Profil Michael Lemke Ahli Fisika Jerman Penemu Gelombang 5G
loading...
A
A
A
JAKARTA - Michael Lemke merupakan ahli fisika dari Jerman yang dikenal sebagai penemu gelombang 5G sehingga dijuluki Bapak dari 5G. Michael Lemke juga merupakan seorang senior technology principal (ICT) di HUAWEI Deutschland.
Michael Lemke merupakan lulusan dari Technical University Dresden pada tahun 1992 di dalam studi fisika nuklir ini memiliki gelar PHD (doktor). Michael Lemke ini berpengalaman 29 tahun lebih di dunia komunikasi wireless seperti servis data mobile, wireless internet dan sekuritas internet.
Pada tahun 2007, Michael bergabung dengan Huawei Technologies Deutschland GmbH, untuk teknologi LTE dan manajemen produk, pemasaran nirkabel, dan pengembangan bisnis broadband seluler di seluruh Eropa. Michael bergabung dengan Departemen Akun Kunci Huawei Deutsche Telekom sebagai kepala pemasaran nirkabel pada tahun 2010.
Michael Lemke adalah ahli fisika yang dianggap sebagai sosok penemu 5G. Penemu 5G melakukan penelitian di Dresden University of Technology yang dimulai sejak Januari 2016. Perkembangan 5G digunakan untuk dasar Internet of Things, smart city dan telemedicine.
Sejak 2016, Michael telah bekerja sebagai prinsipal teknologi senior untuk Huawei Jerman, dengan fokus pada broadband nasional, digitalisasi (mobil yang terhubung, Industri 4.0, IOT, regulasi spektrum, 5G, kecerdasan buatan), regulasi keamanan siber, dan keberlanjutan.
Lemke merupakan tokoh terkenal di industri telekomunikasi, dan kontribusinya terhadap kemajuan teknologi 5G telah mengangkatnya ke garis depan revolusi 5G. Dia telah menerima banyak penghargaan dan pengakuan atas kontribusinya di bidang telekomunikasi dari berbagai organisasi, termasuk Institut Standar Telekomunikasi Eropa (ETSI).
Untuk mewujudkan lompatan selanjutnya di dunia mobile data Negara Jerman melalui Dresden University of Technology pada januari tahun 2016 membuat sebuah laboratorium yang dinamakan 5G Lab Germany.
Mereka siap mewujudkan masa depan di dalam dunia mobile internet ini dengan melibatkan 22 profesor dan bekerja sama dengan 600 karyawan dari penyedia internet seperti Vodafone, Nokia, Ericsson, dan Bosch. Frank Fitzek dari Deutsche Telekom memimpin pengembangan teknologi 5G.
Perlu diketahui, 5G adalah penerus standar 4G (LTE/WiMAX) dan dimaksudkan untuk memberikan kecepatan internet yang lebih cepat, latensi yang lebih rendah, dan koneksi yang lebih andal untuk berbagai perangkat dan aplikasi. Jaringan 5G beroperasi pada berbagai pita frekuensi, termasuk frekuensi pita rendah, pita tengah, dan pita tinggi (gelombang milimeter).
MG/Tazakka Artesa Hidayat
Michael Lemke merupakan lulusan dari Technical University Dresden pada tahun 1992 di dalam studi fisika nuklir ini memiliki gelar PHD (doktor). Michael Lemke ini berpengalaman 29 tahun lebih di dunia komunikasi wireless seperti servis data mobile, wireless internet dan sekuritas internet.
Pada tahun 2007, Michael bergabung dengan Huawei Technologies Deutschland GmbH, untuk teknologi LTE dan manajemen produk, pemasaran nirkabel, dan pengembangan bisnis broadband seluler di seluruh Eropa. Michael bergabung dengan Departemen Akun Kunci Huawei Deutsche Telekom sebagai kepala pemasaran nirkabel pada tahun 2010.
Michael Lemke adalah ahli fisika yang dianggap sebagai sosok penemu 5G. Penemu 5G melakukan penelitian di Dresden University of Technology yang dimulai sejak Januari 2016. Perkembangan 5G digunakan untuk dasar Internet of Things, smart city dan telemedicine.
Sejak 2016, Michael telah bekerja sebagai prinsipal teknologi senior untuk Huawei Jerman, dengan fokus pada broadband nasional, digitalisasi (mobil yang terhubung, Industri 4.0, IOT, regulasi spektrum, 5G, kecerdasan buatan), regulasi keamanan siber, dan keberlanjutan.
Lemke merupakan tokoh terkenal di industri telekomunikasi, dan kontribusinya terhadap kemajuan teknologi 5G telah mengangkatnya ke garis depan revolusi 5G. Dia telah menerima banyak penghargaan dan pengakuan atas kontribusinya di bidang telekomunikasi dari berbagai organisasi, termasuk Institut Standar Telekomunikasi Eropa (ETSI).
Untuk mewujudkan lompatan selanjutnya di dunia mobile data Negara Jerman melalui Dresden University of Technology pada januari tahun 2016 membuat sebuah laboratorium yang dinamakan 5G Lab Germany.
Mereka siap mewujudkan masa depan di dalam dunia mobile internet ini dengan melibatkan 22 profesor dan bekerja sama dengan 600 karyawan dari penyedia internet seperti Vodafone, Nokia, Ericsson, dan Bosch. Frank Fitzek dari Deutsche Telekom memimpin pengembangan teknologi 5G.
Perlu diketahui, 5G adalah penerus standar 4G (LTE/WiMAX) dan dimaksudkan untuk memberikan kecepatan internet yang lebih cepat, latensi yang lebih rendah, dan koneksi yang lebih andal untuk berbagai perangkat dan aplikasi. Jaringan 5G beroperasi pada berbagai pita frekuensi, termasuk frekuensi pita rendah, pita tengah, dan pita tinggi (gelombang milimeter).
MG/Tazakka Artesa Hidayat
(wib)