovasi merupakan bagian dari DNA, fondasi utama untuk berkompetisi.
“Kebutuhan konsumen harus menjadi pendorong dan tujuan utama dari inovasi. Ini juga merupakan alasan utama Huawei dalam berinovasi, agar selalu fokus pada kebutuhan konsumen,” ucap Kai, Minggu (5/7/2015).
Beberapa saat lalu, menurut IDC Worldwide Quarterly Datacenter Networks Qview (2014Q4), Huawei terdaftar sebagai penyedia solusi TIK paling cepat berkembang, pada pasar peralihan pusat data global di tahun 2014 dengan tingkat pertumbuhan sebesar 137%.
Laporan tersebut menunjukkan, bahwa pertumbuhan pendapatan penjualan pertukaran pusat data global mencapai 10% dari tahun ke tahun. General Manager Solution Consulting Huawei menuturkan, dengan dedikasi yang terus-menerus terhadap investasi R&D untuk jaringan pusat data, Huawei percaya bahwa produk dan solusi jaringan pusat data perusahaan akan menjadi pilihan utama bagi konsumen di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Sejalan dengan komitmen Huawei untuk fokus pada inovasi dan melindungi hak kekayaan intelektual, menurut United Nations World Intellectual Property Organization, di 2009 Huawei merupakan pemohon terbesar kedua untuk Patent Cooperation Treaty (dengan 1.847 jumlah pengajuan). Sejak 2013, Huawei telah mengajukan 44.648 aplikasi hak paten di China dan 16.200 aplikasi hak paten di negara-negara di luar China. Sampai saat ini, Huawei telah memiliki total sebanyak 33.055 hak paten.
Saat ini Huawei mengoperasikan 16 lembaga penelitian dan telah mendirikan 31 pusat inovasi bersama. Tidak hanya itu, Huawei mendedikasikan setengah dari jumlah karyawannya di seluruh dunia yang berjumlah 170.000 karyawan, untuk fokus pada R&D. Pernyataan ini dikutip dari Sheng Kai, CEO PT Huawei Tech Investment.
Huawei memanfaatkan sumber daya dan talenta global, agar tercipta ekosistem yang mendorong berkembangnya inovasi. Dia mengatakan, inovasi merupakan bagian dari DNA, fondasi utama untuk berkompetisi.
“Kebutuhan konsumen harus menjadi pendorong dan tujuan utama dari inovasi. Ini juga merupakan alasan utama Huawei dalam berinovasi, agar selalu fokus pada kebutuhan konsumen,” ucap Kai, Minggu (5/7/2015).
Beberapa saat lalu, menurut IDC Worldwide Quarterly Datacenter Networks Qview (2014Q4), Huawei terdaftar sebagai penyedia solusi TIK paling cepat berkembang, pada pasar peralihan pusat data global di tahun 2014 dengan tingkat pertumbuhan sebesar 137%.
Laporan tersebut menunjukkan, bahwa pertumbuhan pendapatan penjualan pertukaran pusat data global mencapai 10% dari tahun ke tahun. General Manager Solution Consulting Huawei menuturkan, dengan dedikasi yang terus-menerus terhadap investasi R&D untuk jaringan pusat data, Huawei percaya bahwa produk dan solusi jaringan pusat data perusahaan akan menjadi pilihan utama bagi konsumen di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Sejalan dengan komitmen Huawei untuk fokus pada inovasi dan melindungi hak kekayaan intelektual, menurut United Nations World Intellectual Property Organization, di 2009 Huawei merupakan pemohon terbesar kedua untuk Patent Cooperation Treaty (dengan 1.847 jumlah pengajuan). Sejak 2013, Huawei telah mengajukan 44.648 aplikasi hak paten di China dan 16.200 aplikasi hak paten di negara-negara di luar China. Sampai saat ini, Huawei telah memiliki total sebanyak 33.055 hak paten.
(dyt)