Menperin Tantang Apple Ikuti Samsung Bangun Pabrik di Indonesia

Selasa, 16 Juni 2015 - 21:11 WIB
Menperin Tantang Apple...
Menperin Tantang Apple Ikuti Samsung Bangun Pabrik di Indonesia
A A A
BEKASI - Ekspansi yang dilakukan raksasa produsen ponsel, Samsung membangun pabrik di Indonesia dinilai menjadi lokomotif investasi bagi perusahaan global lainnya. Dia berharap langkah produsen asal Korea Selatan itu diikuti pesaingnya, Apple berinvestasi di Tanah Air

Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin mengungkapkan hal ini saat meresmikan pabrik perakitan telepon seluler PT Samsung Electronics Indonesia di Cikarang-Bekasi, Jawa Barat.

"Kesungguhan Samsung di Indonesia diharapkan berlanjut hingga Completely Knock Down (CKD) dan juga bentuk Surface Mount Technology (SMT)," kata Menperin di Bekasi, Selasa (16/6/2015).

Pada tahap awal, proses perakitan di lahan seluas 6.000 meter persegi ini, masih dalam bentuk Semi Knock Down (SKD). Serapan tenaga kerja mencapai sekitar 1.100 orang.

"Kita ingin langkah ini menjadi motor penggerak pabrikan besar lainnya seperti Apple dan merek lainnya membangun unit produksi di Indonesia," tegasnya.

Selain itu, Menperin juga menargetkan pendirian pabrik ini merangsang tumbuhnya industri penunjang seperti industri komponen telepon seluler.

"Dengan demikian, tingkat komponen dalam negeri terus meningkat dan bertahap membuat Indonesia menjadi basis produksi Samsung di tataran global, bukan hanya sebagai pasar," katanya.

Vice President Director Samsung Electronics Indonesia, Lee Kang Hyun mengatakan, Indonesia merupakan negara strategis yang memiliki peluang tidak terbatas. "Pabrik ini menguatkan komitmen investasi kami di Indonesia," ujarnya.

Samsung mematok target kapasitas produksi dari pabrik perakitan telepon seluler Samsung adalah 1-1,5 juta unit per bulan dengan 14 line produksi yang memproduksi smartphone, feature phone dan komputer tablet. Nilai investasi untuk tahap pertama pada 2015, sebesar USD23 juta.

Sejalan dengan keinginan pemerintah agar pabrikan meningkatkan penggunaan komponen lokal, Samsung telah menyematkan kandungan dalam negeri hingga 20%.

"Ke depan kita berharap Samsung tidak hanya merakit, tetapi juga memiliki pengembangan bisnis lebih luas," ujar Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kemenperin, I Gusti Putu Suryawirawan.

Selanjutnya, Samsung diharapkan mendongkrak kandungan lokal hingga 30% pada 2017.

Industri elektronika, termasuk telepon seluler, menjadi salah satu industri prioritas, yaitu kelompok industri dengan pertumbuhan btinggi. Untuk itu, pemerintah memberikan berbagai kemudahan dan insentif berupa pengurangan pajak maupun bea masuk yang ditanggung Pemerintah.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0880 seconds (0.1#10.140)