Lewat Pesawat Ruang Angkasa Chang'e-5 , China Ingin Ungkap Misteri Bulan

Sabtu, 07 November 2020 - 11:05 WIB
loading...
Lewat Pesawat Ruang...
Pesawat ruang angkasa China, Change-5, diharapkan dapat mengisi celah penting dalam pemahaman ilmuwan tentang aktivitas vulkanik Bulan. Foto/NASA
A A A
BEIJING - China berencana meluncurkan pesawat ruang angkasa bernama Chang'e-5 pada akhir bulan November 2020. Misinya, membawa pulang sampel bebatuan bulan guna mengungkap misteri Bulan. (Baca juga: Akhir November, China Siapkan Misi Mengambil Bebatuan Bulan )

Chang'e-5 diharapkan dapat mengisi celah penting dalam pemahaman ilmuwan tentang aktivitas vulkanik Bulan . Batuan yang diperoleh oleh misi Bulan oleh AS dan Uni Soviet pada puluhan tahun sebelumnya menunjukkan aktivitas di Bulan mencapai puncaknya 3,5 miliar tahun yang lalu, kemudian gagal dan berhenti.

Tetapi pengamatan permukaan bulan telah menemukan daerah yang mungkin mengandung lahar vulkanik yang terbentuk sekitar 1-2 miliar tahun lalu. Jika sampel Chang'e-5 mengonfirmasi bahwa Bulan masih aktif selama waktu ini, "Kami akan menulis ulang sejarah Bulan," papar Xiao Long, Ahli Geologi Planet di China University of Geosciences di Wuhan, yang terlibat dalam pemilihan lokasi pendaratan, seperti dikutip dari laman Space.com.

Mempelajari komposisi batuan juga dapat menjelaskan apa yang memicu aktivitas termal ini dalam waktu yang lama. “Bulan itu kecil, jadi mesin kalornya seharusnya sudah lama habis,” timpal Clive Neal, ahli geosains di Universitas Notre Dame, Indiana.

Bulan juga merupakan referensi penting untuk menentukan usia planet lain, berdasarkan metode penghitungan kawah. Aturan umumnya adalah bahwa daerah yang lebih tua memiliki kawah yang lebih banyak dan lebih besar. Sedangkan daerah yang lebih muda memiliki kawah yang lebih sedikit dan lebih kecil.

Umur relatif ini kemudian diberi tanggal absolut menggunakan sampel dari Bulan. Tetapi tidak ada sampel untuk periode antara 850 juta tahun dan 3,2 miliar tahun yang lalu. Chang'e-5 bisa mengisi celah itu.

“Bulan adalah satu-satunya tempat di mana kami memiliki sampel yang kami tahu persis dari mana asalnya,” tambah Carolyn van der Bogert, Ahli Geologi Planet di Universitas Münster, Jerman. (Baca juga: Akankah Kutukan buat Solskjaer dan Rashford Terhenti di Goodison Park? )
(iqb)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
SpaceX dan NASA Terbangkan...
SpaceX dan NASA Terbangkan Empat Astronot ke ISS untuk Menyalakan Seperangkat Instrumen Ilmiah
NASA Tunda Penerbangan...
NASA Tunda Penerbangan Milestone SpaceX Hingga Minggu Karena Cuaca Buruk
Bentuk Bulan Ternyata...
Bentuk Bulan Ternyata Berbeda-beda Tergantung di Mana Anda Berada
Misi Menuju Bulan: 5...
Misi Menuju Bulan: 5 Negara yang Berhasil Mendaratkan Wahana di Satelit Bumi
Kubik Ungkap Kunci Transformasi...
Kubik Ungkap Kunci Transformasi Kepemimpinan di Indonesia
Rekomendasi
Prabowo Tugaskan Airlangga,...
Prabowo Tugaskan Airlangga, Sri Mulyani, hingga Sugiono Nego Tarif Trump
Gara-gara Tarif Impor...
Gara-gara Tarif Impor AS, Harley Davidson Bisa seperti Suzuki
72.000 Kendaraan Pemudik...
72.000 Kendaraan Pemudik Belum Kembali ke Pulau Jawa
Berita Terkini
Trump Bikin Apple Panik:...
Trump Bikin Apple Panik: Harga iPhone Bakal Naik Drastis, Sementara Penjualan Sedang Lesu
43 menit yang lalu
Harga iPhone Terancam...
Harga iPhone Terancam Naik 43 Persen Gara-gara Trump, Lebih Mahal Dibanding MacBook!
46 menit yang lalu
Daftar Kode Redeem FF...
Daftar Kode Redeem FF Free Fire Max Senin 7 April 2025, Klaim Sekarang!
1 jam yang lalu
14 Oktober 2025: Tanggal...
14 Oktober 2025: Tanggal Kiamat untuk240 Juta Pengguna Windows/PC, Ada Apa?
1 jam yang lalu
Batal Kenalkan GPT-5,...
Batal Kenalkan GPT-5, OpenAI Luncurkan o3
1 jam yang lalu
Harga iPhone Bakal Naik...
Harga iPhone Bakal Naik 2 Kali Lipat Akibat Tarif Impor Baru AS
5 jam yang lalu
Infografis
AS Terancam dengan Program...
AS Terancam dengan Program Ruang Angkasa China
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved