Misi Penjelajah Chang'e 4, China Targetkan Peroleh Data Penting tentang Bulan

Rabu, 04 Januari 2023 - 15:49 WIB
loading...
Misi Penjelajah Change...
Misi Change 4 adalah pesawat ruang angkasa robotik, bagian dari fase kedua Program Eksplorasi Bulan China. Foto/CNSA/Space
A A A
BEIJING - Misi Chang'e 4 adalah pesawat ruang angkasa robotik, bagian dari fase kedua Program Eksplorasi Bulan China . Pendarat Chang'e 4 yang membawa penjelajah Yutu 2 mendarat di Kawah Von Kármán di Cekungan Kutub Selatan-Aitken (SPA) di sisi jauh bulan pada 3 Januari 2019.

Dengan bantuan satelit relai Queqiao (Magpie Bridge), penjelajah Yutu-2 (Jade Rabbit-2) dan pendarat wahana Chang'e-4 saling mengambil foto. Badan Antariksa Nasional China (China National Space Adrminstration/CNSA) menyebutkan instrumen ilmiah di atas wahana bekerja dengan baik, dan gambar serta data deteksi telah dikirim kembali ke kontrol darat.

Salah satu gambar yang diterbitkan CNSA adalah panorama 360 derajat, yang disatukan dari 80 foto yang diambil oleh kamera di pendarat. “Dari panorama, kita bisa melihat wahana itu dikelilingi oleh banyak kawah kecil. Itu benar-benar mendebarkan,” kata Li Chunlai, Wakil Direktur National Astronomical Observatories of China dan Panglima Tertinggi Sistem Aplikasi Darat Chang'e-4.



Satelit relai komunikasi, Queqiao, pertama kali diluncurkan ke orbit halo dekat titik L2 Bumi-Bulan pada Mei 2018. Robot pendarat dan penjelajah Yutu-2 diluncurkan pada 7 Desember 2018 dan memasuki orbit bulan pada 12 Desember 2018, sebelum mendarat di sisi jauh Bulan.

“Pesan ucapan selamat dikirim oleh Komite Pusat Partai Komunis China (CPC), Dewan Negara dan Komisi Militer Pusat memuji misi Chang'e-4 sebagai pencapaian luar biasa dalam program luar angkasa China. Ini menandai langkah penting menuju China menjadi negara yang kuat dalam eksplorasi ruang angkasa,” tulis laman CNSA.

Misi Chang’e 4 merupakan tindak lanjut dari misi Chang'e 3, pendaratan China pertama di Bulan pada 2013. Robot itu diberi nama Chang'e, sesuai nama dewi bulan China, dan Yutu 2, berarti Kelinci Giok, merupakan kelinci peliharaan Dewi Chang'e.

Misi Chang'e-4 mengemban tugas ilmiah, meliputi pengamatan astronomi radio frekuensi rendah, survei medan dan bentang alam, mendeteksi komposisi mineral dan struktur permukaan bulan yang dangkal, serta mengukur radiasi neutron dan atom netral.



Misi Chang'e-4 mewujudkan harapan China untuk menggabungkan kebijaksanaan manusia dalam eksplorasi ruang angkasa, dengan empat muatan yang dikembangkan oleh Belanda, Jerman, Swedia, dan Arab Saudi.
Misi Penjelajah Chang'e 4, China Targetkan Peroleh Data Penting tentang Bulan


Pendarat Chang'e 4 yang membawa penjelajah Yutu 2 mencapai tonggak sejarah beroperasi lebih dari 1.000 hari pada 28 September 2021. Kedua pesawat ruang angkasa itu telah mengirimkan gambar dan panorama yang menakjubkan dari sisi jauh bulan.

Mereka mengungkap rahasia dari bawah permukaan bulan dan mengukur berapa banyak radiasi yang akan dihadapi astronot. “Penjelajah Yutu 2 telah menempuh jarak total 839,37 meter di Bulan dan memperoleh 3.632,01 gigabita data selama perjalanannya,” kata pejabat China dikutip dari laman Space pada 7 Oktober 2021.

China kemudian meluncurkan misi pengembalian sampel bulan pada akhir tahun 2020. Misi pertama ini diemban Chang'e 5 dan berhasil mengirimkan 1.731 kilogram sampel bulan segar ke Bumi pada bulan Desember 2020.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Tentara Robotik China...
Tentara Robotik China Bikin Para Ahli Khawatir
Spesies Kepiting China...
Spesies Kepiting China Ditemukan di Sungai AS
China Siap Lanjutkan...
China Siap Lanjutkan Misi Luar Angkasa Minggu ini
Perang Dagang dengan...
Perang Dagang dengan AS, China Yakin Akan Jadi Penguasa Teknologi Chip
China Negara Pertama...
China Negara Pertama yang Rutin Menggunakan Reaktor Nuklir Thorium
China Hentikan Ekspor...
China Hentikan Ekspor Unsur Tanah dan Magnet untuk Industri Chip AS
Gunakan Teknologi Pengindraan,...
Gunakan Teknologi Pengindraan, China Pantau Perubahan Radiasi Matahari
Donald Trump Kembali...
Donald Trump Kembali Memperpanjang Batas Waktu Penjualan TikTok
Batas Waktu Berakhir...
Batas Waktu Berakhir Besok! TikTok Belum Laku Terjual
Rekomendasi
Harga Emas Anjlok Rp33...
Harga Emas Anjlok Rp33 Ribu saat Hari Buruh, Segini Rincian Lengkapnya
Suzuki Fronx Bakal Dijual...
Suzuki Fronx Bakal Dijual di Indonesia, Begini Bentuknya
Tragis! Mahasiswi Kimia...
Tragis! Mahasiswi Kimia Undip Ditemukan Tewas di Indekos Tembalang Semarang
Berita Terkini
Ternyata Aksi Buruh...
Ternyata Aksi Buruh Sudah Ada Sejak Zaman Firaun dan Romawi, Ini Jejaknya
29 menit yang lalu
Kucing Modern Diklaim...
Kucing Modern Diklaim Berasal dari Ritual Suci Bangsa Mesir Kuno
1 jam yang lalu
Tentara Robotik China...
Tentara Robotik China Bikin Para Ahli Khawatir
4 jam yang lalu
Spesies Kepiting China...
Spesies Kepiting China Ditemukan di Sungai AS
5 jam yang lalu
Lebih dari Sekadar Layar,...
Lebih dari Sekadar Layar, HUAWEI Mate XT dan X6 Mengantarkan Era Keemasan Ponsel Lipat
14 jam yang lalu
XLSMART Perluas dan...
XLSMART Perluas dan Perkuat Layanan di Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara
20 jam yang lalu
Infografis
Rusia dan China Berencana...
Rusia dan China Berencana Mengembangkan PLTN di Bulan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved