Sebelum Lapisan Es Purba Mencair, Selat Bering Merupakan Daratan Penghubung Asia dan Amerika Utara

Kamis, 05 Januari 2023 - 19:39 WIB
loading...
Sebelum Lapisan Es Purba...
Perairan laut dan selat Bering pada zaman puncak es terakhir, diyakini merupakan daratan yang menghubungkan benua Asia dan daratan Amerika Utara. Foto/Live Science
A A A
CALIFORNIA - Perairan laut dan selat Bering pada zaman puncak es terakhir, diyakini merupakan daratan yang menghubungkan benua Asia dan daratan Amerika Utara. Wilayah yang disebut Jembatan Tanah Bering muncul sekitar 35.700 tahun lalu atau kurang dari 10.000 tahun sebelum puncak zaman es terakhir.

Temuan baru menunjukkan bahwa permukaan laut global turun selama zaman es karena semakin banyak air di bumi terkunci di lapisan es yang sangat besar. Selama Maksimum Glasial Terakhir, yang berlangsung sekitar 26.500 hingga 19.000 tahun yang lalu, lapisan es menutupi sebagian besar wilayah Amerika Utara.

Permukaan laut yang lebih rendah secara dramatis mengungkap wilayah daratan luas yang dikenal sebagai Beringia atau Jembatan Tanah Bering yang membentang dari Siberia ke Alaska. Permukaan laut global rata-rata selama Maksimum Es Terakhir sekitar 130 meter lebih rendah dari hari ini.



Ketika Bumi menghangat dan lapisan esnya mulai mencair, jembatan itu terendam sekitar 11.000 hingga 13.000 tahun yang lalu, menghilang di bawah Selat Bering. “Orang mungkin sudah mulai menyeberang begitu jembatan darat terbentuk,” kata Tamara Pico, asisten profesor ilmu bumi dan planet di University of California, Santa Cruz, dikutip dari laman Live Science, Kamis (5/1/2023).
Sebelum Lapisan Es Purba Mencair, Selat Bering Merupakan Daratan Penghubung Asia dan Amerika Utara


Beringia saat ini didefinisikan sebagai wilayah darat dan laut yang dibatasi di sebelah barat oleh Sungai Lena di Rusia, di sebelah timur oleh Sungai Mackenzie di Kanada. Sedangkan di utara sebesar 72 derajat lintang utara di Laut Chukchi dan di selatan di ujung Semenanjung Kamchatka.

Temuan baru ini menarik terkait dengan migrasi manusia karena mempersingkat waktu antara pembukaan jembatan darat dan kedatangan manusia di Amerika. Waktu migrasi manusia ke Amerika Utara masih belum ditentukan, tetapi beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang mungkin pernah tinggal di Beringia selama puncak zaman es.

Para arkeolog telah lama percaya bahwa manusia pertama kali menetap di Amerika Utara pada 16.000 tahun yang lalu. Tetapi temuan yang lebih baru, seperti sisa-sisa Mammoth pada tahun 2013 di New Mexico dan jejak kaki manusia pada tahun 2021, menunjukkan bahwa manusia mencapai Amerika setidaknya 5.000 hingga 10.000 tahun lebih awal dari perkiraan sebelumnya.


Sebelum Lapisan Es Purba Mencair, Selat Bering Merupakan Daratan Penghubung Asia dan Amerika Utara


Studi baru menggunakan analisis isotop nitrogen dalam sedimen dasar laut untuk menentukan kapan Selat Bering dibanjiri selama 46.000 tahun terakhir, yang memungkinkan air Samudra Pasifik mengalir ke Samudra Arktik. Penulis pertama Jesse Farmer di Universitas Princeton memimpin analisis isotop, mengukur rasio isotop nitrogen dalam sisa-sisa plankton laut yang diawetkan dalam inti sedimen yang dikumpulkan dari dasar laut di tiga lokasi di Samudra Arktik barat.

“Artinya, lebih dari 50 persen volume es global pada Maksimum Glasial Terakhir tumbuh setelah 46.000 tahun lalu. Ini penting untuk memahami umpan balik antara iklim dan lapisan es, karena menunjukkan bahwa ada penundaan substansial dalam perkembangan lapisan es setelah suhu global turun,” tambah Pico.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Gunung Berapi di Alaska...
Gunung Berapi di Alaska Akan Meletus Dahsyat, Ini Tanda-tandanya
7 Kota dengan Suhu Terpanas...
7 Kota dengan Suhu Terpanas di Dunia yang Bikin Kulit Terasa Terpanggang
Gempa Myanmar Hancurkan...
Gempa Myanmar Hancurkan Kota Purba di Mandalay
Racun di Danau Laguna...
Racun di Danau Laguna Verde Diklaim seperti Air di Mars
Lautan Pertama di Bumi...
Lautan Pertama di Bumi yang Tidak Berwarna Biru Ditemukan
Batu-batu di Bawah Samudra...
Batu-batu di Bawah Samudra Pasifik Ungkap Awal Mula Bumi Tercipta
Cuaca Kering Picu Kebakaran...
Cuaca Kering Picu Kebakaran Hutan Besar di Korea Selatan
Ilmuwan Temukan Gumpalan...
Ilmuwan Temukan Gumpalan Air Raksasa yang Hilang di Tengah Atlantik
Cincin Saturnus Akan...
Cincin Saturnus Akan Menghilang Akhir Pekan Ini, Berikut Penjelasannya
Rekomendasi
Tetangga Indonesia Menolak...
Tetangga Indonesia Menolak Tawaran China untuk Gandengan Tangan Melawan Tarif AS
Jerman Siap Kirim Rudal...
Jerman Siap Kirim Rudal Canggih Taurus ke Ukraina untuk Melawan Rusia
Massa Geruduk Fakultas...
Massa Geruduk Fakultas Kehutanan, UGM Diminta Jujur soal Ijazah Jokowi
Berita Terkini
Donald Trump Pastikan...
Donald Trump Pastikan HP dan Barang Elektronik Tak Akan Bebas dari Tarif Baru
1 jam yang lalu
Teknologi 3D Ungkap...
Teknologi 3D Ungkap Detik-detik Tenggelamnya Kapal Tiranic
2 jam yang lalu
Brand Lokal untuk Pengguna...
Brand Lokal untuk Pengguna iPhone, Apply Hadirkan Aksesori Bergaransi 3 Tahun
4 jam yang lalu
Selain eSIM, Ini Cara...
Selain eSIM, Ini Cara Gampang Tapi Ampuh Usir Penipu Online! Pakar Siber: Blokir IMEI!
21 jam yang lalu
Efektifkan Solusi eSIM...
Efektifkan Solusi eSIM Komdigi Atasi Penipuan Online? Pakar Siber Beberkan Faktanya!
21 jam yang lalu
Barang Elektronik Tak...
Barang Elektronik Tak Akan Bebas dari Tarif Impor Trump, Ini Alasannya
1 hari yang lalu
Infografis
Demo Besar Guncang AS...
Demo Besar Guncang AS di 1.200 Lokasi dan 50 Negara Bagian
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved