Bersejarah, Satelit Nano Pertama Indonesia Sukses Masuk ke Lingkaran Orbit Luar Angkasa

Jum'at, 06 Januari 2023 - 18:55 WIB
loading...
Bersejarah, Satelit...
Surya Satelit-1 (SS-1), satelit nano pertama Indonesia, sukses masuk ke dalam lingkaran orbit luar angkasa dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Foto DOK ist
A A A
JAKARTA - Surya Satelit-1 (SS-1), satelit nano pertama Indonesia, sukses masuk ke dalam lingkaran orbit luar angkasa dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Kesuksesan SS-1 yang pengembangannya didukung penuh oleh PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) itu menjadi sejarah bagi industri satelit nasional.

Keberhasilan SS-1 ini ditargetkan dapat meningkatkan pengembangan dan pemanfaatan satelit komunikasi di Indonesia. Potensi itu karena SS-1 dapat diakses secara umum untuk kepentingan yang bersifat non komersial dan pengembangan ilmu pengetahuan keantariksaan yang lebih inklusif.

Baca juga : SpaceX Luncurkan 52 Satelit Starlink, Roket Falcon 9 Sukses Mendarat di Pasifik

CEO PSN Adi Rahman Adiwoso mengatakan, kesuksesan SS-1 ini bisa menjadi titik balik dalam pengembangan industri satelit nasional. Harapannya, Indonesia bisa semakin mengurangi ketergantungan pengembangan teknologi satelit dengan negara lain. Pengembangan satelit ini menjadi sektor vital dalam meningkatkan efisiensi konektivitas di Indonesia yang merupakan negara kepulauan.

“Keberhasilan ini bisa menjadi salah satu pencapaian penting dalam industri satelit di Indonesia. Kami mendukung penuh pengembangan satelit nano SS-1 ini karena bisa menjadi proyek percontohan dalam mendorong kemandirian industri satelit nasional, demi meningkatkan infrastruktur strategis berbasis satelit yang lebih canggih dan efisien di Indonesia. PSN memiliki visi agar teknologi satelit ini menjadi lebih inklusif dan bisa dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat” ujar Adi Rahman Adiwoso, Jumat (6/1/2023).

Keberhasilan pelepasan SS-1 dari Stasiun Luar Angkasa Internasional ini juga disaksikan langsung oleh CEO Pasifik Satelit Nusantara Adi Rahman Adiwoso, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kenji Kanasugi, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Laksana Tri Handoko, dan Ketua Organisasi Amatir Radio Indonesia Donny Imam Priambodo melalui siaran langsung di Auditorium Sumitro Djojohadikusumo, Kantor BRIN, Jakarta, 6 Januari 2023.

Pelepasan SS-1 ke orbit luar angkasa ini menjadi tahap akhir dari proses peluncuran satelit yang sebelumnya telah diluncurkan bersama misi Commercial Resupply Services yang ke-26 (CRS-26) yang dilakukan pada November 2022 lalu menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX di Florida, Amerika Serikat. Satelit SS-1 ini akan menempati titik orbit 380-420 km dengan inklinasi 51.6 derajat.

Baca juga : Gantikan Nusantara 2, Kominfo Siap Luncurkan Satelit Baru di 2023

Satelit SS-1 ini rencananya akan menjadi satelit open source dan bisa diakses secara umum. Tujuannya adalah untuk mempelajari perilaku komunikasi dengan memanfaatkan frekuensi yang dikirimkan melalui satelit. Dengan dibukanya akses frekuensi ini, SS-1 ini bisa menjadi learning point bagi seluruh pemangku kepentingan satelit di Indonesia.

Ketua Tim Pengembangan SS-1 Setra Yoman Prahyang mengatakan, keberhasilan peluncuran satelit nano ini memungkinkan peningkatan kemampuan komunikasi pesan teks secara real-time melalui frekuensi radio. Selain itu, Berhasilnya pembangunan satelit ini juga bisa menjadi benchmark bagi misi satelit Indonesia lain di Indonesia, sehingga lebih banyak misi inovatif lain yang bisa dikembangkan generasi muda Indonesia berikutnya.

“Target utama pengembangan Satelit SS-1 ini adalah untuk penelitian dan pengembangan, sehingga satelit bisa diakses secara bebas oleh masyarakat. Kami yakin keterbukaan akses SS-1 ini merupakan bagian dari semangat kolaborasi dalam pengembangan dan pemanfaatan industri di Indonesia. Karena itu, SS-1 tidak difokuskan untuk aktivitas komersial dan fokus pada aspek ilmu pengetahuan,” ujar Setra.

Setelah satelit SS-1 ini berhasil memancarkan sinyal pertama, maka ini menjadi bukti bahwa satelit berfungsi secara normal. SS-1 akan memasuki fase Commissioning untuk memastikan seluruh perangkat satelit dalam keadaan prima dan layak fungsi. Seluruh komponen satelit juga dipastikan dalam kondisi optimal dan tidak terdapat kondisi anomali yang berpotensi mengganggu operasional.
(bim)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Raline Shah Dilantik...
Raline Shah Dilantik Jadi Staf Khusus Komdigi, Fifi Aleyda Yahya Jadi Dirjen Komunikasi
Bagaimana Astronot Minum...
Bagaimana Astronot Minum Air di Luar Angkasa? Sunita Williams Berikan Bocorannya
Iran Luncurkan Satelit...
Iran Luncurkan Satelit Canggih Fakhr-1, Ini Tujuannya
Astronot Wanita NASA...
Astronot Wanita NASA Sukses Panen Selada di Stasiun Luar Angkasa ISS
Bau Aneh Beracun di...
Bau Aneh Beracun di Stasiun Luar Angkasa ISS Bikin Panik Astronot
Astronot NASA Masuk...
Astronot NASA Masuk RS Usai Pulang dari ISS
SIG Dukung BUMN Perkuat...
SIG Dukung BUMN Perkuat Komunikasi Berbasis AI
Perkuat Komunikasi BUMN...
Perkuat Komunikasi BUMN lewat Optimalisasi Medsos dan AI Sejalan dengan Komitmen PTPN
BNI Perkuat Komunikasi...
BNI Perkuat Komunikasi Digital BUMN Melalui Optimasi AI
Rekomendasi
Farel Tarek Kembali...
Farel Tarek Kembali Bikin Ketawa Lewat Sketsa Komedi Doa untuk Timnas yang Bikin Geleng-geleng!
Pelajar Indonesia Harumkan...
Pelajar Indonesia Harumkan Nama Bangsa di Asia Youth International Model United Nations 17th
Utamakan Pemasok Lokal-Nasional,...
Utamakan Pemasok Lokal-Nasional, BUMI Pilih Barang dan Jasa dalam Negeri
Berita Terkini
Ini Bukti Nyata AI Mampu...
Ini Bukti Nyata AI Mampu Menguasai Perasaan Manusia
Elon Musk Minta Robot...
Elon Musk Minta Robot Tesla Menari untuk Keluarga Kerajaan Arab Saudi
China Siagakan 42 Dokter...
China Siagakan 42 Dokter untuk Mengobati Penyakit Jiwa Akibat AI
Struktur Aneh Muncul...
Struktur Aneh Muncul di Antartika, Ilmuwan Klaim Tanda Akhir Dunia Semakin Nyata
Xiaomi Rebut Mahkota...
Xiaomi Rebut Mahkota Pasar Smartphone Indonesia, Para Rival Gigit Jari!
Jakarta Jadi Otak Digital...
Jakarta Jadi Otak Digital Raksasa! Kontribusi Google Cloud Capai Rp1.400 T dan Ciptakan 240 Ribu Lapangan Kerja
Infografis
Indonesia Ingin Gabung...
Indonesia Ingin Gabung Proyek Jet Tempur Generasi Ke-5 Turki
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved